30
January

An Indonesia supporter poses before the start of the Qatar 2023 AFC Asian Cup football match between Australia and Indonesia at the Jassim bin Hamad Stadium in Doha on January 28, 2024. (Photo by HECTOR RETAMAL / AFP)

 

Seorang suporter Indonesia berpose sebelum dimulainya pertandingan sepak bola Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Australia dan Indonesia di Stadion Jassim bin Hamad di Doha pada 28 Januari 2024. (Photo by HECTOR RETAMAL / AFP)

 

 

VOInews, Jakarta: Qatar berhasil memecahkan rekor sebagai tuan rumah Piala Asia AFC utk ketiga kalinya (1988, 2011 dan 2023) bahkan utk AFC kali ini hanya selang 1 tahun dari World Cup 2022. Ali Murtado, Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya (PF Pensosbud) KBRI Doha, dalam wawancara program Ranah Diplomasi pada saluran Voice of Indonesia (22/01) menjelaskan keistimewaan Qatar sebagai host AFC 2023 yang berlangsung dari 12 Januari hingga 9 Februari 2024.

 

 

Disamping profesionalitas penyelenggaraan turnamen yang menjadi standar FIFA, menurut Ali Murtado, Qatar berhasil menjadikan AFC 2023 bukan saja sebagai event sepakbola dunia, tapi juga perayaan bangsa-bangsa Asia. AFC 2023 menjadi panggung bangsa-bangsa Asia, khususnya negara peserta kejuaraan piala Asia untuk menampilkan keunikan seni-budaya setiap negara pada dan sejumlah fun zone dan panggung gembira yang disediakan oleh panitia.

 

 

"Saya kira sport-nya iya, Qatar mempersiapkan itu (pertandingan sepakbola) dengan sangat baik, tapi Qatar juga memberi ruang yang sangat sangat luas untuk negara-negara tampil dan mempromosikan budayanya. Dia tidak merasa rikuh bahwa event ini akan " dibajak" oleh banyak negara dengan pertunjukan budaya, tidak, mereka santai saja dan mereka memberi kesempatan itu, dan bagi Indonesia itu kesempatan emas, kita pasti ambil itu," Ujar Ali Murtado melalui sambungan zoom di Doha pada Selasa (22/01).

 

 

Ali mengapresiasi langkah Qatar menjadikan AFC 2023 juga sebagai perayaan budaya Asia. Indonesia memanfaatkan peluang tersebut dengan pendekatan yang disebut Ali Murtado sebagai total diplomacy, misalnya melalui kolaborasi KBRI bersama masyarakat diaspora, volunteer panitia pelaksana AFC berkewarganegaraan Indonesia, dan supporter +62 yang dikenal memiliki kreativitas dan sportivitas yang tinggi.

 

 

Budaya Indonesia ikut mewarnai gelaran AFC baik di dalam maupun di luar stadium. Pada saat pertandingan, menurut Ali Murtado, banyak supporter Indonesia hadir menyaksikan turnamen dengan pakaian adat Aceh, Jawa, Madura, dan sebagainya. Begitu pula dengan sebagian spanduk dukungan yang menampilkan logo Wonderful Indonesia dan ajakan berkunjung ke Indonesia. Di luar lapangan, tepatnya di Lusail Boulevard KBRI Doha membuka Indonesia Paviliun sebagai pusat promosi Indonesia yang nyaris setiap malam menampilkan ragam seni-budaya Nusantara dengan performer dari Indonesia maupun masyarakat diaspora di Qatar. Indonesia selalu aktif memeriahkan setiap gelaran Olahraga di Qatar, bahkan Indonesia kerap berpartisipasi mempromosikan wisata budaya di Arab Cup dan Emir Cup meski Timnas Garuda tidak berkompetisi di dalamnya. Hal inilah yang membuat Indonesia cukup populer di tengah masyarakat Qatar. "Jadi pertandingannya boleh jeda, tapi promosinya jalan terus", pungkas Ali Murtado kepada Voice of Indonesia.

30
January

 

VOInews.id- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberdayakan masyarakat khususnya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui peningkatan literasi dan inklusi keuangan untuk membantu perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menuturkan bahwa OJK bersama pemerintah daerah dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) telah menyusun sejumlah program untuk membantu pembiayaan UMKM. “Kami bersama pemerintah daerah dengan TPAKD, sudah punya yang namanya K/PMR, Kredit Melawan Rentenir.

 

Ini kesempatan yang bagus untuk mendapatkan pembiayaan, harus terus digunakan," kata Friderica di Jakarta, Senin. Melalui peningkatan literasi dan inklusi keuangan, OJK ingin UMKM di Indonesia menjadi UMKM yang cakap keuangan, memanfaatkan fasilitas, dan mendorong inklusi keuangan untuk mendukung usahanya agar semakin berkembang. Friderica terus mengimbau pelaku UMKM agar selalu waspada terhadap berbagai penawaran investasi ilegal yang seringkali menawarkan imbal hasil yang tinggi dan pinjaman online (pinjol) ilegal yang memberi kemudahan pencairan dana.

 

Selain itu, Friderica juga mendorong masyarakat khususnya pelaku UMKM untuk dapat mengelola keuangan dengan bijak. “Jadi, jangan sampai bapak dan ibu mendapat pembiayaan yang tidak benar dari pinjol-pinjol ilegal karena nanti bunganya akan merepotkan bapak ibu sendiri," ujarnya.

 

 

Antara

30
January

 

VOInews.id- Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) akan mempercepat penderasan stok cadangan beras pemerintah (CBP) agar dapat berperan sebagai pengganjal ketersediaan pasokan di pasar jelang panen raya. “Jadi kita punya waktu sekitar 2 bulan ini, (untuk lakukan) mengganjal sampai dengan panen itu, di atas 3,5 juta ton. Ini nanti di Maret 2024,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

 

Arief menjelaskan, bahwa pihaknya telah diinstruksikan agar terus memastikan ketersediaan stok pangan strategis. Penderasan stok CBP ke berbagai lini pasar juga diminta disegerakan agar masyarakat dapat kian mudah memperolehnya. "Jadi Bapak Presiden sekali lagi memastikan seluruh stok yang ada di semua daerah, itu ada stok beras. Hari ini di Purwomartani ini juga sama. Beliau ingin melihat ketersediaan di setiap gudang Bulog yang ada dan secured," ucapnya. Penderasan stok CBP tersebut, lanjutnya, akan konsisten dilaksanakan sampai panen raya mendatang. Hal itu lantaran BPS (Badan Pusat Statistik) sudah memberikan kerangka sampel area (KSA) bahwa pada bulan Maret nanti produksi beras akan mencapai 3,5 juta ton yang berarti di atas kebutuhan konsumsi nasional beras sebulan yang 2,5 juta ton.

 

Antara

29
January

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman kerja sama antara Indonesia dan Komisi Sungai Mekong (Mekong River Commission-MRC) di sela kunjungannya ke Laos dalam rangka menghadiri pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM).

“Inti dari MoU adalah kerjasama pemberian kapasitas dibeberapa bidang prioritas antara lain water resources management, irrigation, ketahanan terhadap perubahan iklim, disaster risk managementsustainable inland fisherieswater-related sustainable development goals, dan juga bidang pariwisata,” kata Menlu Retno dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (29/1/2024).

Retno Marsudi menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara pertama non-Mekong di ASEAN yang menandatangani kerja sama dengan MRC. “Tentunya semangat yang melandasi kerjasama ini adalah spirit Bandung, memperkokoh kerjasama antara negara-negara dari the Global South,” katanya.

Selain itu, sebagai Ketua ASEAN sebelumya, Indonesia juga berbagi pandangan dengan Laos sebagai Ketua ASEAN saat ini terkait sejumlah prioritas kerja ASEAN di masa Keketuaan Laos. Salah satu hal utama yang dibahas adalah upaya penyelesaian konflik Myanmar.

“Intinya membahas bagaimana koordinasi dapat dilakukan untuk mengimplementasikan 5 Point Concensus (5PC),” kata Retno.