Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus mengampanyekan bahaya pemakaian plastik. Bahkan, sejak 2018, hal itu sudah dilakukan melalui kampanye Kendalikan Sampah Plastik. Tepatnya pada bulan Ramadan 2019 ini, KLHK menggelar kampanye Kendalikan Sampah Plastik di tol Jagorawi Km 10 Cibubur Jakarta sabtu (18/5) dengan tagline “Takjil Asyik-Rest Area Cantik-Tanpa Plastik”. Kegiatan itu bertujuan mengajak para pengunjung, pengelola, dan tenant rest area untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dalam kegiatan sehari-hari.
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan, pengendalian plastik perlu dilakukan karena sampahnya dinilai berbahaya bagi manusia dalam jangka panjang. Dikatakannya, pengendalian sampah plastik antara lain dilakukan dengan pengelolaan plastik melalui pengurangan sumber dan penanganan. Mengurangi dari sumber sangat penting antara lain dari acara-acara seperti Hari Raya Lebaran dan mudik. Karena itu, langkah seperti yang dilakukan ini sangat penting.
Siti Nurbaya mengungkapkan, Rest area menjadi target kampanye “Kendalikan Sampah Plastik” kali ini karena merupakan salah satu tempat yang disinggahi selama musim mudik Lebaran 2019. Banyak orang melakukan berbagai aktivitas dan berpotensi menimbulkan sampah yang membuat rest area menjadi tempat yang tidak nyaman.
Kampanye dilaksanakan dengan melibatkan pelajar SD, SMP, SMA peraih penghargaan Adiwiyata Nasional sebagai generasi muda lingkungan yang akan menularkan kepedulian pengunjung untuk mengendalikan sampah plastik. Sebelum melaksanakan kampanye, sekitar 60 murid dan 15 guru dari 7 sekolah adiwiyata nasional mendapatkan peningkatan kapasitas dari KLHK dan Greeneration Foundation dalam bentuk ceramah, diskusi, dan permainan.
Adapun dalam kegiatan talkshow ditampilkan generasi muda yang inspiratif, yaitu Tasia Rosalina, mahasiswa program studi Teknik Lingkungan Surya University. Ia menjadi core team pada kampanye World Clean-up Day (WCD), suatu aksi global bersih sampah yang dilaksanakan di 155 negara.
Indonesia adalah negara yang memiliki partisipan World Clean-up Day -WCD terbanyak, yaitu 3.3 juta orang. Pada saat kampanye, para pelajar berinteraksi dengan pengunjung, memberi masukan dan saran kepada masyarakat, melakukan gerakan menukar kantong plastik sekali pakai dari para pengunjung dengan tas guna ulang serta memberikan beberapa cenderamata yang dapat menunjang gaya hidup ramah lingkungan dan mengurangi sampah plastik.
Cenderamata yang diberikan antara lain tumbler, tas guna ulang, dan sedotan stainless. Selain kampanye Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga menyiapkan takjil (makanan buka puasa) dengan konsep bebas dalam kemasan plastik. Bersih sampah itu ibadah, tanpa plastik, takjil asik, rest area cantik.