Jakarta akan menjadi tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di tahun 2020. Kabar ini diumumkan langsung oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan dalam akun instagramnya. Tentunya ini adalah kabar gembira yang membanggakan. Anies Baswedan juga menjelaskan sejak tiga bulan lalu pertemuan dengan pemimpin tertinggi Formula E, Alexandro Agag dan Alberto Longo telah `dipersiapkan. Puncak pertemuan dibuat tanggal 13 Juli 2019, dan membuahkan hasil, Jakarta terpilih dari beberapa kota yang juga mengajukan diri menjadi tuan rumah penyelenggara.
Formula E atau Formula Electric, adalah balapan mobil bertenaga listrik. Ajang balapan yang masih bernaung di bawah Federasi Otomotif Internasional (FIA) ini diyakini sebagai balap mobil masa depan karena tergolong ramah lingkungan. Balapan yang pertama diselenggarakan pada September 2014 di Beijing, Tiongkok, juga disebut-sebut berpotensi menyaingi popularitas balapan bergengsi F1 yang sudah puluhan tahun digelar.
Ditetapkannya Indonesia sebagai tuan rumah sejalan dengan upaya Indonesia mengembangkan mobil listrik. Mengutip harapan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Republik Indonesia Mohamad Nasir, Indonesia sudah mampu memproduksi mobil listrik sendiri pada tahun 2025. Regulasi untuk ini pun terus dipersiapkan.
Kepercayaan ini juga sejalan dengan upaya untuk menekan polusi udara di Jakarta. Pencemaran udara di Jakarta, sebagian besar disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. Saat ini, Jakarta terus bekerja keras untuk menciptakan transportsi yang ramah lingkungan. Penetapan ini diharapkan akan mendorong semua pihak untuk mengubah Jakarta tidak lagi dikenal sebagai kota dengan polusi buruk. Dalam sebuah keterangannya, Anies Baswedan memang mengemukakan, bahwa penyelenggaraan balap E-Prix bukan kegiatan bisnis semata, melainkan juga merupakan usaha untuk kemanusiaan. Dengan menjadikan Jakarta menjadi lebih bersih, adalah upaya untuk menciptakan dunia yang bersih.
Kepercayaan yang diberikan kepada Jakarta, tentu harus dibuktikan dengan kesiapan menyelenggarakan balap yang menggunakan jalanan ibukota sebagai lintasannya. Waktu satu tahun diharapkan cukup bagi Jakarta untuk mempersiapkan balap yang memasuki musim ke lima ini. Kesuksesan Indonesia sebagai penyelenggara Asian Games 2018, memang menjadi modal yang kuat. Keinginan keras untuk sukses sebagai penyelenggara laga dunia harus terus disuarakan, sehingga memotivasi warga Jakarta khususnya, dan Indonesia untuk ikut serta mencatatkan prestasi baik di dunia. Apalagi mengingat pelaksanaan Balap Formula E ini diperkirakan akan menggerakkan perekonomian senilai 78 juta Euro atau 1,2 triliun rupiah. Ini tentunya akan membuka peluang lapangan kerja dan usaha bagi warga Jakarta.
Penyelenggaraan Formula E diharapkan menjadi ajang untuk membuktikan bahwa Jakarta sejajar dengan dengan megapolitan dunia.