mazpri

mazpri

23
May

Konflik berkepanjangan di Timur Tengah memiliki dampak bagi perdamaian dan stabilitas kawasan dan global. Dewan Keamanan PBB harus dapat menghasilkan progres riil dalam penyelesaian isu Timur Tengah, khususnya Palestina,” demikian ditekankan Menlu RI, Retno L.P. Marsudi saat memimpin Briefing Dewan Keamanan PBB mengenai Timur Tengah di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (22/05).

Briefing mengenai situasi di Timur Tengah ini dipimpin Menlu RI dalam kapasitasnya sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB pada bulan Mei 2019 dan dihadiri seluruh anggota Dewan Keamanan. Briefing ditujukan untuk mendapatkan informasi mengenai situasi terkini di Timur Tengah, termasuk isu Palestina, Suriah, dan Yaman. Melalui video conference, perkembangan terakhir di Timur Tengah disampaikan oleh ​Koordinator Khusus United Nations Special Coordinator for the Middle East Peace Process (UNSCO), Nickolay Mladenov, dan Commissioner-General United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), Pierre Krähenbühl.

Dalam pertemuan, situasi di Palestina menjadi perhatian khusus Indonesia. Menlu RI menyampaikan bahwa sejak pertemuan yang sama bulan Januari lalu, situasi di Timur Tengah, khususnya di Palestina bukan membaik, namun memburuk. Terjadinya kekerasan baru pada awal bulan Mei, ditutupnya sementara kehadiran organisasi internasional di Hebron, dan terus berkembangnya pemukiman ilegal di tanah Palestina, terus memperburuk situasi kemanusiaan di Palestina.

Dalam konteks ini, Menlu RI menekankan 3 hal penting untuk diperhatikan.

Pertama, pentingnya untuk memberikan perlindungan bagi penduduk sipil Palestina. Menlu RI menyampaikan bahwa laporan komisi independen awal tahun ini, menekankan banyaknya pelanggaran HAM oleh negara penduduk, termasuk kekerasan terhadap media dan pekerja kehesatan di Palestina. Untuk itu, ditekankan pentingnya perlindungan internasional bagi masyarakat sipil Palestina.

Kedua, perlunya segera diambil langkah konkret untuk mengatasi situasi kemanusiaan di Palestina. Dalam konteks ini, upaya untuk memperbaiki situasi ekonomi dan sosial masyarakat Palestina menjadi penting. Dalam hal ini, Menlu RI menghargai berbagai program UNWRA dalam memperbaiki situasi kemanusiaan rakyat Palestina dan kesiapan Indonesia untuk terus mendukung.

Ketiga,  proses perdamaian harus dimulai kembali. Untuk itu perlu segera dibentuk proses perdamaian yang kredibel, yang memastikan kesetaraan semua pihak dalam perundingan. “Perspektif baru dalam proses perdamaian bukan berarti mengabaikan parameter internasional yang berlaku. Bagi Indonesia, tidak terdapat alternatif lainnya selain ‘solusi dua negara," ungkap Menlu RI.

Selain isu Palestina, Menlu RI juga menekankan situasi keamanan di Timur Tengah akan mempengaruhi situasi keamanan global. Untuk itu penting bagi Dewan Keamanan PBB untuk memastikan adanya progres konkret.

Dipimpinnya pertemuan oleh Menlu RI ini menunjukkan komitmen Indonesia terhadap proses perdamaian di Timur Tengah, khususnya isu perdamaian di Palestina. Sebagai salah satu isu prioritas selama keanggotaan Indonesia di DK PBB, perjuangan rakyat Palestina selalu secara konsisten disuarakan oleh Indonesia. sumber: Kementerian Luar Negeri​ (Kemlu)

20
May

Indonesia mengalahkan  Inggris 4-1  dalam pertandingan  grup 1 B Kejuaraan Bulutangkis beregu campuran Piala Sudirman yang berlangsung di Guangxi  Sport Centre Naning Cina, Minggu (19/5/2019). Indonesia  yang  menurunkan pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamulyo/Markus Fernaldi Gideon mengalahkan pasangan Markus Elis  /Cris  Adcock  21-9, 21 -18.

Di partai kedua  tunggal putri  Geregoria Marisa Tunjung mengalahkan  Holden Abigail  21-10, 21-13 dan di partai ketiga  Tunggal putra, pemain Indonesia Antony Sinisuka Gunting menundukka  tunggal Putra Inggris  Tobby Penti  21-9, 21-12. Kemenangan Indonesia juga diraih di ganda putri melalui pasangan Gresia Polii  /Afriani Rahayu yang mengalahkan pasangan Loren Smith/Chlo elu Beirch   21-2, 21-18.  Satu-satunya kekalahan pemain Indonesia dialami  di nomor ganda campuran. Pasangan  Praveen Jordan/Melati Daeva kalah dari pasangan  Cris Adcock/Gabriel  Adcock  17-21, 18 -21.

Dengan kemenangan ini peluang Indonesia untuk melaju ke babak perempat final cukup terbuka. Indonesia kembali bertanding  tanggal 22 Mei menghadapi Denmark.(KBRN)

20
May

Pertemuan Komisi Konsultasi Bilateral (KKB) ke-8 RI-Iran telah berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, tanggal 15 Mei.2019. Pertemuan yang dipimpin bersama oleh Desra Percaya, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika (Aspasaf) Kementerian Luar Negeri RI dan Mahmoud Farazandeh, Asisten Menlu Iran Urusan Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Iran tersebut membahas isu-isu penting terkait kerjasama kedua negara bidang politik, ekonomi, penerangan sosial budaya, konsuler dan isu-isu penting lainnya di kawasan serta pemetaan rencana aksi  kerjasama bilateral di masa mendatang.

Kedua belah pihak memandang hubungan bilateral RI Iran telah berjalan dengan baik  sampai saat ini dan masih terdapat sejumlah potensi yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Hubungan politik RI-Iran ditandai dengan saling kunjung pejabat kedua negara termasuk upaya peningkatan kerjasama peningkatan kapasitas antar Parlemen kedua negara. Selain itu di bidang ekonomi perdagangan, kedua pihak sepakat untuk tetap melaksanakan kerjasama terutama terkait situasi iran yang terkena sanksi ekonomi oleh AS, perlunya menggunakan seluruh kemampuan untuk mendorong kerjasama kedua negara terutama mekanisme transaksi keuangan dalam kerjasama perdagangan dan perekonomian. 

Sementara itu di bidang pensosbud disebutkan berbagai peluang kerjasama di bidang pendidikan, ristek, kesehatan, budaya, pariwisata serta pemberdayaan perempuan.Kedua pihak juga membahas perkembangan situasi kawasan dan internasional termasuk isu palestina, rohingya serta organisasi regional dan internasional seperti ASEAN, OKI dan PBB.

 Pertemuan telah menghasilkan dialog yang konstruktif di berbagai bidang, kedua negara sepakat untuk terus tingkatkan kerjasama di berbagai bidang dan kembangkan potensi kerjasama lainnya (Kemlu)

08
May

Pemerintah RI menggelar pameran foto bertema "Menabur Benih Perdamaian" (Investing in Peace) di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat untuk menunjukkan berbagai kontribusi Indonesia dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia. "Pameran ini merupakan showcase mengenai berbagai hal yang telah dilakukan Indonesia dalam berkontribusi untuk perdamaian dunia, terutama untuk misi pemeliharaan perdamaian PBB, demokrasi dan hak asasi manusia," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di New York, Senin.

Pameran foto bertema "Investing in Peace" yang menampilkan kontribusi Indonesia bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia serta pemajuan hak asasi manusia (HAM) itu akan berlangsung selama dua pekan, yakni pada 6-17 Mei 2019.

Kontribusi Indonesia yang ditampilkan dalam pameran foto tersebut terbagi dalam tiga gugus, yaitu investasi di bidang pemajuan demokrasi dan bina damai, investasi terhadap perempuan sebagai agen perubahan dan perdamaian, serta investasi di bidang kerja sama pembangunan. "Dari foto itu akan tampak sekali bagaimana Indonesia menjadi bagian dari perdamaian dunia. Perdamaian bukan hanya tidak adanya perang, tetapi juga menyangkut adanya demokrasi dan pembangunan," ujar Menlu Retno.

Pameran foto itu merupakan salah satu bagian dari seluruh rangkaian kegiatan dalam rangka Presidensi Indonesia di Dewan Keamanan PBB sepanjang Mei 2019. "Pameran foto itu menceritakan kontribusi Indonesia yang secara aktif terus ikut memelihara perdamaian dunia. Foto itu bersifat menangkap momen. Orang akan mengingat kembali berbagai kontribusi Indonesia. Jadi akan sangat memperkuat penilaian orang mengenai masalah kontribusi Indonesia," ucap Menlu Retno.

Indonesia pada Januari tahun ini resmi menjabat sebagai anggota terpilih Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020. Indonesia telah menetapkan empat prioritas keanggotaanya pada DK PBB, yaitu memperkuat ekosistem perdamaian dunia dengan mengedepankan penyelesaian konflik melalui dialog; memperkuat sinergi antara DK PBB dengan organisasi kawasan; menanggulangi terorisme, radikalisme dan ekstremisme melalui pendekatan komprehensif; serta menciptakan sinergi antara penciptaan perdamaian dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Antara