Wednesday, 21 November 2018 00:00

Film Indonesia di Putar di Festival Film Ningbo, China

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Tiga judul film pendek Indonesia diputar di gedung bioskop di pusat Kota Ningbo, China, Sabtu, 17 November. Film-film pendek tersebut berjudul "Errorist of the Seasons", "Roda Pantura", dan "Indonesia Masih Subuh". Pemutaran film tersebut dalam rangka Festival Mikrofilm Internasional Ningbo (NIMF) Ke-3. Selain tiga film pendek, terdapat tiga judul film lainnya yang juga diputar di studio Cinema Ningbo. Ketiga film panjang itu adalah "Moonrise Over Egypt" yang disutradarai oleh Pandu Adiputra, "Kukejar Cinta ke Negeri Cina" (Chand Parwez Servia), dan "Sara&Fei Stadhuis Schandaal" (Adisoerya Abdi). NIMF Ke-3 dibuka oleh Wakil Ketua Lembaga Legislatif Kota Ningbo Zhang Minghua.Konsul Jenderal RI untuk Shanghai Siti Nugraha Mauludiah menawarkan kepada sutradara dan produser film dari China, Hong Kong, dan Taiwan yang berkumpul di ajang NIMF itu untuk  syuting film di Indonesia. Indonesia memiliki banyak lokasi syuting film yang indah. Tidak hanya di Bali, tapi ada di 10 lokasi wisata lainnya, ujarnya. Deputi Direktur Pemasaran Internasional Region III China Kementerian Pariwisata RI, Dedi Ahmad Kurnia, mengatakan bahwa Indonesia sudah memiliki pengalaman dalam penyediaan lokasi film. Salah satu film yang terkenal di dunia 'Eat, Pray, and Love' mengambil latar tempat di Bali. Pembukaan NIMF juga diisi dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pusat Pengembangan Film Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan Asosiasi Sinema Ningbo.

Film "Errorist of the Seasons" karya Rein M bercerita tentang fenomena sosial masyarakat di pinggiran Ibu Kota Jakarta yang mengais rezeki dengan menjadi ojek perahu karet saat terjadi banjir. Namun usaha tersebut berujung kegagalan karena pemerintah daerah setempat bisa mengatasinya dengan memperlancar arus sungai. Sementara Hizkia Subiyantoro mengetengahkan fenomena warung remang-remang di jalur pantai utara Jawa melalui film animasi berjudul "Roda Pantura". Sedangkan film "Indonesia Masih Subuh" yang diproduseri Fauzan Hazabi memotret kisah inspiratif tentang nasionalisme seorang bocah laki-laki yang bekerja sebagai tukang semir sepatu keliling.

Read 958 times