Edisi kali ini mengetengahkan topik mengenai Alat Deteksi Bencana Mahasiswa Indonesia Raih Emas pada Inovasi Internasional.
Bencana alam bisa terjadi kapanpun tanpa diduga.Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sepanjang tahun 2017, terdapat 2.271 bencana di seluruh wilayah Indonesia. Diantaranya adalah bencana kebakaran hutan dan lahan sebanyak 96 kejadian, serta banjir dan tanah longsor sebanyak 67 kejadian. Wilayah Indonesia yang memiliki wilayah hutan yang luas memiliki potensi yang besar terjadinya bencana kebakaran hutan dan tanah longsor. Hal tersebut mendorong mahasiswa Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Malang Jawa Timur, menciptakan inovasi teknologi Disaster Detection System of Forest Fire and Landslide (DESFOLA). Sebuah teknologi pendeteksi potensi bencana berbasis android guna mengurangi dampak akibat kebakaran hutan dan tanah longsor.
Bencana alam bisa terjadi kapanpun tanpa diduga.Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sepanjang tahun 2017, terdapat 2.271 bencana di seluruh wilayah Indonesia. Diantaranya adalah bencana kebakaran hutan dan lahan sebanyak 96 kejadian, serta banjir dan tanah longsor sebanyak 67 kejadian. Wilayah Indonesia yang memiliki wilayah hutan yang luas memiliki potensi yang besar terjadinya bencana kebakaran hutan dan tanah longsor. Hal tersebut mendorong mahasiswa Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Malang Jawa Timur, menciptakan inovasi teknologi Disaster Detection System of Forest Fire and Landslide (DESFOLA). Sebuah teknologi pendeteksi potensi bencana berbasis android guna mengurangi dampak akibat kebakaran hutan dan tanah longsor.
Tim Disaster Detection System of Forest Fire and Landslide (Desfola) ini, memperoleh medali emas dari kompetisi inovasi internasional. Tim yang diketuai oleh Rizka Sisna Riyanti dan Bagas Priyo Hadi Wibowo di bawah bimbingan dosen Eka Maulana mengungkapkan rasa bangga atas prestasi yang mereka raih.
Tim ini berhasil meraih medali emas pada The 5th International Young Inventors Awards (IYIA) 2018 yang diselenggarakan di Inna Grand Bali Beach Sanur, Bali, Indonesia, 19 – 22 September 2018. Kompetisi IYIA 2018 ini diselenggarakan oleh asosiasi pemenang kompetisi penelitian atau inovasi nasional dan internasional INNOPA (Indonesian Invention and Innovation Promotion Association) yang diikuti oleh 15 Negara diantaranya Indonesia, China, Malaysia, dan Thailand.Tidak kurang dari 317 inovasi peserta dari dalam dan luar negeri dipamerkan dalam kompetisi tersebut.
Desfola adalah sebuah teknologi pendeteksi potensi bencana berbasis android guna mengurangi dampak akibat kebakaran hutan dan tanah longsor. Bagas menjelaskan Desfola dirancang dengan dua bagian utama, yaitu bagian sensor dan bagian server. Bagian sensor diletakkan di beberapa bagian hutan dan bagian server akan diletakkan di pemukiman warga yang memiliki koneksi internet. Desfola menggunakan sistem pengiriman point to point untuk memaksimalkan kinerjanya. Bagas menjelaskan data yang dideteksi oleh bagian sensor akan ditampilkan di aplikasi android secara realtime. Saat potensi bencana meningkat, alat akan menampilkan warning sehingga masyarakat bisa lebih waspada sehingga dapat mengantisipasi dan mengurangi resiko. Inovasi ini sebelumnya berhasil memperoleh medali perak pada ajang International Research Innovation, Invention, and Solution Exposition (IRIISE) 2018 yang bertempat di University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 14-16 Agustus 2018.