Kementerian Perindustrian berupaya meningkatkan kualitas kemasan produk Industri Kecil dan Menengah agar mampu bersaing di pasar global untuk menembus pasar ekspor. Seperti dikutip Antara, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih, melalui keterangannya di Jakarta, Minggu (29/4) mengatakan, standar kualitas kemasan dan labeling sangat penting, selain berfungsi mewadahi atau membungkus produk, dapat juga sebagai sarana promosi dan informasi dari produk tersebut sekaligus meningkatkan citra, daya jual, dan daya saing. Untuk itu, Gati Wibawaningsih melakukan pembinaan mengenai kualitas kemasan melalui workshop e-Smart Industri Kecil dan Menengah. Dalam program ini, peserta e-Smart Industri Kecil dan Menengah akan diberikan bantuan desain kemasan oleh Klinik Desain Kemasan dan Merek di bawah Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, sehingga standar kualitas desain kemasan Industri Kecil dan Menengah Indonesia semakin meningkat. Antara
Kepala Museum Nasional Indonesia, Siswanto, mengatakan, untuk meremajakan Museum Nasional, pengelola Museum akan menghadirkan sebuah konsep cerita yang bertema "Menjadi Indonesia". Konsep cerita ini akan diaplikasikan di Gedung A Museum Nasional, dengan memamerkan artefak yang bercerita mengenai sejarah. Siswanto saat konferensi pers di Museum Nasional, Jakarta, Minggu (29 April) menambahkan, akan ada cerita mengenai nenek moyang dan sejarah Indonesia, diakhiri dengan lagu Indonesia Raya dan Bendera Merah Putih.
" Nah ini untuk ke depan, ini ruang yang kita siapkan, dari sayap kanan maupun sayap kiri, seperti yang saya katakan tadi, Menjadi Indonesia. Jadi masuk ke sini Menjadi Indonesia akan kita siapkan story lain yang mulai dari masa prasejarah, masa nenek moyang kita masih menggunakan alat batu, tutur katanya kita belum bisa reka, mereka masih rasnya beda homoerectus, sampai kepada 700.000 tahun yang lalu di Indonesia, sampai kepada nanti kemerdekaan. Endingnya adalah nanti lagu Indonesia Raya dan Bendera Merah Putih ".
Siswanto berharap, rencananya itu dapat terealisasikan sebelum berlangsungnya ajang ASIAN Games 2018 yaitu pada tanggal 8 Agustus mendatang. Karena pada ajang tersebut, Museum Nasional menargetkan dapat menarik banyak pengunjung dari semua Negara yang terlibat dalam ASIAN Games 2018. Mengingat akan datang kira-kira 2.000 wartawan dan puluhan ribu Atlet di Jakarta. Egi
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebut pertemuan antara pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan yakni Kim Jong Un dan Moon Jae-in merupakan momentum positif yang harus diapresiasi. Hal itu disampaikan Menteri Wiranto di sela-sela acara Konferensi Tingkat Tinggi ke-32 ASEAN yang digelar di Singapura, Sabtu (28/4). Seperti dilaporkan Antara, Menteri Wiranto berharap, setelah ada momentum pertemuan dua pimpinan itu, suatu saat akan ada pertemuan antara pemimpin Korea Utara dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ia juga berharap, dari langkah itu menghasilkan sesuatu yang penting yang dapat meyakinkan negara-negara di seluruh dunia bahwa bahaya nuklir telah dapat dinetralisir. Menurut Wiranto, pertemuan dua pemimpin Korea yang dilakukan di daerah perbatasan kedua negara itu, menjadi peristiwa yang menuntun pada harapan semua pihak akan perdamaian dunia yang lebih baik. Antara
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Wiranto menyatakan, Indonesia tidak ingin terlibat konflik di Laut China Selatan. Seperti dikutip Antara, Menteri Wiranto di sela Konferensi Tingkat Tinggi ke-32 ASEAN di Singapura, Sabtu (28/4) mengatakan, Indonesia mendorong negara mana pun agar tidak menyulut konflik di kawasan ini. Menurutnya, semangat tidak ingin berkonflik harus terus dijaga agar kawasan itu tetap aman dan damai. Indonesia juga mengharapkan seluruh pihak yang berkepentingan langsung di Laut China Selatan untuk mematuhi Code of Conduct, yang disusun untuk memelihara perdamaian di kawasan, meski belum sepenuhnya disepakati. Wiranto percaya, setiap negara tidak menghendaki konflik berkepanjangan, karena merugikan negara lain. Ia juga percaya, dengan pendekatan-pendekatan yang mengedepankan dialog, termasuk pendekatan bilateral, persoalan di Laut China Selatan bisa diatasi. antara