Saturday, 15 December 2018 09:22

Indonesia Berpotensi Kembangkan Surfaktan Sawit Untuk Mengoptimalkan Produksi Minyak Bumi .

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Sebagai produsen sawit terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar mengembangkan surfaktan berbasis sawit yang dapat meningkatkan produksi minyak bumi tahap lanjut atau Enhanced Oil Recovery (EOR).

Ketua Minyak dan Gas First Golden Energy, Hasan Hambali dalam bincang-bincang bersama Komunitas Migas Indonesia (KMI) di Bogor, Rabu lalu mengatakan, Indonesia merupakan negara pertama yang mengembangkan surfaktan dari sawit, sehingga sawit tidak lagi hanya untuk minyak goreng tapi menjadi surfaktan.

Hasan Hambali menyebutkan, selama ini sawit Indonesia dimusuhi sebagai penyebab penyakit dan sebagainya. Kampanye hitam ini menyebabkan harga sawit merosot tajam. Sawit tidak dapat tumbuh di Amerika, dan negara-negara Arab, Kanada maupun Eropa. Kebanyakan negara tersebut menggunakan minyak goreng dari sumber yang lain seperti minyak bunga matahari.

Persaingan ini, menurut Hambali, dapat diatasi jika Indonesia menjadikan sawit menjadi surfaktan yang dapat digunakan oleh negara-negara penghasil minyak untuk meningkatkan produksi minyak buminya tahap lanjut.

Penggunaan surfaktan ramah lingkungan dari sawit ini dapat menaikkan produksi minyak mencapai 20 persen. Hasan Hambali menambahkan, dari hasil uji coba yang dilakukannya di salah satu kilang minyak milik Pertamina, terjadi kenaikan empat kali lipat.

Ia mencatat, biasanya satu sumur tua menghasilkan 10 barel per hari, setelah diberikan surfaktan naik menjadi 40 barel per hari. Hasan Hambali mencontohkan, dengan hitungan sederhana, jika satu barel seharga 60 dollar Amerika, atau sekitar  1 juta rupiah, maka pertambahan 30  barel untuk sumur ukuran kecil, bisa meraup 30 juta rupiah  per hari per satu sumur.

Ia menyebutkan Indonesia memiliki ratusan sumur minyak yang tersebar di beberapa tempat. Begitu pula dengan potensi sawit Indonesia yang tersebar dari pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

Hasan Hambali menambahkan penggunaan surfaktan sawit, juga lebih murah dibanding surfaktan dari minyak yang selama ini digunakan oleh negara-negara seperti Amerika, Arab, termasuk Indonesia.

Menurut Hambali, adanya teknologi surfaktan sawit yang dikembangkan oleh Indonesia menjadi potensi besar bagi negara untuk menjadi penyedia surfaktan sawit terbesar di dunia.

Sementara itu, Ketua Komunitas Migas Indonesia Herry Putranto mengatakan, pihaknya mendorong semua pihak terutama pemangku kepentingan migas untuk menggunakan surfaktan sawit karena dari sisi harga jauh lebih murah dibanding surfaktan dari minyak lainnya.

Read 877 times