“Beberapa menit setelah kejadian bencana tim KBRI Tokyo telah melakukan kontak melalui hubungan telepon kepada simpul-simpul masyarakat di lokasi bencana. Mereka umumnya telah meninggalkan hunian berdasarkan arahan dari pemerintah setempat untuk tinggal sementara di lokasi penampungan," kata Dubes Heri dalam keterangan resmi KBRI Tokyo yang diterima di Jakarta, Selasa (2/1/2023).
Dubes Heri menambahkan, KBRI Tokyo juga menyiapkan bantuan logistik untuk mengantisipasi kondisi darurat terhadap WNI selama mereka di penampungan. Hal itu, menurutnya, termasuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat baik untuk pendataan dan kondisi kesehatan para WNI.
“Taatilah imbauan dan instruksi dari aparatur pemerintah setempat. Jangan kembali ke pemukiman di tengah situasi yang sekiranya belum aman menurut petugas di lokasi bencana. KBRI Tokyo dibantu simpul-simpul masyarakat siap membantu kebutuhan mendesak yang diperlukan WNI di lokasi bencana,” tambahnya.
Gempa berkekuatan magnitudo sekitar 7.6 melanda prefektur Ishikawa, Jepang pada tanggal 1 Januari 2024 pada pukul 16.10 JST atau 14.10 WIB. Gempa juga dirasakan di wilayah Prefektur Niigata, Toyama, dan Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Shizuoka, Aichi, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, Miyagi, dan Akita. Gempa telah menyebabkan gelombang tsunami di beberapa wilayah.
KBRI Tokyo dan KJRI Osaka terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menghubungi sejumlah simpul masyarakat di wilayah terdampak untuk memastikan keadaan WNI. Tercatat terdapat 1.315 WNI yang menetap di Prefektur Ishikawa; Toyama (1.344), dan Niigata (1.132).
Sehubungan dengan dicabutnya peringatan tsunami per Selasa pagi, (2/1/2024), sebagian besar warga sudah diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.
Dari komunikasi yang dilakukan KBRI Tokyo dengan simpul masyarakat, sejauh ini tidak ada laporan WNI menjadi korban jiwa. Hingga Selasa siang (2/1/2024) tercatat 9 orang WNI yang masih berada di tempat penampungan, terdiri dari mahasiswa dan pemagang.
Sebelumnya pada Senin sore, 1 Januari 2024, KBRI Tokyo telah menyampaikan imbauan melalui kanal media sosial juga grup-grup pesan singkat agar WNI tetap waspada, memantau informasi dan mengikuti instruksi dari pemerintah setempat. KBRI Tokyo dan KJRI Osaka juga telah mengaktifkan nomor hotline untuk situasi darurat sebagai berikut: KBRI Tokyo: +818035068612, KJRI Osaka: +818031131003.