VOInews, Jakarta: Indonesia mendapat banyak komitmen khususnya di bidang investasi hijau yang menjadi daya tarik para stakeholders pada International Tourism Investment Forum (ITIF) 2023. Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, di Jakarta Senin (31/7). Sandiaga Uno menyampaikan pada forum tersebut ada beberapa Lembaga yang sepakat menjalin kerjasa sama, seperti UNDP, IFC, dan UNWTO.
Sementara itu untuk di dalam negeri, Sandiaga Uno menyampaikan, pemerintah berhasil menarik partisipasi dari Bank Indonesia dan stakeholders lainnya. Menurut Sandiaga Uno hasil penyelenggaraan ITIF masih ditabulasi, antara lain ada Letter of Intent antara Danau Toba dengan Nimo Enterprise, Letter of Interest Danau Toba dengan Mitra Jaya serta Kesepakatan antara Marta Tilaar dengan 3 Badan Otorita Pariwisata.
“Hasil penyelenggaraan internasional Tourisim Investement Forum masih kita tabulasi, tapi antara lain nih ada LOI atau letter of intent antara Danau Toba dan Nimo Enterprise nilainya sekitar 10 miliar, LOI atau Letter of Interest dari Danau Toba dengan Mitra Jaya ini jumbo komitmen yaitu 510 miliar dan Martha Tilaar dan tiga badan Otorita pariwisata”, ujar Sandiaga
Sandiaga Uno lebih lanjut menyampaikan, berdasarkan data yang ia peroleh, pada tahun 2022, Indonesia memperoleh dana investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) di sektor pariwisata sebesar 225,28 miliar dolar AS dan investasi langsung domestik (Domestic Direct Investment) sebesar 577,87 miliar dolar AS. Ia pun menyampaikan pada kuartal pertama 2023, Indonesia telah memperoleh investasi sebesar 803,15 miliar dolar AS.
Investasi hijau yang dimaksud adalah investasi yang mengedepankan keberlangsungan dan keberlanjutan lingkungan di sektor pariwisata dan tren ini akan terus berlanjut di masa mendatang. Di masa pandemi COVID-19 Kemenparekraf mengembangkan protokol CHSE (cleanliness, health, safety, and environmental sustainability) sebagai upaya meningkatkan kepercayaan wisatawan dan investor sebagai upaya mengembangkan sektor pariwisata yang berkelanjutan lingkungan.