Saturday, 20 April 2019 06:41

BI Sosialisasikan Penerapan Perdagangan Dengan Mata Uang Lokal ASEAN.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Bank Indonesia (BI) terus menyosialisasikan penerapan perdagangan lintas negara menggunakan mata uang lokal (local currency settlement/LCS) di ASEAN dengan bank-bank fasilitator dan juga importir serta eksportir potensial. Di Jakarta, Selasa, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengatkan mata uang lokal perlu diintensifkan karena mampu mengembangkan pasar mata uang lokal, meningkatkan efisiensi transaksi perdagangan, dan memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah.

BI memang mengandalkan LCS sebagai alternatif bertransaksi dagang lintas negara selain menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat. Menurut Onny Widjanarko, penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dengan Thailand dan Malaysia yang difasilitasi oleh bank "Appointed Cross Currency Dealer Bank" (ACCD) di Indonesia menunjukkan progres yang positif. Sebagai gambaran, hingga akhir triwulan pertama tahun 2019, total transaksi perdagangan melalui local currency settlement menggunakan Baht Thailand mencapai 13 juta dolar Amerika atau setara 185 miliar rupiah. Angka itu menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama pada 2018 sebesar tujuh juta dolar Amerika Serikat atau setara 96 miliar.

Sementara itu untuk transaksi mata uang lokal (LCS) menggunakan Ringgit Malaysia jumlahnya mencapai 70 juta dolar Amerika atau setara 1 triliun rupiah. Angka itu meningkat tajam dibandingkan periode yang sama pada 2018 sebesar enam juta dolar Ameria atau setara 83 miliar rupiah

Penerapan LCS merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman antara Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM) dan Bank Sentral Thailand (BOT) pada 23 Desember 2016 dalam rangka mendorong penggunaan mata uang lokal. Hal ini merupakan bagian dari upaya ketiga bank tersebut untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat, meningkatkan pengembangan pasar mata uang lokal, dan pelaksanaan transaksi langsung antar pelaku pasar, sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam efisiensi pasar dan menjaga kestabilan nilai tukar.

Penggunaan LCS di kawasan semakin diperluas dan diperkuat dengan kesepakatan antara BI, BNM, BOT dan juga Bank Sentral Filipina dalam pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN (ASEAN Finance Minister & Central Bank Governors’ Meeting) pada 5 April 2019 di Chiang Rai, Thailand. 

Read 910 times