Satu perusahaan dari Tiongkok berminat investasi di berbagai daerah di Indonesia senilai 10 miliar dolar Amerika Serikat.
Perusahaan yang ingin investasi di Indonesia ini di luar kerangka kerja sama One Belt One Road atau Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 yang digagas Tiongkok. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kepada Antara di Beijing, Sabtu (14/4). Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, perusahaan tersebut memiliki beberapa mitra bisnis di Indonesia dan siap mengembangkan industri di Morowali, Sulawesi Tengah, dan Halmahera Utara, Maluku Utara. Di kedua daerah di wilayah Indonesia timur itu, perusahaan asal Tiongkok bersama mitra lokalnya akan mengembangkan industri baja dan karbon.Selain itu, mereka juga ingin mengembangkan industri lithium untuk mobil listrik di Indonesia.Menteri Luhut mengungkapkan, keinginan perusahaan asal Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia, karena tertarik dengan kebijakan insentif pajak untuk investasi asing yang nilainya di atas 2,5 miliar dolar Amerika. antara
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI, Bambang Soesatyo, mengingatkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi agar tidak terburu-buru mendatangkan ratusan tenaga dosen asing. Seperti dikutip Antara, Bambang Soesatyo mengatakan hal itu melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (14/4) menanggapi rencana Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mendatangkan sekitar 200 dosen asing untuk mengajar di perguruan tinggi di Indonesia. Rencana kementerian itu mendatangkan ratusan dosen asing, merujuk kepada Peraturan Presiden Nomor 20 tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing. Ia mengingatkan, agar kementerian melakukan pemetaan lebih dahulu terhadap persoalan, kondisi, dan kebutuhan di setiap perguruan tinggi di Indonesia. Bambang Soesatyo menyarankan kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk mengadakan rapat bersama dengan Forum Rektor Indonesia dan Asosiasi Dosen Indonesia, guna mencari masukan dan mengkaji kembali rencana mendatangkan ratusan tenaga dosen asing tersebut. Antara
Pemerintah Indonesia sebaiknya mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk secepatnya mengadakan sidang darurat guna membahas permasalahan serangan pasukan Amerika Serikat dan sekutunya ke Suriah. Hal itu disampaikan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, di Jakarta, Sabtu (14/4), seperti dilaporkan Antara. Ia mengatakan, serangan yang dilakukan oleh Amerika, Inggris, dan Perancis terhadap Suriah sangat disayangkan karena tidak adanya mandat dari Dewan Keamanan PBB. Selain itu, Pemerintah Indonesia harus meminta negara-negara sekutu Amerika Serikat untuk menahan diri agar serangan ke Suriah tidak meningkat menjadi perang panas antar-negara. Antara
Museum Muse National des Arts Asiatiques Guimet menampilkan koleksi benda seni peradaban Asia, terutama benda-benda seni yang berhubungan dengan agama dan seni kuno termasuk dari Indonesia. Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia Paris, Surya Rosa Putra, kepada Antara London, Sabtu (14/4) mengatakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berkunjung ke Museum dan meninjau stand Indonesia yang merupakan implementasi kerja sama Muse Guimet dengan Museum Nasional Indonesia yang disepakati sejak 2009. Kunjungan Menteri ke Muse Guimet bersamaan waktunya dengan penyelenggaraan pekan Indonesia yang berlangsung selama 7 sampai 14 April yang berjudul Indonesia, sebuah potret seniman-seniman. Menteri sangat mengapresiasi peran Muse Guimet dalam menghadirkan peninggalan peradaban Indonesia di Perancis. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia akan menyumbangkan beberapa benda seni dan budaya agar sejarah peradaban Indonesia tampil lebih komprehensif. antara