(Voinews) Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) tengah membuat master plan agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia menjadi bagian dari rantai pasok industri pembuat komponen seperti di Korea Selatan, Taiwan, Jepang, dan Malaysia. Hal itu dikatakan Menkop UKM Teten Masduki sebagaimana tertera dalam keterangan pers, Jakarta, Minggu. Dalam kunjungan ke pabrik CV Nuri Teknik (Nuritek) di Cianjur, Jawa Barat, Menkop menyatakan Indonesia mampu menciptakan UMKM berteknologi tinggi dan berstandar internasional. Nuritek merupakan usaha yang fokus pada pembuatan berbagai alat-alat kesehatan (alkes), baik untuk keperluan kedokteran, rumah sakit, maupun manufaktur umum.Menkop mengatakan, Sebagai produsen dalam negeri, Nuritek sukses menjadi supplier alat-alat kedokteran dan rumah sakit yang telah tersebar hampir ke seluruh provinsi di Indonesia. Sementara itu, Pemilik CV Nuri Teknik, Ahmad Sarifudin mengatakan, Nuritek telah memproduksi alkes selama lebih dari 30 tahun. Mulai dari masker, alat Ultrasonografi (USG), meja operasi, hingga tempat tidur pasien.ANTARA
(Voinews) Menteri BUMN Erick Thohir meninjau langsung penggunaan layanan operasional dan penerapan integrasi data kesehatan pada aplikasi PeduliLindungi oleh pengguna jasa penyebrangan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, dan Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Minggu. Erick dalam siaran pers diterima Antara di Jakarta, Minggu mengatakan dalam ketentuan perjalanan telah diatur, vaksinasi dan hasil negatif test Covid-19 adalah keharusan bagi setiap masyarakat yang akan melakukan perjalanan, utamanya menggunakan transportasi publik. Erick mengapresiasi dan terus mendorong PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan -ASDP Indonesia Ferry Persero, untuk terus menjadi operator pelayanan transportasi publik yang handal dan mumpuni, dalam memberikan pelayanan bermutu prima di seluruh Indonesia.Sementara itu, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Persero, Ira Puspadewi mengatakan, layanan penjualan tiket daring Ferizy yang berlaku di Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk terintegrasi dengan Aplikasi PeduliLindungi, dimana data vaksin menjadi syarat wajib dalam proses reservasi tiket online di Ferizy tersebut.ANTARA
(Voinews) Kepala Biro Hubungan masyarakat dan Sistem Informasi MPR RI Siti Fauziah berharap para warganet (netizen) bijak dalam menggunakan media sosial dan tetap menjaga Bhinneka Tunggal Ika. Indonesia sangat beragam dilihat dari suku, bangsa, bahasa, agama, warna kulit, dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika. Hal itu dikatakan Siti dalam keterangannya di Jakarta, Minggu. Hal itu dikatakannya dalam acara diskusi bersama netizen dengan tema The Power of Bhinneka Tunggal Ika, Bijak Bermedia Sosial dalam Mewujudkan Karakter Bangsa di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/9). Netizen gathering tersebut diikuti sebanyak 22 pegiat media sosial Bandung. Menurut Siti, nilai Bhineka Tunggal Ika sebenarnya sudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan di tengah masyarakat, misalnya, berbagai macam suku bangsa, agama, dan bahasa bisa hidup secara berdampingan. Ia menegaskan, semangat Bhinneka Tunggal Ika sudah ada sejak dahulu sebelum Indonesia merdeka. Para pendahulu bangsa menyadari, Indonesia yang terdiri atas beragam suku bangsa, agama, dan bahasa harus dibangun bersama-sama.ANTARA
(Voinews) Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menginginkan kawasan industri yang terdapat di Indonesia semakin banyak yang menggunakan energi terbarukan sesuai tren global. Hal itu dikatakan Sugeng Suparwoto dalam rilis di Jakarta, Minggu. Untuk itu, Ia mendorong sektor industri di berbagai kawasan untuk menggunakan energi yang terbarukan, misalnya industri bisa menggunakan energi tenaga surya atau tenaga panas bumi. Terlebih, Indonesia sudah menandatangani Paris Agreement dan sudah diratifikasi menjadi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016, yang mana hal itu menjadi komitmen untuk mengurangi 29 persen CO2 pada tahun 2030.Sebelumnya, Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan (EBT) Kementerian ESDM Chrisnawan Anditya mengatakan, ada tiga faktor yang menjadi landasan pemerintah meningkatkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada 2025 mendatang.Ketiga faktor tersebut adalah potensi yang sangat besar, instalasi cepat, dan harga yang makin kompetitif dibandingkan beberapa waktu lalu.ANTARA