VOInews, Jakarta: Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan segera mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza. Bantuan tersebut akan disalurkan dengan pesawat Hercules melalui jalur udara.
"Kita tadi melihat peragaan ngedrop bantuan yang akan kita segera lakukan di Gaza karena Indonesia merupakan salah satu negara yang diberi kesempatan untuk bisa memberikan bantuan ke Gaza, ke rakyat Palestina dengan lewat udara karena lewat darat sudah sulit," ujar Presiden usai meresmikan pelaksanaan Inpres Jalan Daerah (IJD) di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (8/3/2024).
Sebelumnya, Presiden meninjau langsung simulasi pengiriman bantuan tersebut di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Kabupaten Magetan. Dalam simulasi tersebut, sejumlah pesawat Hercules dan helikopter melakukan aksi melepas heli box dari ketinggian tertentu.
"Tadi kita coba terlebih dahulu kira-kira akan seperti apa dengan menggunakan pesawat Hercules dan ini akan segera kita bawa bantuan ke Gaza dan di-drop dari udara dengan pesawat Hercules kita. Tadi sudah disimulasi dan saya melihat hasilnya baik," imbuh Kepala Negara.
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen dalam memberikan dukungan kepada rakyat Palestina. Dengan bantuan ini, Indonesia berharap dapat meringankan beban yang dihadapi oleh masyarakat di Gaza.
VOInews, Jakarta: Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal menjelaskan pemerintah Indonesia memiliki kewajiban untuk melindungi warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri, termasuk di Palestina. Selain itu, menurut dia, perlindungan WNI juga merupakan prioritas politik luar negeri Indonesia.
Oleh karena itu, ia mengatakan, pemerintah Indonesia melakukan segala upaya untuk dapat mengeluarkan WNI dari Palestina agar terhindar dari dampak perang yang terjadi.
“Perlindungan WNI adalah kewajiban negara dan prioritas politik luar negeri. Kami sudah sampaikan beberapa kali sebelumnya bahwa didalam melakukan evakuasi WNI dari Gaza, Kemlu melakukan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak, sekali lagi berbagai pihak,“ katanya dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Jumat (8/3/2024).
Sebelumnya, Jewish Insider pada Rabu (6/3/2024) menulis bahwa Israel dan Indonesia bekerja sama untuk mengeluarkan WNI dari Gaza. Hal itu disebut sebagai bagian dari upaya mewujudkan hubungan diplomatik antara kedua negara. Lalu Muhammad Iqbal menjelaskan, proses evakuasi WNI dari Gaza merupakan upaya kemanusiaan yang tidak ada hubungannya dengan isu politik apapun.
“Yang penting untuk keselamatan WNI kita. Dan proses evakuasi ini sepenuhnya adalah upaya kemanusiaan. Tidak ada kaitannya dengan isu normalisasi dan tidak ada kaitannya dengan isu politik apapun,” katanya.
Lalu Muhammad Iqbal pun menegaskan politik luar negeri Indonesia yang terus mendukung kemerdekaan Palestina. “Posisi politik luar negeri Indonesia dalam isu ini sudah jelas, tegas dan konsisten dari dulu. Bahwa Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina,” tambahnya.
Lebih lanjut, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, dalam upaya evakuasi WNI dari Gaza, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken. Menurut Iqbal, Menlu Retno memiliki kedekatan khusus dengan ketiga Menlu itu dan menggunakan akses tersebut untuk dapat mengevakuasi WNI dari Gaza.
“Ibu Menlu memiliki hubungan pribadi yang sangat dekat dengan Menlu Qatar, Menlu Mesir dan Menlu AS. Karena itu, itulah akses yang beliau gunakan karena memang WNI kita harus masuk dalam list untuk bisa keluar dari Gaza ke wilayah Mesir. Kita mengucapkan terima kasih kepada ketiga negara itu karena channel pribadi itu,” tutupnya.
VOInews.id- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengharapkan 2024 jadi momentum pemulihan sektor penerbangan dapat mencapai 100 persen setelah dihantam pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu. "Tahun ini, recovery yang kami capai sudah mencapai 83 persen. Tahun ini momen untuk bisa pulih penuh," kata Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Putu Eka Cahyadi dalam diskusi bertajuk "Potensi Penumpang Pesawat 2024" di Gedung Kemenhub, Jakarta, Kamis sebagaimana dikutip dari keterangan resmi.
Sementara itu, Direktur Operasi PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I Wahyudi menargetkan AP I bisa melayani penumpang mencapai 78 juta orang pada 2024 atau naik 15 persen dibandingkan pada 2023 lalu sebanyak 69 juta penumpang. Untuk mencapai angka itu, Wahyudi memiliki strategi, di mana AP I telah merevitalisasi dan beautifikasi 10 bandara agar bisa melayani banyak penumpang. "Terakhir di Tahun 2023 itu kita sudah selesaikan 10 pembangunan baik itu pembangunan bandara atau beautifikasi bandara yang ada. Tinggal satu yang tersisa, yang belum terselesaikan sampai saat ini," ucap dia.
Dalam kesempatan yang sama, Vice President Corporate Communication PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II Cin Asmoro mengaku bahwa sebenarnya kondisi penumpang di bandara-bandara yang dikelola AP II hampir pulih 100 persen. Ia mengungkapkan selama 2023, Angkasa Pura II telah melayani 80,2 juta penumpang di 20 bandara yang dikelola. Sedangkan, AP II menargetkan bisa melayani penumpang sebanyak 91,8 juta pada 2024. "Target ini merupakan refleksikan tingkat pemulihan atau recovery rate lebih dari 100 persen dari kondisi COVID di tahun 2019 itu sekitar 90,7 juta," kata Cin.
Antara