Program Highligt

Program Highligt (1171)

29
January

meninggalkan dhakaMelengkapi  rangkaian kunjungannya ke lima negara Asia Selatan, yaitu Sri Lanka, India, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi bertolak menuju Kabul,  Afghanistan, dari Bandar Udara International Hazrat Shahjalal, Dhaka, Bangladesh, sekitar pukul 09.15 waktu setempat atau pukul 10.15 WIB.

Keberangkatan Presiden dilepas oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Bangladesh Abul Hassan Mahmood Ali dan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) Republik Indonesia untuk Bangladesh Rina P. Soemarno.

 

28
January

Mengawali hari kedua kunjungannya di Dhaka, Bangladesh, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana, Minggu (28/1) pagi mengunjungi Bangladesh National Martyrs’ Memorial Savar. 

National Martyrs’ Memorial adalah sebuah monumen yang dibangun untuk mengenang para pahlawan kemerdekaan Bangladesh. 

Tiba di Savar, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana disambut oleh Minister of Housing and Public Works Mosharraf Hossain, Minister of Liberation War Mozzammel Haque beserta pengurus National Martyrs’ Memorial dan pejabat setempat. 

Selanjutnya Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana menuju tempat peletakan karangan bunga untuk mengikuti prosesi. Tak lupa, Presiden memberikan penghormatan dan berdoa untuk para pahlawan kemerdekaan Bangladesh.

Usai prosesi peletakan karangan bunga, Presiden Jokowi menandatangani buku tamu dan kemudian melakukan penanaman pohon.

Dari Savar, Presiden dan rombongan langsung melanjutkan kunjungannya ke Bangabhandu Memorial Museum. (setkab)

28
January

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Bangladesh, Sabtu, setelah kunjungan kenegaraan di Pakistan. Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyebutkan setelah menjalani penerbangan selama dua jam 40 menit, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Bandara Udara Internasional Hazrat Shahjalal, Dhaka, Bangladesh pada Sabtu pukul 16.20 Waktu Setempat (WS) atau pukul 17.20 WIB dengan menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia-1. 


Di bandara, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana disambut Presiden Bangladesh Abdul Hamid dan Ibu Negara Bangladesh Rasyidah Khanam.  Tak berapa lama berselang, Presiden Jokowi dan Presiden Bangladesh menuju Dais Kehormatan untuk mengikuti upacara kenegaraan. Dari bandara, Presiden dan Ibu Iriana melanjutkan perjalanan menuju hotel tempat menginap selama berada di Dhaka.

Petang harinya, Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hassan Mahmood Ali di hotel tempat Presiden menginap.  Pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Bangladesh Abdul Hamid akan dilaksanakan di Credential Hall, Bangabhan Presidential Palace pada malam harinya dan diakhiri dengan jamuan santap malam bersama.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Bangladesh, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki. Antara

27
January

 

Presiden Joko Widodo menitipkan pesan kepada masyarakat Indonesia yang tinggal di Pakistan untuk selalu menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia. Apalagi hubungan antara Pakistan dan Indonesia sudah terjalin dengan sangat baik. Hal itu terlihat saat kedatangan Presiden Jokowi di Pakistan Jumat siang (26/01), yang dijemput langsung oleh Presiden Pakistan Mamnoon Hussain di Pangkalan Udara Nur Khan, Islamabad, Pakistan. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara mengungkapkan kunjungannya ke lima negara yang berada di kawasan Asia Selatan, yakni Sri Lanka, India, Pakistan, Bangladesh dan Afghanistan, adalah ingin memberikan sebuah keseimbangan karena sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, mestinya kawasan ini mendapatkan perhatian yang khusus. Dalam pertemuan ini, Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah sedang fokus melakukan pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh pelosok Tanah Air. Turut hadir dalam pertemuan tersebut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana, beberapa Menteri antara lain Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi serta Duta Besar Republik Indonesia untuk Pakistan Iwan Suyudhie Amri./// (Rilis Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden)

26
January

 

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc di New Delhi, India membahas peningkatan hubungan kerja sama ekonomi dan maritim. Seperti dikutip Antara di New Delhi Jumat ( 26/1 ) Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, Perdana Menteri Vietnam menyampaikan harapan agar target nilai perdagangan 10 miliar dolar Amerika pada 2020 terwujud. Dalam kesempatan itu Presiden Joko Widodo menyampaikan kekhawatiran adanya regulasi yang akan diberlakukan mengenai persyaratan non-tarif terhadap ekspor kendaraan bermotor ke Vietnam.

Presiden mengatakan pemberlakuan persyaratan tersebut membutuhkan penyesuaian terkait biaya dan waktu. Indonesia meminta pemberlakuan masa transisi sehingga ekspor tidak terganggu dengan regulasi yang rencananya keluar pada Oktober 2018. Perdana Menteri Vietnam, menurut Retno Marsudi, mengatakan kekhawatiran juga disampaikan negara lain seperti Jepang dan Amerika Serikat. Oleh karena itu Perdana Menteri Vietnam akan menginstruksikan kepada Menteri Perhubungannya segera membuat bimbingan sehingga mempermudah pelaksanaan dari dekrit tersebut dan Vietnam komitmen terus menjaga dan menghormati perdagangan bebas yang memang sudah disepakati ASEAN. (antara)

26
January

Bertemu PM Modi, Presiden Jokowi Ingin Tingkatkan Kerjasama Ekonomi

Di sela-sela pelaksanaan KTT ASEAN-India, Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Hotel Taj Diplomatic Enclave, New Delhi, India, Kamis 25 Januari 2018.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya upaya peningkatan kerjasama ekonomi karena perdagangan bilateral kedua negara sebenarnya mulai tumbuh sejak tahun lalu namun masih jauh dari potensi sebenarnya.

“Oleh karena itu upaya meningkatkan perdagangan harus terus dilakukan termasuk menghilangkan hambatan perdagangan,” kata Presiden.

Hal lainnya yang disampaikan Presiden Jokowi adalah kenaikan tarif bea masuk yang cukup tinggi terhadap vegetables oil ke India.
Kenaikan tarif kelapa sawit akan berdampak terhadap ekspor palm oil Indonesia. “Jika ekspor sawit Indonesia berkurang, saya yakin akan berpengaruh juga pada pemenuhan kebutuhan pasar India yang semakin meningkat,” kata Presiden.
Oleh karenanya, Presiden Jokowi sangat mengharapkan pemerintah India dapat mempertimbangkan kembali kebijakan tarif terhadap vegetables oil.

Sedangkan mengenai arsitektur kawasan Indo-Pasifik, Presiden Jokowi ingin mengajak negara kunci di kawasan untuk membahas konsep Indo Pasifik.

“Saran saya, konsep ini dikembangkan berdasar keterbukaan, inklusif, ​dilandasi spirit kerja sama,” ucap Presiden Jokowi.

Sebagai negara yang sangat aktif di IORA, Presiden Jokowi meyakini PM Modi akan sepakat untuk memperkuat IORA. “Agar Lingkar Samudera Hindia dapat menjadi kawasan yang stabil dan sejahtera,” tutur Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga mengapresiasi dukungan India terhadap ASEAN-led Mechanism termasuk East Asia Summit (EAS).

“Indonesia telah mengusulkan dimulainya kerja sama maritim dalam EAS yang juga didukung India,” ucap Presiden Jokowi. 

Oleh karena itu ke depan, kerja sama maritim akan menjadi salah satu prioritas kerja sama kedua negara.

Sementara itu di awal pertemuan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa hubungan bilateral Indonesia-India semakin kokoh, khususnya sejak pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Modi pada Desember 2016 di India.

“Untuk menjaga momentum kerja sama yang erat ini, saya mengundang Yang Mulia untuk berkunjung ke Indonesia tahun ini,” ucap Presiden Jokowi.

Di Indonesia nanti, Presiden Jokowi mengajak PM Modi untuk membahas kerjasama bilateral secara detail.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki dan Duta Besar Republik Indonesia untuk India Sidharto Suryodipuro.

New Delhi, 25 Januari 2018 Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

25
January

 

Tour de Indonesia adalah salah satu tour balap sepeda paling bergengsi di Indonesia sejak 2004 hingga 2011. Setelah terjadi kekosongan selama 7 tahun, maka di tahun 2018 ini diselenggarakan kembali tour de Indonesiadengan kategori tertinggi. Pada konferensi pers Rabu sore (24/1) di Yogyakarta, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan sport sepeda Indonesia, Raja Sapta Oktohari, mengatakan, tour ini berbeda dengan tour-tour sebelumnya, karena pertama kalinya Indonesia memiliki 2.1 (two point one) race yaitu mempunyai lomba dengan klasifikasi tertinggi.

“ Tour ini menjadi berbeda karena pertama kali Indonesia memiliki 2.1 race, jadi ini adalah tour dengan klasifikasi tertinggi yang kita miliki di Indonesia. Dan ini pertama kali juga tour balap sepeda yang disiarkan secara live di streaming dimulai dari start hingga finish, bahkan kegiatan ini akan disiarkan oleh media asing yang cukup dikenal yaitu Eurosport”.

Tour yang berlangsung 25-28 Januari semula mengambil lokasi start di Candi Borobudur, Yogyakarta,namun terjadi pergeseran start yang dimulaidari Candi Prambanan, Yogjakarta karena alasan teknis.Adanya pemindahan lokasi start juga berpengaruh pada jarak perlombaan tersebut. Etape pertama dari Candi Prambanan berakhir di Ngawi, Jawa Timur dengan jarak tempuh 124,7 kilometer.Etape kedua, pebalap akan memulai balapan dari Madiun dan mengakhiri di Mojokerto dengan jarak tempuh 117,7 kilometer. Setelah finis, semua pebalap akan melanjutkan perjalanan ke Probolinggo yang menjadi lokasi start etape tiga menuju Banyuwangi dengan jarak tempuh 200 kilometer.Untuk etape terakhir, semua pebalap akan menyeberang ke Pulau Bali. Start dimulai dari Gilimanuk dan akan finis di Denpasar, Bali dengan jarak tempuh 170,9 kilometer. Peserta yang sudah  terdaftar di Tour de Indonesia 2018 adalah 22 negara yang tergabung dalam 15 kontinental tim, termasuk 5 tim nasional dari Indonesia, Malaysia, Eritria, dan Mongolia.voinews. yb

25
January

 

Presiden RI Joko Widodo bertemu Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena mengawali rangkaian kunjungannya ke lima Negara di Asia Selatan. Dalam pertemuan di Kolombo, Rabu (24/1) waktu setempat tersebut, kedua kepala Negara memfokuskan perbincangan terkait upaya penguatan kerja sama ekonomi kedua Negara khususnya di bidang perdagangan. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi, Rabu menyatakan, kedua kepala Negara membahas pentingnya membentuk perjanjian perdagangan bebas. Selain itu, kedua kepala Negara juga sepakat untuk membentuk kelompok kerja yang nantinya akan mengawasi pelaksanaan kerja sama perdagangan Indonesia dan Sri Lanka, terutama di bidang kerja sama perdagangan dan investasi.  

 

" Kunjungan Presiden Republik Indonesia kali ini fokus kerja samanya adalah kerja sama di bidang ekonomi, khususnya di bidang perdagangan. Kedua belah pihak tadi, kedua Presiden membahas mengenai pentingnya bagi Indonesia dan Sri Lanka untuk mulai membahas Free Trade Agreement antara Indonesia dengan Sri Lanka. Kedua Presiden juga sepakat akan membentuk Kelompok Kerja untuk perdagangan dan investasi. Yang akan mensupervisi pelaksanaan kerja sama perdagangan dan investasi, dan sekaligus menyelesaikan jika terdapat masalah yang terkait dengan perdagangan dan investasi. "

  

Lebih lanjut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan, dalam pertemuan kedua kepala Negara, Presiden Joko Widodo menyampaikan usulan terkait pengembangan kerja sama bidang perkereta-apian. Presiden Joko Widodo berharap akan ada tindak lanjut dari pertemuan pihak PT Industri Kereta Api Indonesia dengan pihak Sri Lanka terkait ekspor gerbong dari Indonesia ke Sri Lanka. (Ndy)

25
January
 
 
Di sela-sela kunjungan kenegaraan ke Sri Lanka pada Rabu, 24 Januari 2018, Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Pemimpin Oposisi Parlemen Sri Lanka Rajavarothiam Sampanthan di Hotel Hilton Colombo, Sri Lanka.
Presiden Jokowi pun menyambut baik kunjungan yang dilakukan dalam rangka mendorong kerja sama yang konkret serta menguntungkan bagi kedua negara. Apalagi hubungan diplomatik Indonesia dan Sri Lanka telah terjalin dengan baik selama lebih dari enam dekade.
"Dalam kunjungan saya ke Sri Lanka ini, saya ingin mendorong penguatan kerja sama di berbagai bidang, khususnya di bidang ekonomi," ujar Presiden.
Salah satunya dengan pembentukan Free Trade Agreement serta pembangunan kerja sama kapasitas. Oleh karena itu, Presiden Jokowi berharap Indonesia dapat diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Sri Lanka.
"Saya mengharapkan dukungan parlemen Sri Lanka dalam penguatan hubungan Indonesia-Sri Lanka, termasuk melalui peningkatan kerja sama yang erat antar parlemen," ungkapnya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk bertukar pengalaman dengan Sri Lanka terkait _nation-building_. Mengingat komitmen kuat nation-building Sri Lanka pasca penyelesaian konflik tahun 2019.
"Seperti di Sri Lanka, proses nation building juga terus menerus diperkuat di Indonesia yang memiliki kemajemukan dengan Pancasila sebagai landasan filosofis bangsa," ucap Presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar Indonesia untuk Sri Lanka I Gusti Ngurah Ardiyasa./// (Rilis Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden)
 
 
24
January
 
 
Setelah menempuh penerbangan selama 4 jam 10 menit, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan tiba di Bandara Internasional Colombo, Sri Lanka, pada Rabu, 24 Januari 2018, sekira pukul 12.05 Waktu Setempat (WS) atau pukul 13.35 WIB.
 
Duta Besar LBBP RI untuk Sri Lanka I Gusti Ngurah Ardiyasa dan Kepala Protokol Negara Sri Lanka Hasan Rizvi menyambut kedatangan Presiden dan Ibu Iriana tepat di depan pintu pesawat.
 
Sedangkan di bawah tangga pesawat, Presiden disambut oleh Menteri Luar Negeri Sri Lanka seraya diberikan daun sirih dan kalungan bunga. Ibu Iriana juga turut disambut dan diberikan bunga tangan oleh satu pasang putra-putri Sri Lanka.
 
Selanjutnya Ibu Iriana menyerahkan buah tangan kepada putra-putri Sri Lanka tersebut sebagai ucapan terima kasih. Kemudian Presiden dan Ibu Iriana berjalan melewati jajar kehormatan dilanjutkan perkenalan para pejabat Sri Lanka oleh Kepala Protokol Negara Sri Lanka.
 
Sebelum meninggalkan bandara, Presiden terlebih dahulu menandatangani 'Golden Book' di tempat yang telah disediakan. Kemudian Presiden dan Ibu Iriana beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju tempatnya bermalam selama berada di Colombo, Sri Lanka. (Rilis Bidang Pers, Protokol & Media Sekretariat Presiden)