VOInews, Jakarta: Diaspora Indonesia di Jepang berperan penting dalam penguatan kerja sama Indonesia – Jepang di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
VOInews.id- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi meminta semua kepala daerah baik gubernur dan bupati hingga wali kota se-Indonesia agar melakukan tiga hal dalam upaya menstabilkan harga pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah. “Menindaklanjuti arahan Bapak Presiden (Joko Widodo) tentunya kami berharap dukungan dan kerja sama seluruh kepala daerah pemerintah provinsi, kabupaten/kota secara aktif dan terus menerus melaksanakan tiga hal,” kata Arif dalam Rapat Koordinasi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa dan Idul Fitri 1445 Hijriah di Jakarta, Senin. Arief menyampaikan hal pertama yang harus dilakukan pemerintah daerah yakni gerakan pangan murah (GPM) bersinergi dengan Perum Bulog dan sejumlah asosiasi pangan yang ada di setiap daerah-daerah.
“Gerakan pangan murah, saya minta tolong teman-teman semua daerah bisa melakukan gerakan pangan murah. Di sini ada Bulog, ID Food, asosiasi, mohon nanti teman-teman Bulog bisa menyampaikan bahwa stok di daerah semua cukup dan bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah,” ucap Arief. Hal kedua yang harus dilakukan yakni bersinergi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Dan ketiga pemantauan harga pasar baik di pasar induk, pasar tradisional dan juga pasar ritel modern. “Supaya kita bisa sama-sama memastikan harga harga ini memang benar adanya, tidak terlalu tinggi, karena biasanya baru ada kata jelang lebaran harga itu sudah naik,” ujar Arif.
Arif menuturkan pemantauan pasar penting dilakukan agar memastikan beras dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp10.900. “Kemudian tim dari pemerintah pusat lintas kementerian dan lembaga tentunya akan mensupport dan memonitor semua evaluasi ke daerah sehingga nanti masyarakat bisa menjangkau harga dan beribadah (puasa) dengan nyaman,” tutur Arief. Badan Pangan Nasional menggelar rapat koordinasi bersama lintas kementerian dan lembaga serta pengusaha di bidang pangan untuk mewujudkan pangan yang terjangkau bagi masyarakat menjelang HBKN Idul Fitri 1445 Hijriah. Rapat secara hybrit tersebut dipimpin langsung Mendagri Tito Karnavian dan dihadiri sejumlah perwakilan Kemendag, Kemenkeu, Kemenhub, Kementan, Kementerian BUMN, Kemenko Perekonomian, Kepala BPS, Kabareskrim Polri, Gubernur BI, Ombudsman, gubernur se-Indonesia, bupati/wali kota se-Indonesia, sejumlah pengusaha dan asosiasi di bidang pangan dan pihak terkait lainnya.
Antara
VOInews, Jakarta: Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi pada Minggu (3/3) menyaksikan langsung ajang lari dunia Tokyo Marathon 2024. Heri mengatakan, semangat pantang menyerah para pelari Indonesia ini sebagai cerminan semangat mental bangsa Indonesia yang kuat.
“Saya kagum dengan semangat dan kegigihan para pelari Indonesia. Ini adalah refleksi dari semangat dan keteguhan mental bangsa Indonesia,” ujar Dubes Heri Akhmadi dalam keterangan resmi KBRI Tokyo yang diterima Minggu (3/3) di Jakarta.
Heri juga mengatakan, Tokyo Marathon 2024 menjadi momentum yang dapat memperkuat hubungan antara Indonesia-Jepang melalui olahraga dan gaya hidup sehat.
“Acara ini menjadi momentum yang luar biasa untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Jepang melalui semangat olahraga dan gaya hidup sehat. Saya yakin teman-teman peserta telah mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan di Tokyo Marathon 2024 ini,” ucapnya.
Ia berharap pelari yang mengikuti ajang tersebut bisa meraih hasil terbaik yang diinginkan dan membawa harum nama Indonesia. “Saya berharap semuanya bisa meraih hasil terbaik yang diinginkan dan membawa harum nama Indonesia,” tambahnya.
Tokyo Marathon 2024 diikuti oleh lebih dari 38 ribu peserta dengan 200 pelari asal Indonesia, di antaranya atlet nasional Robby Sianturi serta dua anggota Asics Running Club Indonesia yakni Teguh Martyan dan Mahful. Serta public figure seperti Yura Yunita, Raffi Ahmad dan Yuki Kato.
VOInews, Auckland: Pemerintah Selandia Baru menjadikan Indonesia peluang pasar perdagangan produk dengan sertifikat halal untuk meningkatkan volume ekspor produk terbaiknya. Pernyataan itu disampaikan Menteri Biosekuritas dan Keamanan Pangan Selandia Baru, Andrew Hoggard.
"Kami melihat Indonesia sebagai pasar perdagangan halal di dunia. Sebagai negara dengan penerima ekspor terbesar di dunia," kata Hoggard saat bertemu Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin dan 30 pengusaha produk halal di Auckland, Selandia Baru, Jumat (1/3/2024) seperti dilansir Antara.
Ia mengatakan Indonesia dan Selandia Baru memiliki hubungan perdagangan yang baik. Total nilai perdagangan kedua negara mencapai 3 miliar dolar Selandia Baru, setara Rp28,7 miliar, per September 2022-September 2023. Hoggard menyebut perekonomian Indonesia penting bagi keberlangsungan ekspor berbagai produk dari sapi perah.
"Indonesia adalah pasar ekspor kami yang tumbuh paling cepat kedua pada tahun 2022 dan sekarang menjadi pasar terbesar kedua untuk produk susu Selandia Baru," kata Hoggard, yang juga menjabat Menteri Asosiasi untuk Pertanian dan Lingkungan Selandia Baru itu.
Ia mengatakan, kunjungan Wakil Presiden Ma'ruf Amin menunjukkan pentingnya kemitraan bilateral RI-Selandia Baru yang telah terbangun lama.
"Ekspor kami berkontribusi bagi ketahanan pangan Indonesia dan kami juga melihat Indonesia sebagai mitra dagang yang sangat penting dan berharga," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Hoggard menyampaikan komitmen Selandia Baru untuk menyajikan produk-produk yang berkualitas. Selain itu, negaranya berkomitmen memenuhi baik standar hukum syariah maupun regulasi perdagangan bagi Indonesia. Untuk itu, Selandia Baru telah bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI.
"Selandia Baru bangga untuk menjadi negara barat yang bisa memproduksi produk halal yang telah terinstitusi melalui platform elektronik di sistem halal," katanya.
Ia berharap kedua negara menempuh kerja sama lebih konkret di industri halal melalui penandatanganan mutual recognition arrangement (MRA). Kesepakatan MRA itu dapat mendorong adanya saling pengakuan terhadap produk halal dari kedua negara.
"Maka dari itu saya berharap kita bisa menandatangani komitmen MRA yang akan menjamin konsumen Indonesia akan terus percaya dengan produk-produk Selandia Baru," ujarnya. (Antara)