Wednesday, 22 February 2023 14:06

Menlu RI dan Menlu RRT Pimpin JCBC ke-4

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi bersama dengan Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Qin Gang memimpin Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) ke-4 Indonesia-RRT, Rabu (22/2) di Jakarta. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan JCBC terakhir dilakukan pada tahun 2018 di Beijing.

“Pertemuan telah berlangsung secara sangat terbuka dan bersahabat,” kata Retno dalam Joint Press Statement bersama Menlu Qin Gang usai memimpin JCBC.

Dalam JCBC, menurut Retno, Indonesia menekankan sejumlah poin dalam upaya penguatan kerja sama bilateral dengan Tiongkok.

“Pertama, pentingnya penguatan kerja sama perdagangan,” kata Retno.

Retno Marsudi menjelaskan Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Perdagangan kedua negara pun, menurutnya, sudah semakin seimbang. Dirinya mendorong agar hambatan perdagangan antara kedua negara dapat segera diatasi.

“Kedua, penguatan kerja sama investasi,” lanjutnya.

Retno Marsudi menjelaskan, Tiongkok telah menjadi investor ke-2 terbesar di Indonesia pada tahun 2022. Bahkan, pada kuartal akhir tahun 2022, Tiongkok menjadi investor nomor 1 Indonesia. Menurutnya, Indonesia akan terus memperbaiki iklim investasi dengan mempertimbangkan kepentingan rakyat Indonesia.

Dalam hal penguatan kerja sama investasi, menurut Retno, Indonesia juga menyampaikan sejumlah isu terkait, diantaranya pemanfaatan tenaga kerja Indonesia, perlidungan lingkungan dan penguatan investasi hijau yang berkualitas serta berbagai kerja sama infrastruktur.

“Ketiga, kerja sama kesehatan,” lanjutnya.

Retno Marsudi menyebut, Indonesia dan Tiongkok telah melakukan kerja sama yang baik dalam menghadapi pandemi Covid-19. Menurutnya pandemi telah memberikan pelajaran mengenai pentingnya setia negara memperkuat infrastruktur kesehatan, termasuk industri farmasi.

“Indonesia melihat pentingnya penguatan kerja sama antara lain implementasi kerja sama penelitian dan pengembangan vaksin dan genomika, penguatan kapasitas produksi bahan baku obat dan implementasi komitmen kerja sama sister hospital serta pembangunan herbal center di Indonesia,” katanya.

Hal lain yang juga dibahas dalam JCBC adalah kerja sama connectivity dan people-to-people contacts. Menurut Retno, paska-pandemi, konektivitas menjadi hal penting yang harus segera dibenahi.

“Dengan konektivitas yang baik, maka hubungan ekonomi dan antar masyarakat akan cepat pulih,” kata Retno.

Ia pun mengatakan Indonesia mendorong pemulihan konektivitas antara Indonesia-RRT. Selain itu, menurut Retno, Indonesia juga menyambut baik kembalinya wisatawan Tiongkok ke Indonesia.

Read 264 times