Tuesday, 18 September 2018 08:32

Investasi Di Indonesia Masih Aman

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Saudara, resiko investasi,  di negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi,  kini   meningkat. Hal itu terjadi karena krisis di Turki, Argentina dan Venezuela memengaruhi ekspektasi pasar. Indonesia pun  tak terkecuali, ikut merasakan dampak krisis tersebut. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip harian Kompas, Minggu (16/9), sejak awal 2018 sampai Jumat (14/9), investor asing membukukan jual bersih hampir 54 triliun rupiah. Seorang analis pasar, Lucky Bayu Purnomo kepada Kompas mengatakan, dominasi asing di pasar modal dalam negeri membuat pasar saham menjadi lebih rentan jika asing memilih untuk meninggalkan Indonesia. Namun Lucky melihat investor dalam negeri sudah tumbuh cukup banyak dan menopang volatilitas pasar.

Sementara itu Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo melihat, fundamen pasar modal dalam negeri membaik, seiring perbaikan laporan keuangan perusahaan publik atau emiten. Saham, surat utang atau obligasi yang diterbitkan korporasi masih menjanjikan keuntungan bagi investor. Surat utang tenor 10 tahun masih diminati sebagai investasi jangka panjang untuk merespons ketidakpastian global. Berbeda dengan harga surat utang pemerintah yang sudah sangat rendah.

Selain saham dan surat utang perusahaan, pembelian aset untuk investasi jangka panjang seperti properti dan emas masih diminati di Indonesia. Properti yang sudah dibeli dapat disewakan kembali untuk membayar ongkos perawatan, pajak atau biaya lainnya. Sisa uang sewa adalah hasil investasi tersebut. Untuk investasi emas, tahun ini saja tercatat penjualan emas di perusahaan negara PT Aneka Tambang sebanyak 18,9 ton selama periode Januari hingga Agustus. Angka penjualan yang tinggi menggambarkan sebagian besar masyarakat Indonesia masih konservatif dalam berinvestasi.

Gairah masyarakat untuk berinvestasi dengan cara yang konservatif atau dengan instrumen berbasis pasar keuangan, membuktikan mereka masih percaya bahwa fundamen ekonomi Indonesia masih kokoh, dan masih menjanjikan keuntungan bagi investor jangka menengah dan panjang.

Untuk meningkatkan rasa aman bagi masyarakat, otoritas keuangan harus terus mewaspadai volatilitas pasar dan cepat mengambil tindakan sebelum muncul krisis. 

Read 1000 times