VOInews.id, Jakarta:Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat mendorong manajemen konflik berbasis sekolah diwujudkan untuk menekan angka kasus kekerasan di sekolah. Ia menyebut, manajemen konflik berbasis sekolah juga dapat mewujudkan lingkungan belajar yang aman bagi generasi penerus bangsa. "Perlu ada upaya yang segera untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pendidikan. Diharapkan agar mampu mengelola dan menangani konflik yang terjadi di sekolah," ujar Lestari dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (8/12/2024). Lestari menjelaskan, data FSGI Januari hingga September 2024 terdapat 36 kasus kekerasan di sekolah dengan korban 144 siswa.
JPPI mencatat angka yang lebih tinggi 293 kasus kekerasan di sekolah dengan kekerasan seksual sebagai jenis banyak dilaporkan. "Berbagai konflik yang terjadi di sekolah harus segera diatasi dengan membangun manajemen konflik yang dikelola para SDM pendidik. Tujuannya, agar tidak ada lagi generasi penerus bangsa yang menjadi korban kekerasan sebagai dampak dari konflik di sekolah," katanya. Lestari menambahkan, SDM pendidik harus dibekali kemampuan mengelola konflik di sekolah, sehingga konflik dapat diselesaikan tanpa menimbulkan kerusakan. Dengan rendahnya potensi konflik, proses belajar dan mengajar dapat berjalan dengan aman dan menyenangkan bagi para peserta didik.
RRI.co.id