Tuesday, 06 February 2018 14:29

Menteri Luar Negeri RI Tegaskan Penguatan Kerja Sama Dan Proses Hak Asasi Manusia Di Tingkat Nasional Dan Kawasan.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi secara resmi telah membuka Konferensi Internasional terkait Hak Asasi Manusia atau Jakarta International Conversation on Human Rights di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (5/2). Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada pembukaan pertemuan tersebut mengatakan, kerja sama dan perhatian terhadap isu Hak Asasi Manusia -HAM penting bagi semua pihak. Hal ini untuk mencegah terjadinya pelanggaran dan penyalahgunaan HAM. Seperti dilaporkan Kementerian Luar Negeri RI, pertemuan ini dilaksanakan mengambil momentum peringatan 70 tahun implementasi Deklarasi Umum tentang Hak Asasi Manusia dan 25 tahun Deklarasi dan Program Aksi Wina. Secara khusus, Menteri Retno Marsudi menyampaikan, di tingkat nasional, Indonesia terus mendorong penguatan kerangka peraturan perundang-undangan dan berbagai institusi dalam bidang HAM, memprioritaskan agenda HAM di pemerintah pusat dan daerah, melakukan kampanye HAM dan peningkatan pendidikan HAM.Indonesia meyakini bahwa pemajuan dan perlindungan HAM harus universal dan progresif, karena setiap negara menghadapi tantangan tersendiri dan memilki fasenya masing-masing. Dalam hal ini, Menteri Retno Marsudi memberikan penekanan pada tiga poin utama, yaitu  pentingnya perlindungan dan promosi HAM di tingkat nasional, memperkuat mekanisme HAM, dan kerja sama inter-regional. Pertemuan dihadiri oleh Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Zeid Ra'ad Al Husein, narasumber, Hassan Wirajuda, dan lebih dari 200 peserta dari kawasan Asia Pasifik yang terdiri atas Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi Internasional, Kementerian/Lembaga terkait, dan wakil dari seluruh Perwakilan asing di Jakarta. 

Indonesia-Kamboja Pererat Kerja Sama Di Berbagai Bidang.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi telah mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Senior dan Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Kerajaan Kamboja, Prak Sokhonn, di Kementerian Luar Negeri, Jumat (2/2).Pada pertemuan tersebut, Indonesia dan Kamboja sepakat untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara, khususnya pada penguatan mekanisme bilateral, antara lain di bidang perdagangan dan investasi, pariwisata, dan kerja sama regional. Demikian keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI.  Pertemuan ini merupakan kunjungan pertama Prak Sokhonn ke Indonesia sejak dilantik sebagai Menteri Senior dan Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Kerajaan Kamboja pada bulan April 2016.Kamboja merupakan salah satu mitra dagang Indonesia di kawasan Asia Tenggara.

 

Penguatan KerjaSama Indonesia-IAEA Dalam Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi Nuklir Untuk Damai.

 

 

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menerima kunjungan Direktur Jenderal the International Atom Energy Agency -IAEA, Yukiya Amano, ke Indonesia, pada 5-7 Februari. Seperti dilaporkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, salah satu agenda penting dalam kunjungan Yukiya Amano adalah penandatanganan pengaturan praktis antara Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dengan IAEA oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Mohamad Nasir dengan Direktur Jenderal IAEA, Yukiya Amano. Tujuan dari penandatanganan ini adalah untuk memperkuat komitmen kerjasama antara Indonesia dengan IAEA dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi nuklir untuk damai. Dalam acara penandatanganan yang berlangsung di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Senayan,  Jakarta, Senin (5/2), Menteri Nasir memandang penandatanganan ini perlu untuk mendorong kerjasama teknis antara negara-negara berkembang dan penguatan kerjasama antar negara-negara di bagian selatan. Menteri Nasir menambahkan, IAEA memiliki peran sentral yang penting dalam mendorong penggunaan energi nuklir untuk perdamaian, termasuk diantara negara-negara berkembang. Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan IAEA selama 61 tahun.

 

Read 1185 times Last modified on Tuesday, 06 February 2018 14:32