18
April

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan Komite Nasional Memory of the World Indonesia akan ajukan Arsip Pidato Presiden Soekarno pada sidang Umum PBB tahun 1960 dan Pidato pada Konferensi Tingkat Tinggi  Non Blok tahun 1961 ke UNESCO sebagai nominasi Memory of the World.  Deputi Bidang Jasa Ilmiah, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia    (LIPI), Mego Pinandito pada acara Pameran Arsip Konferensi Asia Afrika dan Seminar Memory of the World di Auditorium LIPI Jakarta Selasa (17/04) mengatakan pidato Soekarno memiliki peran besar dalam peradaban dunia internasional/ bahkan memiliki pemikiran yang mengubah dunia.

“ Pertanyaannya apa kriterianya? Tetapi yang pertama harus otentik. kemudian memang dilakukan uji identitas asal – usul dan sebagainya  oleh tim yang sudah dibentuk, kemudian ada signifikansi terhadap dunia internasional maupun regional. Apa yang kami usulkan untuk kedepannya adalah naskah atau arsip sukarno. kemudian arsip Gerakan Non Blok menjadi contoh bahwa usulan – usulan itu memang sifatnya regional internasional. Kemudian unik dan tidak tergantikan, tidak pernah ada yang menduplikasi ataupun tidak ada duanya “.

Mego Pinandito mengatakan Memory of the World adalah salah satu program UNESCO berupa ingatan kolektif dunia yang didorong dari kesadaran akan keadaan pelestarian dan akses terhadap warisan documenter di berbagai belahan dunia. Ahmad Faisal. VOI RRI

18
April

Peringatan Konferensi Tingkat tinggi Asia Afrika yang diperingati setiap 18 April diharapkan menjadi pendorong untuk meningkatkan kepedulian bagi negara –negara di dua Benua tersebut. Negara di Benua Asia dan Afrika hingga kini masih menghadapi sejumlah masalah yang belum terselesaikan.   Demikian dikatakan Direktur dan Perwakilan  UNESCO Jakarta, Shahbaz Khan kepada VOI RRI  di sela-sela acara Pameran Arsip Konferensi Asia Afrika dan Seminar Memory of the World di Auditorium Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI) Jakarta Selasa (17/04).

“ Kita harus katakan bahwa Indonesia telah menjadi pelopor dalam menyatukan Asia Afrika. Apa masalah besar di dunia ini sekarang? Masih ada isu kemiskinan, kelaparan, kebebasan berekspresi, tantangan terkait perubahan iklim dan isu air dan energi. Semua masalah itu masih ada di Asia Afrika. Maka dengan menyatukan Asia Afrika dan peringatan ini diharapkan dapat lebih mempromosikan kerja sama Selatan- Selatan. Kerja sama Selatan-Selatan contohnya, Indonesia membantu negara- negara di Afrika “.

Shahbaz Khan juga mengatakan penguatan  kerja sama negara- negara Asia Afrika akan berdampak mengurangi permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu betapa pentingnya penekanan promosi kerjasama Selatan- Selatan dari negara di Benua tersebut. Ahmad Faisal. VOI RRI

18
April

Komisi I DPR RI meminta Facebook menindak tegas aplikasi yang ada di penyelenggara sistem elektronik tersebut yang telah membocorkan data pengguna khususnya di Indonesia. Hal itu dikatakan Wakil Ketua Komisi I DPR Satya W. Yudha usai Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan manajemen Facebook di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa. Dia meminta Facebook mengubah kebijakannya tersebut karena selama ini tidak ada tindakan tegas ataupun penalti kepada aplikasi di Facebook. Satya mengatakan, Komisi I DPR RI juga meminta Facebook untuk segera menyampaikan hasil auditnya terkait dengan kebocoran data tersebut meskipun saat ini sedikit terganggu karena Information Commissioner's Office (ICO) Inggris sedang melakukan investigasi. Ketiga menurut dia, Komisi I DPR meminta Facebook mengubah pengaturan bawaan karena penggunanya di Indonesia tidak mampu atau mengerti. Hal itu menurut dia juga membantu digital e-literasi masyarakat Indonesia dengan melindungi data pengguna Facebook di Indonesia. Keempat menurut politikus Partai Golkar itu, Komisi I DPR meminta Facebook mematuhi hukum yang ada di Indonesia, termasuk UU Perlindungan Data Pribadi. Antara

18
April

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akan membangun 260 pusat kesehatan masyarakat-puskesmas baru dan renovasi puskesmas berstandar nasional di daerah-daerah perbatasan dan tertinggal pada 2018.    Menteri Kesehatan Nila Moeloek saat meninjau Puskesmas Entikong di Sanggau Kalimantan Barat, Selasa, mengatakan pemerintah sengaja mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) Afirmatif untuk pembangunan dan renovasi puskesmas di daerah. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Untung Suseno Sutarjo menyebutkan anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan tersebut sekitar Rp3-4 triliun. Menteri Nila memaparkan pada tahun 2017 pemerintah telah membangun 110 puskesmas baru di daerah, khususnya di daerah perbatasan dan daerah tertinggal, dari 124 puskesmas yang ditargetkan. Menkes mengatakan sisa 14 puskesmas yang belum terealisasi berada di wilayah yang sulit dijangkau dan diberikan kompensasi waktu pengerjaan. Antara