VOInews, Jakarta: Kepala Stasiun Siaran Luar Negeri Voice of Indonesia RRI Soleman Yusuf mengatakan Voice of Indonesia RRI menyiapkan sebuah program khusus Ranah Diplomasi bagi perwakilan RI di luar negeri untuk berbagi informasi mengenai kegiatan diplomasi luar negeri Indonesia yang dilakukan oleh perwakilan Indonesia di luar negeri.
“Ada beberapa usulan yang bisa kita manfaatkan bersama dalam menyampaikan pesan-pesan informasi keindonesiaan yang mengangkat citra positif bangsa. Ada program yang bisa diisi oleh bapak ibu sekalian di Ranah Diplomasi,” katanya dalam Webinar Sinergi Voice of Indonesia RRI dengan Kementerian Luar Negeri RI, di Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/3).
Ia menjelaskan Ranah Diplomasi merupakan program dialog antara Voice of Indonesia RRI dengan para perwakilan Indonesia di luar negeri dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Menurutnya program ini dilaksanakan secara live namun memungkinkan untuk direkam mengingat situasi dan kondisi di masing-masing kantor perwakilan yang beragam.
“Dan disiarkan melalui kanal streaming voinews.id dan youtube. Tentu saja partisipasi dan konsistensi dalam mengisi acara ini sangat diperlukan,” jelasnya.
Selain Ranah Diplomasi, Soleman Yusuf mengatakan Voice of Indonesia RRI juga membuka peluang bagi perwakilan Indonesia di luar negeri untuk menjadi kontributor dalam diseminasi informasi bagi masyarakat. Ia mengatakan, Voice of Indonesia RRI akan memberikan pelatihan jurnalistik secara khusus kepada perwakilan Indonesia yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Sementara itu Duta Besar Indonesia di Panama City Sukmo Harsono yang menjadi salah satu peserta webinar mengatakan sinergi Voice of Indonesia RRI dan Kementerian Luar Negeri RI menjadi peluang bagi perwakilan Indonesia di luar negeri untuk menyampaikan informasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh perwakilan asing kepada masyarakat.
“Voice of Indonesia sebagai sarana penyebaran informasi yang ada di Indonesia kepada negara-negara kami bertugas, sebaliknya juga kami menginformasikan berita-berita dari negara kami dan kegiatan kami kepada masyarakat Indonesia sebagai bentuk pertanggung jawaban publik bahwa kami bekerja menggunakan uang rakyat. Maka rakyat Indonesia harus tahu melalui Voice of Indonesia bahwa kami bekerja, melakukan kegiatan. Kami bukan diplomat atau Duta Besar yang sekedar liburan dibiayai negara dan tidak pernah tahu apa yang terjadi di tempat Duta Besar tersebut,” katanya.
Sukmo Harsono mengaku belum banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui tentang Panama begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu dirinya berharap agar pelatihan khusus jurnalistik dapat segera dilaksanakan oleh Voice of Indonesia RRI agar pihak perwakilan dapat mengetahui mengenai dasar-dasar jurnalistik dalam mendukung penyebaran informasi kepada masyarakat dari masing-masing perwakilan Indonesia di luar negeri.