Pemerintah mempermudah ekspor kendaraan bermotor dalam bentuk jadi (completely build up /CBU). Penyederhanaan prosedur ekspor tersebut dilakukan dengan menerbitkan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor PER-01/BC/2019 11 Februari lalu. Yang termasuk dalam penyederhanaan dalam peraturan tersebut adalah pemasukan kendaraan CBU ke kawasan pabean, tempat pemuatan sebelum pengajuan dokumen pemberitahuan ekspor barang, pemasukan tidak memerlukan nota pelayanan ekspor, dan pembetulan Pemberitahuan Ekspor Barang paling lambat tiga hari sejak tanggal keberangkatan kapal.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Pelabuhan Indonesia Kendaraan Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa ,12/2 mengatakan, simplifikasi prosedur ekspor kendaraan bermotor CBU ini merupakan salah satu kebijakan jangka pendek yang diambil pemerintah. Kebijakan ini diharapkan segera meningkatkan ekspor. Darmin mengakui untuk mengatasi defisit neraca perdagangan dan melemahnya neraca transaksi berjalan, pemerintah perlu segera membuat kebijakan yang mendorong peningkatan ekspor, meningkatkan investasi, dan mengendalikan impor.
Dalam kesempatan yang sama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tujuan kebijakan tersebut menjadikan Indonesia sebagai eksportir mobil terbesar di Asia. Sri Mulyani menjelaskan, penyederhanaan aturan tersebut akan mempermudah proses dengan mengintegrasikan data yang masuk pada inhouse system Indonesia Kendaraan Terminal dan sistem Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, untuk kemudian dilakukan barcode scanning terhadap Vehicle Identification Number (VIN) setiap kendaraan bermotor yang akan diekspor.
Sementara itu Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyambut baik regulasi tersebut untuk mendorong ekspor automotif. Menurutnya, ini sangat berarti untuk industri Indonesia yang sedang bersaing dengan negara lain. Selain itu, ini membuktikan ekspor Indonesia tidak hanya komoditas. Menurut dia, industri automotif merupakan sektor quick yielding atau cepat menghasilkan devisa melalui peningkatan ekspor. Pasalnya, struktur manufakturnya sudah dalam mulai industri baja, kimia, kaca, hingga ban. Bahkan, kepercayaan dunia Internasional terhadap produk automotif nasional sudah tinggi.