Tuesday, 13 February 2018 11:13

Senegal Gandeng Kabupaten Boalemo Di Provinsi Gorontalo Untuk Kerja Sama Pohon Aren

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

Senegal gandeng Kabupaten Boalemo di Provinsi Gorontalo untuk kerja sama pohon Aren. Indonesia berkomitmen untuk membantu Senegal dalam bidang pengolahan pohon Aren karena dirasakan sangat penting dan tepat guna untuk diterapkan di Senegal. Hal ini disampaikan oleh Wakil dari Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan Organisasi Kerja Sama Islam, M. Amar Ma'ruf, ketika bertemu dengan pimpinan Fond Sovereign Senegal di Dakar pada awal pekan ini. Amar Ma'ruf menyampaikan, Senegal patut diberikan perhatian untuk menerimaprogram reverse linkage atau keterkaitan terbalik terkait pengolahan pohon Aren. Dengan adanya reverse linkage diharapkan dapat memperkaya rujukan dan penerapan aplikasi teknologi tepat guna bagi Senegal. Senegal merasa Indonesia merupakan sebuah model pembangunan, khususnya dalam hal penelitian produk kehutanan dan pertanian. Sebagai tindak lanjutnya, Fond Sovereign Senegal  akan berkunjung ke Kabupaten Boalemo untuk menjajaki kerja sama tersebut. Direncanakan kunjungan akan dilakukan pada bulan April mendatang, sebelum pelaksanaan Forum Indonesia - Afrika 2018.

Duta Besar RI Untuk Kuwait,  Menerima Mandat Sebagai Ketua Komite ASEAN Di Kuwait Periode Januari-Juni 2018. 

Duta Besar RI untuk Kuwait, Tatang Budie Utama Razak, telah menerima mandat sebagai Ketua Komite ASEAN di Kuwait periode Januari-Juni 2018. Penyerahan mandat tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Komite ASEAN  di Kuwait periode 2017, Duta Besar Filipina untuk Kuwait, Renato Pedro O. Villa, dan disaksikan oleh para Duta Besar negara ASEAN lainnya di Kedutaan Besar Filipina, di Kuwait, Kamis (8/2). Penunjukan Indonesia sebagai Ketua Komite ASEAN  di Kuwait tahun ini untuk mengganti posisi Singapura yang tidak memiliki Kedutaan Besarnya di Kuwait. Dalam pidato penerimaan Keketuaan ini, Duta Besar Tatang Razak menyatakan akan menjalankan tugasnya selama 6 bulan saja, mengingat kemungkinan dirinya akan mengakhiri tugasnya di Kuwait dalam beberapa bulan ke depan, karena telah bertugas lebih dari 3 tahun. Selain itu, Duta Besar Tatang Razak juga menyatakan akan mempertahankan event-event yang selama ini telah berjalan. Satu langkah maju dari Keketuaan Indonesia adalah usulan Duta Besar Tatang Razak bahwa pada tahun ini akan dimulai informal lunch yang rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan mengundang tamu kehormatan di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan sebagainya agar Komite ASEAN  di Kuwait dapat membahas hal-hal yang lebih substantif.

Musik ‘Tak Tun Tuang’ Berhasil Menarik Pasar Thailand Dalam Thai International Travel Fair 2018 Di Bangkok.

Kementerian Pariwisata RI melaporkan, sebanyak 10 industri pariwisata dan 1 Dinas Pariwisata Indonesia ikut serta ke pameran di Bangkok ini. Selain itu, juga biro perjalanan wisata, Operator perjalanan, dan pengusaha hotel dari Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta, dan Sumatra Utara. Promosi yang selama ini bertitik berat di branding dan advertising, mulai bergeser ke selling. Misi utamanya, menjaring wisatawan mancanegara di jantung pasar pariwisata Thailand. Salah satu jurus menarik wisatawan adalah dengan menampilkan alat musik dari Nusa Tenggara Timur, Sasandu, dan tarian khas Indonesia. Pameran pariwisata terbesar di Thailand itu terasa berbeda ketika tim kesenian Wonderful Indonesia tampil di panggung utama. Salah seorangpelestari Sasandu dari Oebelo, Kupang, Djitron Pahmembawakan lagu ‘Tak Tun Tuang’ dari Sumatra Barat yang sangat terkenal dan pernah dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi papan atas Malaysia, Singapura, dan Thailand. Menurut President of Thai Travel Agents Association, Suparerk Soorangura, musik dan tariannya spektakuler. Suparerk Soorangura di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok, Sabtu (10/2) mengatakan, menggoda wisatawan lewat musik adalah jurus yang sangat pintar. Meskipun Thailand adalah “musuh profesional” Wonderful Indonesia, Thailand sangat menghormati Indonesia.

 

 

Read 1042 times Last modified on Tuesday, 13 February 2018 11:31