Indonesia- Sri Lanka sepakat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan. Salah satu upaya untuk mewujdukan peningkatan kerja sama tersebut adalah dengan membentuk kelompok kerja khusus yang diberi tugas membahas dan mengatasi hambatan perdagangan dan investasi antar dua negara. Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Srilanka untuk Indonesia, Dharsana Perera dalam wawancara khusus bersama Voice of Indonesia di Jakarta, Jumat, 2 Februari 2018.
“ Kami setuju untuk membentuk sebuah kelompok kerja yang merujuk pada perdagangan dan investasi, untuk mencari cara dan ini juga berarti kita akan meningkatkan hubungan kita secara keseluruhan. Jadi, ini adalah sebuah mekanisme penting yang berfokus pada perdagangan dan investasi yang diinisiasi oleh kedua negara “, ungkap Dharsana Perera.
Peningkatan kerjasama di sektor perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Srilanka merupakan tindak lanjut dari pertemuan bilateral yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena bulan lalu di Colombo, Srilanka. Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya berupaya untuk mendorong ekonomi kedua negara menjadi lebih kompetitif melalui pembentukan kelompok kerja perdagangan dan investasi yang disertai oleh Free Trade Agreement (FTA). Kerja sama perdagangan Indonesia- Sri Langka sebenarnya sudah terjalin cukup lama. Kerjasama tersebut dapat terlihat dari data perdagangan kedua negara. Data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang tahun 2016 menunjukkan nilai perdagangan dua negara mencapai US$ 306,5 juta. (Rezha)