(voinews.id) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meyakini Provinsi Lampung akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia, karena lokasinya berada strategis menghubungkan Pulau Sumatra dan Pulau Jawa. Erick Thohir dalam keterangan di Jakarta, Sabtu mengatakan, Lampung saat ini telah berhasil jadi pusat pangan atau rantai suplai pangan. Namun ia berharap tidak berhenti di situ mengingat upaya pembukaan lapangan kerja harus terus ditingkatkan.
Erick menyebut Lampung masih memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata dan logistik. Hal ini terlihat dari tren peningkatan pergerakan penumpang dari Pulau Sumatra dan Jawa, bahkan pergerakan truk pada mudik lebaran lalu melonjak tajam hingga 114 persen. Dengan segala potensi dan rencana pengembangan Lampung, Erick juga mendorong masyarakat Lampung mempersiapkan diri menyambut peluang yang ada di masa depan. antara
(voinews.id) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan PT Bank Negara Indonesia-Persero Tbk telah menjadi panutan khususnya dalam mendorong pelaku UMKM untuk go global, sehingga perbankan nasional lainnya diharapkan seagresif bank BUMN tersebut. Sepanjang Januari hingga Mei 2022, BNI telah berhasil mencatatkan pertumbuhan volume transaksi ekspor yang sangat baik, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 30,62 persen.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu mengapresiasi upaya BNI yang proaktif mendorong UMKM untuk go global. Langkah-langkah pionir yang sudah dilakukan oleh BNI sudah sewajarnya diikuti lembaga perbankan lainnya di Indonesia. antara
(voinews.id)Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan rekomendasi terbaru mengenai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan mewajibkan vaksinasi lengkap dan booster bagi para siswa sekolah sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM).
Rekomendasi ini mengikuti situasi terkini terkait COVID-19 dan penyakit menular lainnya pada anak.
“Dengan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang jauh lebih mudah menular dibanding varian awalnya pada anak di Indonesia dan subvarian baru ini potensial menyebabkan gelombang kasus berikutnya," ujar Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis.
Piprim memaparkan data IDAI terkini menunjukkan adanya peningkatan kasus COVID-19 pada bayi dan anak yang membutuhkan perawatan. Selain itu juga ada peningkatan kasus Multisystem Inflammatory System in Children (MIS-C) dan potensi kasus Long COVID-19 pada anak di Indonesia.
IDAI juga meminta pihak sekolah, dinas pendidikan dan pemerintah daerah berkolaborasi dengan orangtua dan dinas kesehatan dalam memastikan keamanan dan keselamatan anak, antara lain dengan melakukan testing pada anak dengan gejala COVID-19, dan patuh serta disiplin menjalankan protokol kesehatan, serta tidak membawa anak ke luar rumah apabila ada gejala demam/batuk/pilek/diare.
Protokol kesehatan terutama fokus pada penggunaan masker wajib untuk semua orang berusia di atas 2 tahun, mencuci tangan, menjaga jarak kemudian tidak makan bersamaan.
Selain itu, memastikan sirkulasi udara terjaga, serta mengaktifkan sistem penapisan aktif per harinya untuk anak, guru, petugas sekolah dan keluarganya yang memiliki gejala suspek COVID-19.
Ketua Satgas Vaksinasi IDAI Prof Dr dr Hartono Gunardi, SpA(K) mengingatkan para orangtua untuk mengikuti Bulan Imunisasi Anak Nasional yaitu melengkapi imunisasi dasar dan booster untuk anak balita, imunisasi MR tambahan dan imunisasi dengan vaksin baru yaitu vaksin pneumokokus (PCV) yang berguna untuk mencegah radang paru.
Anak usia 6 tahun ke atas dikatakan Hartono perlu imunisasi COVID-19 sebanyak dua kali. Jadi imunisasi rutin dan vaksinasi COVID-19 diperlukan agar anak terlindungi dari berbagai penyakit infeksi.
antara
(voinews.id)
Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah memastikan kasus PMK dimasukkan dalam sistem iSIKHNAS, atau Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional.
“Untuk pemerintah daerah, Saya berpesan untuk pertama memastikan bahwa input data kasus PMK maupun jumlah hewan berkuku belah yaitu sapi, kerbau domba, kambing dan babi , ter-input dengan baik dalam sistem iSIKHNAS,” ujar Wiku dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Kamis.
Selain itu, Wiku meminta Pemda untuk memastikan ketersediaan logistik penunjang seperti sepenuhnya mulai dari antibiotik, vitamin, antipiretik maupun desinfektan bagi hewan ternak.
Yang ketiga adalah memastikan tersedianya jumlah vaksin untuk pencegahan penularan PMK yang cukup, dan vaksinasi dilakukan sesuai dengan target.
Tak hanya itu, Pemda juga diminta memastikan sumber pendanaan telah dianggarkan untuk mendukung ketersediaan logistik, biaya operasional, petugas dan santunan bagi masyarakat yang mengalami kerugian akibat hewan ternak diharuskan dipotong atau dimusnahkan.
“Yang kelima melakukan pelatihan dan pengecekan gejala klinis, pembersihan melalui desinfeksi atau dekontaminasi, melakukan testing dan vaksinasi sebagai bentuk pemberdayaan melalui Babinsa dan Babinkamtibmas bersama dokter hewan atau pejabat otoritas veteriner setempat,” kata Wiku.
Wiku menekankan upaya penanganan PMK adalah tanggung jawab bersama. "Apabila tidak segera ditangani, maka akan berimbas kepada ketidakstabilan ekonomi dan distribusi pangan serta produk turunan ternak secara nasional," katanya.