Thursday, 23 August 2018 08:17

“Kondisi Populasi Orangutan Kalimantan Kritis.”

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Populasi orangutan Kalimantan dalam kondisi kritis dengan jumlah yang semakin menurun, demikian disampaikan peneliti dalam peringatan Hari Orangutan Sedunia yang diperingati setiap 19 Agustus. Peneliti Maria Voigt dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Jerman dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Minggu (18/8) mengatakan berdasarkan pada ciri-ciri riwayat berkembang biak orangutan, tingkat pertumbuhan cepat tidak mungkin terjadi, bahkan di kebun binatang sekalipun.

Dikatakannya, dari kompilasi data komprehensif observasi yang ada, diperkirakan terjadi penurunan 25 hingga 30 persen antara tahun 2005 dan 2015. Temuan tim ilmuwan yang dipimpin oleh Maria Voigt tersebut, yang beranggotakan 41 peneliti sudah dipublikasikan pada Maret 2018. Tim menemukan separuh dari total orangutan di Kalimantan terkena dampak aktivitas ekstraksi sumber daya alam. Jumlah mereka menurun lebih dari 100 ribu ekor selama 16 tahun terakhir sejak 1999.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Adib Gunawan mangakui, konservasi adalah pekerjaan yang membutuhkan waktu panjang dan partisipasi dari semua pihak terkait. Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk terlibat dalam upaya konservasi sumber daya alam. Dikatakannya, Orangutan, jenis kera besar satu-satunya di Asia ini, sangat penting bagi konservasi habitat.

Sementara itu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat menyelenggarakan beberapa kegiatan dalam rangka peringatan Hari Orangutan Internasional 2018. Rangkaian kegiatan diselenggarakan bersama mitra kerja seperti Yayasan Titian Lestari, WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat, Forum Konservasi Orangutan Kalimantan Barat (FOKKAB), Yayasan Palung dan Yayasan Planet Indonesia (YPI). Peringatan tahun ini bertema “Kalimantan Barat ‘Rumah’ Bagi Orangutan, Mari Bergerak Bersama Selamatkan Orangutan Kalimantan.”

Rangkaian kegiatan antara lain lomba mewarnai dan menggambar tingkat TK dan SD dan kampanye aksi di area Car Free Day (CFD) jalan Ahmad Yani . Dalam kampanye ini dilakukan penandatangan dan testimoni oleh publik mendukung konservasi orangutan. Ada juga interaksi dan diskusi dengan publik, pembagian materi kampanye bertema orangutan  berupa pin, gantungan kunci, mug, tumbler, t-shirt dan factsheet. Selain itu dilakukan juga kampanye offline bekerjasama dengan sebuah hotel di Pontianak dalam bentuk pemutaran video, pemasangan spanduk, photo booth orangutan 2D peringatan Hari Orangutan Internasional, dan pembagian materi kampanye, termasuk pemutaran video di videotron di Taman Digulis yang didukung oleh Pemerintah Kota Pontianak. Kegiatan dilakukan pada tanggal 18 dan 19 Agustus 2018.

Dalam kesempatan itu penanggungjawab kegiatan dari Yayasan Titian Lestari, Rangga Irawan mengakui populasi orangutan semakin berkurang seiring semakin besarnya ancaman terhadap spesies dilindungi ini. Hal tersebut menjadikan status perlindungan Orangutan Kalimantan di tahun 2016 naik dari genting (Endangered) menjadi kritis (Critically Endangered). Menurut Rangga, momentum Hari Orangutan Internasional ini merupakan kesempatan untuk bergerak bersama para pihak menyatukan langkah untuk tujuan yang sama, yaitu perlindungan dan pelestarian orangutan.

Read 977 times