22
March

 

(Voinews.id)Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan bahwa Labuan Bajo dipilih menjadi tuan rumah perhelatan G20 karena memiliki banyak potensi dari berbagai aspek.

"Kita pilih Labuan Bajo itu karena memang potensinya luar biasa dari berbagai sisi. Mulai dari sisi ekonomi sekarang sudah mulai berkembang sebagai destinasi pariwisata, dan punya multiple effect untuk daerah sekitarnya," kata Djatmiko pada Forum Merdeka Barat di Jakarta, Senin.

Djatmiko menambahkan, Labuan Bajo memiliki potensi ekonomi, dengan destinasi pariwisata yang terus berkembang serta memiliki multiple effect bagi daerah di sekitarnya.

Lebih lanjut, menurut Djatmiko, Indonesia akan memanfaatkan momentum pergelaran puncak yang akan dihadiri oleh para menteri dari kelompok kerja Trade, Invesment and Industry ini untuk mengeluarkan deklarasi bersama.

Hal ini akan semakin melambungkan nama Labuan Bajo di dunia internasional.

Ia mengatakan bahwa rencananya Konferensi Tingkat Tinggi, tak hanya dihadiri oleh para menteri TIIWG, namun juga tamu VVIP dan delegasi sejumlah lembaga internasional, akan digelar di atas kapal.

"Rencananya di dalam pertemuan itu, kita akan membawa 30 tamu VVIP. Mereka adalah menteri dari negara besar semua, kemudian organisasi- organisasi internasional. Kita akan melakukan fullship program untuk pertemuan sesi formal atau sesi informal. Ini kalau kita bisa melakukannya, ini mungkin akan menjadi pertama dalam setiap tiga tahun pergelaran presidensi G20," paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan berdasarkan arahan Presiden Jokowi terkait presiden Indonesia G20 ini, pemerintah Indonesia akan fokus mendorong tiga hal yakni bagaimana membentuk arsitektur kesehatan global kokoh dan resilience.

Kemudian, Indonesia juga akan mendorong dan memperkuat aspek transformasi digital dan yang terakhir mendorong upaya percepatan transisi energi.antara

22
March

 

(Voinews.id)Sekitar 25.000 warga Ukraina telah tiba di Spanyol sejak Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari meskipun sejauh ini hanya 9.000 dari mereka yang terdaftar pada pihak berwenang. Demikian dikatakan Menteri Migrasi Spanyol Jose Luis Escriva Senin dikutip Reuters. Badan pengungsi PBB memperkirakan hampir 3,5 juta orang Ukraina kini telah meninggalkan negara mereka dengan lebih dari dua juta dari mereka pindah ke negara tetangga Polandia. Rumania Hongaria dan Slovakia juga menampung sejumlah besar pengungsi. Di Spanyol yang jauh dari konflik, menurut Menteri Escriva banyak warga Ukraina yang telah tiba tinggal bersama kerabat atau teman dan belum memberi tahu pihak berwenang. (reuters)

21
March

 

(Voinews.id) Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan apresiasi atas keterpilihan Indonesia untuk memimpin sidang Majelis IPU ke-144. Dalam pertemuan Governing Council, Senin di Nusa Dua Bali, Puan Maharani mengatakan dirinya akan memanfaatkan kesempatan itu untuk memimpin jalannya Sidang Majelis IPU ke-144 dengan transparan dan inklusif.

Puan mengatakan, DPR RI mengakui pentingnya diplomasi parlemen yang kuat. Menurutnya parlemen dapat menjembatani perbedaan antar negara serta memperkuat kerjasama internasional. Parlemen dunia menurutnya juga dapat mendorong penguatan multilateralisme serta menolak unilateralisme.

 Puan Maharani mengakui bahwa masing-masing negara memiliki kepentingan dan agenda yang diusung namun demikian dirinya berharap agar anggota IPU dapat juga memperhatikan kepentingan yang menjadi tujuan bersama dari pertemuan IPU.(Ndy)

21
March

(Voinews.id) Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan apresiasi atas keterpilihan Indonesia untuk memimpin sidang Majelis IPU ke-144. Dalam pertemuan Governing Council, Senin di Nusa Dua Bali, Puan Maharani mengatakan dirinya akan memanfaatkan kesempatan itu untuk memimpin jalannya Sidang Majelis IPU ke-144 dengan transparan dan inklusif.

Puan mengatakan, DPR RI mengakui pentingnya diplomasi parlemen yang kuat. Menurutnya parlemen dapat menjembatani perbedaan antar negara serta memperkuat kerjasama internasional. Parlemen dunia menurutnya juga dapat mendorong penguatan multilateralisme serta menolak unilateralisme.

 Puan Maharani mengakui bahwa masing-masing negara memiliki kepentingan dan agenda yang diusung namun demikian dirinya berharap agar anggota IPU dapat juga memperhatikan kepentingan yang menjadi tujuan bersama dari pertemuan IPU.(Ndy)