Friday, 29 March 2019 09:59

Pasar minyak sawit Indonesia bisa dipertahankan untuk India-Tiongkok

Written by 
Rate this item
(0 votes)
Direktur Keuangan PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ) Tbk., Lukas Kurniawan usai menghadiri Diskusi dan Peringatan Sewindu ISPO di Jakarta, Kamis. Direktur Keuangan PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ) Tbk., Lukas Kurniawan usai menghadiri Diskusi dan Peringatan Sewindu ISPO di Jakarta, Kamis.

 

Pengusaha minyak sawit menilai pasar produk minyak sawit Indonesia bisa terus bertahan di negara-negara konsumen minyak sawit mentah terbesar seperti Tiongkok, India, termasuk negara tetangganya Pakistan dan Bangladesh. Uni Eropa secara kesatuan memang besar, tetapi secara pasar tujuan, konsumsi paling besar adalah Tiongkok, India, termasuk Pakistan dan Bangladesh, serta jangan lupakan Indonesia sebagai pasar domestik.

Demikian dikatakan praktisi usaha minyak sawit, Lukas Kurniawan usai menghadiri Diskusi dan Peringatan Sewindu sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO di Jakarta, Kamis. Menurut Lukas pangsa tiga negara ini merupakan pangsa besar untuk terus dikembangkan. Lukas mengatakan pemerintah sudah melakukan langkah besar, terutama dalam penyerapan minyak kelapa sawit sendiri sebagai bahan bakar nabati (biofuel) melalui mandatori B20, bahkan kini menuju B30. Lukas meyakini, meski kelapa sawit Indonesia diterpa diskiriminasi sawit dan kampanye hitam oleh Uni Eropa, pasar di benua Asia masih tergolong potensial. ant

Read 514 times Last modified on Friday, 29 March 2019 13:34