(voinews.id)- Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun meresmikan "Indonesia Experience Center" (IEC) di Sinar Mas Plaza, Shanghai, Sabtu (17/12) malam. Di pusat perbelanjaan milik investor Indonesia itu, para pengunjung bisa menikmati makanan dan minuman khas Indonesia.
Batik dan kerajinan tangan serta promosi pariwisata, seni, dan budaya Nusantara juga tersedia di sana. "IEC ini diproyeksikan sebagai pintu depan Indonesia di Shanghai dalam meningkatkan hubungan Indonesia dengan Tiongkok di bidang perdagangan, pariwisata, investasi, dan pertukaran antarmasyarakat kedua negara," kata Dubes RI. Menurut Djauhari, pihaknya akan menjadikan IEC sebagai ajang belajar bahasa Indonesia dan tari tradisional Indonesia serta sebagai tempat menikmati kuliner khas Nusantara. "Lokasi Sinar Mas Plaza yang strategis dan populer di Shanghai menjadikan IEC ini menarik untuk dikunjungi," ucapnya.
Konsul Jenderal RI di Shanghai Deny W Kurnia mengaku lega dengan terwujudnya program yang telah lama diidamkannya itu. "Selama bertahun-tahun kami bermimpi memiliki venue terintegrasi yang berfungsi sebagai sarana promosi untuk semua aspek terkait dengan Indonesia, baik itu perdagangan, pariwisata, investasi, seni dan budaya.
Akhirnya, kini terwujud," katanya. Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia di China (Inacham) Liky Sutikno berharap IEC dapat menghasilkan lebih banyak karya dan produk Indonesia yang nantinya bisa mendukung peningkatan kerja sama dengan China.
antara
(voinews.id) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berupaya memperkuat strategi untuk menghadirkan destinasi yang berkualitas, resilient, dan berkelanjutan dengan memperhatikan sumber daya alam, manusia dan budaya sebagai arah pengembangan destinasi pariwisata Indonesia ke depan. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu dalam sesi diskusi terkait "Destinasi dan Industri" dalam acara Rakornas Parekraf 2022, Jumat, 16 Desember 2022 di Jakarta, mengatakan pengembangan destinasi ke depan diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan reputasi destinasi pariwisata untuk mewujudkan ekosistem pariwisata yang terintegrasi, mendorong pembangunan daerah, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Dalam dua tahun ke depan kita kemungkinan masih akan berkutat dalam upaya pemulihan dari pandemi COVID-19, dan hal ini selaras dengan upaya kita dalam mewujudkan destinasi pariwisata yang berkualitas, resilient, dan berkelanjutan," katanya.
Dalam mewujudkan capaian tersebut, Kemenparekraf pada khususnya Kedeputian Bidang Pengembangan Destinasi dan Sumber Daya Kelembagaan memiliki lima strategi. Pertama adalah melakukan analisis tipologi dan strategi pengembangan destinasi baik perwilayahan dan juga secara tematik. Yakni terbagi dalam destinasi rintisan, pengembangan, pemantapan, dan revitalisasi. Selanjutnya adalah penataan dan penguatan manajemen destinasi dan daya tarik melalui penerapan visitor management, carrying capacity untuk meningkatkan destination appeal dan market attractiveness. Ketiga adalah pembangunan-pembangunan infrastruktur, fasilitas, aksesibilitas konektivitas, serta pengelolaan fasilitas pariwisata.
Keempat, kata Vinsen, memaksimalkan koordinasi pengembangan kawasan, desa wisata, geopark, kawasan ekonomi khusus (KEK), cultural heritage, kota kreatif/sentra kreatif. Dan terakhir adalah peningkatan dan pemberdayaan masyarakat dan UMKM di destinasi pariwisata.
"Kami ingin suatu saat hadir destinasi yang berkualitas, resilient, dan berkelanjutan dengan memperhatikan sumber daya alam, budaya, dan manusia," kata Vinsen.
Dalam pengembangan desa wisata, sampai dengan November 2022 tercatat ada 3.620 desa wisata yang telah tergabung dalam jaringan desa wisata (jadesta).
"Dan kami mendorong pemerintah daerah untuk mewujudkan sebanyak mungkin desa wisata dan masuk dalam Jadesta karena ada banyak fitur yang dapat dimanfaatkan. Seperti bagaimana mengidentifikasi kebutuhan yang nantinya dapat dibantu oleh kementerian/lembaga ataupun stakeholder lain," ujar Vinsen.
Vinsen pun berharap dukungan dari banyak pihak dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tahun mendatang sehingga dapat mewujudkan terciptanya pariwisata berkualitas dan berkelanjutan dan memberikan dampak pada kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.
"Menciptakan lapangan kerja baru dan berkualitas yang di tahun ini ditargetkan mencapai 1,1 juta lapangan kerja dan 4,4 juta di tahun 2024," ujar Vinsen.
Investasi Pariwisata
Plh. Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekaf/Baparekraf Rizki Handayani di kesempatan yang sama menjelaskan, investasi memiliki keterkaitan yang sangat kuat dalam pengembangan destinasi pariwisata dan juga sentra ekonomi kreatif. Promosi terhadap potensi investasi pariwisata ini pun akan menjadi salah satu hal yang akan diperkuat pihaknya di tahun 2023.
"Dalam mempromosikan peluang investasi pariwisata ini tentu kita harus memiliki informasi yang mendalam, seperti regulasi, tata ruang, dan bagaimana rencana infrastruktur yang akan dikembangkan baik secara nasional dan daerah," kata Rizki.
Dengan begitu untuk mencari investor yang potensial yang sesuai dengan karakteristik destinasi tersebut akan lebih mudah. "Jangan berpikir bahwa investasi itu harus selalu besar, tapi juga bisa dalam skala UMKM. Kalau ini berlanjut tentu akan dapat menggerakkan lapangan kerja di industri tersebut," kata Rizki.
Selain itu, pihaknya juga akan memperkuat akses pembiayaan bagi pelaku parekraf. Selain juga penguatan standardisasi dan sertifikasi usaha, dan manajemen industri.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana menjelaskan, tahun depan akan ada 5 kelompok kerja (pokja) akses pembiayaan. Yakni mulai dari perbankan dan teknologi finansial, pembiayaan spesifik, dana pemerintah, dana masyarakat, dan terakhir pokja Indonesia Spice Up the World (ISUTW).
"Pokja ini (ISUTW) sesuai dengan arahan Presiden untuk mendukung pengembangan bumbu dan restoran Indonesia di luar negeri," kata Hayun.
(voinews.id) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menerapkan strategi khusus untuk terus mempromosikan potensi sektor parekraf Indonesia baik di pasar lokal maupun global. Dalam discussion room Pemasaran dan Wisata Minat Khusus dan MICE - Event pada Rakornas Parekraf 2022 di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta Pusat, Jumat, 16 Desember 2022, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Ni Made Ayu Marthini mengatakan ada pergeseran tren pasar parekraf pascapandemi COVID-19, di mana saat ini wisatawan lebih memilih untuk berwisata yang lebih berkualitas dan penuh kegiatan, tidak sekadar bersantai saja. Selain itu, rentang usia konsumen pasar parekraf di Indonesia saat ini didominasi oleh generasi milenial yang haus akan pengetahuan dan informasi yang menarik, padat, singkat, dan jelas, sehingga menurutnya untuk sarana promosi itu harus catchy, singkat, jelas, dan penuh gambar.
Untuk menarik pasar milenial, kata Marthini, selain promosi yang singkat, padat, dan jelas, pelaksanaan event yang unik dan menarik di masa low season juga bisa menjadi sarana untuk menarik minat wisata pasar milenial. "Jadi saat low season kita jangan malah santai-santai, justru kita harus buat kegiatan sehingga ada traction saat low season," katanya.
Marthini menambahkan digitalisasi juga memegang hal penting dalam memasarkan potensi sektor parekraf Indonesia ke pasar nasional dan internasional. "Digitalisasi mau tidak mau harus kita embrace dan kita pakai sebagai sarana promosi (potensi parekraf)," kata Marthini.
Analis Keimigrasian Ahli Muda Direktorat Lalu Lintas Keimigrasian Kemenkumham, Wachid Kuntjoro Djati menambahkan untuk mendukung pemasaran pasar parekraf Indonesia di mancanegara, pihaknya senantiasa berkolaborasi dengan Kemenparekraf. Salah satunya melalui pemberlakuan kebijakan bebas visa kunjungan bagi wisatawan mancanegara.
"Jadi kebijakan ini diberlakukan sebagai upaya pemulihan perekonomian Indonesia yang terdampak oleh pandemi COVID-19. Terutama sebagai upaya pemulihan sektor parekraf," kata Wachid.
(voinews.id) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yakin target kinerja Kemenparekraf/Baparekraf di tahun 2023 dapat tercapai melalui melalui upaya kolaboratif bersama stakeholders pentahelix. Menparekraf Sandiaga saat memberikan arahan dalam "Rakornas Parekraf 2022" yang berlangsung di Grand Sahid, Jakarta, Kamis (15/12/2022), menjabarkan target kinerja Kemenparekraf di tahun 2023 berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024.
Untuk devisa pariwisata di tahun 2023 ditargetkan antara 2,07 – 5,95 miliar dolar AS. Kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 3,5 – 7,4 juta kunjungan. Wisatawan nusantara sebesar 1,2-1,4 miliar pergerakan. Tenaga kerja pariwisata yang terserap ditargetkan sebanyak 22,4 juta orang di sektor pariwisata dan 22,59 juta orang di sektor ekonomi kreatif. Kemudian, kontribusi pariwisata terhadap PDB sebesar 4,1 persen. Nilai tambah ekonomi kreatif sebesar Rp1.279 triliun dan nilai ekspor ekraf sebesar 26,46 miliar dolar AS.
“Kami optimistis target yang fantastis di tahun depan bisa kita capai walaupun kita mengalami kontraksi dari segi anggaran, tapi dengan kolaborasi dan sinergi antara kementerian dan lembaga, mudah-mudahan kita bisa mencapai target maksimal di tahun depan,” kata Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga pun berharap pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreratif pada tahun 2023 dapat semakin inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan. Konsep pariwisata yang personalized, localized, customized, dan smaller in size selaras dengan harapan untuk mewujudkan pariwisata yang lebih berkualitas.
“Dengan memahami apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen saat berwisata, kita akan lebih mudah menawarkan produk-produk wisata. Sehingga akan memberikan dampak pada length of stay hingga spending yang dikeluarkan untuk belanja produk lokal. Dengan begitu pertumbuhan ekonomi masyarakat melesat naik dan terciptanya lapangan kerja. Diantaranya dengan menghadirkan event-event berskala internasional seperti MotoGP. Flagship program seperti MotoGP di NTB khususnya di Lombok bisa menciptakan Rp5,4 triliun dampak ekonomi untuk masyarakat dan 30 ribu lapangan kerja,” kata Menparekraf.
Sementara dalam menuju pariwisata yang berkelanjutan, diperlukan perhatian khusus terhadap kelestarian lingkungan. Terutama perubahan iklim hingga keberlanjutan biota laut yang memang berdampingan dengan sektor pariwisata. Kemenparekraf sendiri memiliki sejumlah program unggulan untuk mencapai pariwisata berkelanjutan seperti Carbon Footprint Calculator Offsetting Campaigne, hingga gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman).
“Bagaimana sekarang wisatawan bukan hanya healing tapi contributing kepada keberlanjutan lingkungan. Produk yang bisa mengajak wisatawan untuk menanam mangrove, mengurangi emisi karbon, offset carbon foot print, dan juga menanam mineral trees ini dapat menjadi daya tarik utama. Mari kita dukung konsep pariwisata yang berkelanjutan,” ujar Sandiaga.