Thursday, 27 June 2019 00:00

Tarian Padoa

Written by 
Rate this item
(0 votes)
Tarian Padoa Lifestyle Okezone

28 sampai 30 Juni 2019, sebuah festival bertajuk Festival Indonesia akan digelar di Norwegia. Pada festival tersebut, sebanyak 12 pelajar SMU asal Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan mempromosikan tarian tradisional asal Sabu Raijua. Empat tarian yang akan dipromosikan dalam kegiatan yang digelar di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Oslo itu, yakni Padoa, Ledo Hawu, Hab'ba Ko'o Rai, dan Pedogo Aru. Edisi pesona Indonesia kali ini, akan memperkenalkan salah satu tarian tersebut, yakni Tarian Padoa.

Tari Padoa adalah salah satu tarian tradisional dari Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur. Tarian ritual ini biasa ditarikan bersama-sama   baik oleh penari perempuan maupun laki-laki. Biasanya, tari padoa dilakukan warga sekampung di akhir musim hujan dan ketika malam bulan purnama. Para penari berkumpul di sebuah tempat, membentuk lingkaran, menari, dan bernyanyi melantunkan doa. Selain untuk upacara bersifat ritual, tarian ini juga sering ditarikan untuk mencari jodoh, karena tarian ini biasanya dibawakan oleh muda-mudi, sehingga menjadi ajang saling mengenal satu sama lain.

Dalam pertunjukannya, penari biasanya dibalut dengan pakain adat. Untuk penari wanita biasanya menggunakan kain khas disebut Ei yang diikat sebatas dada dan menutupi kaki. Untuk rambut biasanya dikonde gaya khas Sabu. Selain itu penari wanita juga dilengkapi dengan aksesoris seperti, gelang, anting, kalung, dan ikat pinggang berwarna perak. Sedangkan untuk penari pria biasanya menggunakan kain khas disebut higi huri yang diikatkan di perut dan menutupi hingga lutut. Pada tubuh bagian atas biasanya menggunakan kain itu juga, namun dibuat selampang.

Sedangkan bagian kepala biasanya penari pria menggunakan dastar yang disebut willa hipora. Para penari baik pria maupun wanita menggunakan wadah berisi biji kacang hijau yang dipasang dan diikat di kaki mereka. Selain sebagai pelengkap tari tradisional, ternyata meletakkan kacang hijau di wadah anyaman juga memiliki maksud lain. Dipercaya apabila biji kacang hijau masih utuh setelah dibawa menari, artinya biji tersebut memiliki kualitas yang baik untuk ditanam di musim berikutnya. Sedangkan dalam pertunjukan Tari Padoa secara umum hanya diiringi nyanyian syair dari seorang pembawa penyair saja. Selain itu untuk suara musik hanya berasal dari suara wadah di kaki penari saja.

Read 2926 times Last modified on Thursday, 27 June 2019 15:18