Akbar

Akbar

13
October

 

(Voinews.id)- Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya untuk mengantisipasi apabila krisis global semakin memburuk dan berdampak pada perekonomian nasional.Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pengantar nya pada sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (11/10) sebagaimana ditayangkan melalui akun Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta.

"Semuanya harus kita tes betul sampai plan A, plan B, plan C, plan D, semuanya harus ada, plan E, semuanya. Yang paling buruk, yang buruk, semuanya harus kita hitung semuanya, sehingga sekali lagi, situasi makin memburuk dan antisipasi dampak di domestik ini harus betul-betul disiapkan," ujar Jokowi.

Presiden Joko Widodo memimpin sidang kabinet paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2022 secara tertutup. Dalam pertemuan tersebut, Presiden mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk berhati-hati dalam mengambil kebijakan yang dapat mempengaruhi perekonomian nasional di tengah situasi global yang makin sulit.

"Kehati-hatian kita dalam membuat setiap kebijakan betul-betul jangan sampai lepas dari manajemen kita, karena memang situasinya betul-betul ini situasi yang luar biasa sulitnya. Sekali lagi, policy setiap kementerian dan lembaga itu hati-hati," kata dia.

Untuk itu, dia mendorong agar hubungan antar-kementerian/lembaga dapat diperkuat dalam menangani urusan perlambatan ekonomi dunia, krisis pangan, energi, dan keuangan.

"Nanti beberapa menteri dan menko akan saya ajak untuk berbicara yang berkaitan dengan stress test, sampai seberapa jauh kekuatan kita kalau badai nya itu datang, baik yang berkaitan dengan currency, dengan kurs, yang berkaitan dengan inflasi, yang berkaitan dengan growth, yang berkaitan dengan pangan kita, energi kita," tuturnya.

Di samping itu, Presiden juga meminta jajaran birokrasi untuk fokus dalam melaksanakan tugas sesuai dengan bidang masing-masing di tengah situasi yang sulit dan penuh ketidakpastian. Presiden juga berharap jajarannya bisa lebih baik dalam mengimplementasikan program kegiatan yang memberi manfaat.

"Kemudian juga implementasi dari program-program yang ada betul-betul dilihat betul, bermanfaat riil atau enggak.

Kalau enggak, bisa dibelokkan ke hal-hal yang riil," jelas Jokowi.

 

antara

11
October

 

(voinews.id)- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan Indonesia harus terus bersikap optimistis dibarengi kehati-hatian setelah ia mendapat kabar ada sedikitnya 28 negara sedang antre meminta pertolongan Dana Moneter Internasional (IMF).

"Pagi tadi saya dapat informasi dari pertemuan di Washington DC, 28 negara sudah antre di markasnya IMF, menjadi pasien," kata Presiden Jokowi saat memberi pengarahan sekaligus membuka Investor Daily Summit 2022 di Jakarta, Selasa.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut untuk menegaskan kembali betapa pentingnya sikap hati-hati dan waspada membarengi optimisme dalam upaya menjaga perekonomian negara. "Sekali lagi kita harus menjaga optimisme, tapi yang lebih penting hati-hati dan waspada, eling lan waspodo," ujarnya.

Presiden Jokowi mengingatkan kembali bahwa situasi penuh ketidakpastian membayangi dunia, yang turut mengubah pola antisipasi inflasi yang tidak lagi mudah dikalkulasikan, termasuk dalam pengendaliannya sendiri.

Menurut Presiden, dalam situasi seperti sekarang setiap negara bisa cepat dan mudah terlempar keluar jalur apabila tidak berhati-hati dan waspada dalam pengelolaan moneter maupun fiskal.

"Apalagi setelah Perang Rusia-Ukraina, kita tahu pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 yang sebelumnya diperkirakan 3 persen, terakhir sudah diperkirakan jatuh di angka 2,2 persen," katanya. Presiden Jokowi menegaskan perlambatan pertumbuhan ekonomi global merupakan harga mahal yang harus ditanggung masyarakat dunia akibat terjadinya sebuah perang. "Tetapi dengan ketidakpastian yang tadi saya sampaikan, kita harus optimis.

Harus optimis itu, tetapi hati-hati dan waspada," kata Presiden Jokowi.

11
October

 

(voinews.id)- Presiden Uni Emirat Arab (UAE) Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan akan berangkat ke Rusia pada Selasa untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin, kantor berita negara UAE, WAM, melaporkan.

Kementerian luar negeri UAE mengatakan kunjungan al-Nahyan itu ditujukan untuk membantu upaya mencapai "solusi politik yang efektif" untuk krisis Ukraina, kata WAM. UAE berupaya mencapai "hasil positif terkait penurunan ketegangan militer, mengurangi dampak buruk pada kemanusiaan, serta penyelesaian politik guna mewujudkan perdamaian dan keamanan global," kata kemenlu UAE.

Lawatan sang presiden UAE itu dilakukan kurang dari satu pekan setelah OPEC+ sepakat memutuskan untuk menurunkan secara tajam produksi minyak --langkah yang berlawanan dengan tekanan dari Amerika Serikat. OPEC+ adalah kelompok negara produsen minyak yang termasuk UAE dan Rusia.

Keputusan OPEC yang dipimpin Arab Saudi serta oleh sekutu-sekutunya yang dipimpin Rusia, dalam OPEC+, itu meningkatkan ketegangan antara Amerika Serikat dan negara-negara sekutu lama AS di Teluk, yaitu Arab Saudi dan UAE, kata beberapa sumber.

Pemerintah Presiden AS Joe Biden sebelumnya berusaha keras mencegah ada pengurangan produksi minyak. Pemerintah AS berharap bisa menjaga harga bensin menjelang pemilihan paruh waktu, momen yang bisa membuat Partai Demokrat kehilangan kendali di Kongres.

Biden pada Juli berkunjung ke Jeddah, Arab Saudi, dalam rangka menghadiri KTT Teluk untuk memperbaiki hubungan. Namun, ia kembali ke AS tanpa membukukan kesepakatan soal peningkatan produksi minyak.

 

Sumber: Reuters

11
October

 

(voinews.id)- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta seluruh pengelola destinasi wisata meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi potensi bencana alam akibat curah hujan tinggi, sehingga wisatawan dapat terlindungi.

"Destinasi wajib waspada potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan angin kencang akibat cuaca ekstrem, khususnya yang memiliki aktivitas di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi, juga destinasi di daerah lereng-lereng yang berpotensi bencana tanah longsor," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa. Dia menghimbau pengelola pariwisata untuk menjaga setiap destinasi dan desa wisata, sehingga kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif tetap berjalan dengan aman serta nyaman.

Menparekraf juga meminta pengelola dan seluruh pihak terkait mempersiapkan diri untuk menggali informasi serta mengikuti pelatihan menangani curah hujan tinggi yang dapat berpotensi menimbulkan longsor. "Kami berkoordinasi dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan tim SAR (search and rescue) setempat dan kita sudah membentuk tim manajemen krisis Kemenparekraf yang bekerja sama untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan SOP manajemen krisis kepariwisataan," ungkap Sandiaga.

Sebelumnya, Pantai Gemah yang menjadi objek wisata unggulan di pesisir selatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengalami rusak parah akibat banjir disertai longsor yang menerjang kawasan tersebut .

Kendati tidak menyebabkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur dan bangunan di kawasan pantai yang biasanya ramai dikunjungi wisatawan itu tergolong parah.

Akses jalur lintas selatan (JLS) yang ada di dekat Pantai Gemah terputus akibat tertutup material longsor, puluhan bangunan yang sebagian besar warung roboh, jalan di area wisata amblas dan sebagian besar dataran di dekat pantai tergerus banjir cukup dalam dan luas.

Tak sedikit kendaraan pengunjung maupun warga sekitar yang rusak, hilang ataupun tertimbun material longsor. Akibatnya, aktivitas ekonomi terhenti total. Banyak wisatawan memilih membatalkan niat mereka untuk menikmati keindahan Pantai Gemah. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung Bambang Ernawan mengungkapkan bahwa proses revitalisasi pascabanjir akan segera dilakukan. Pihaknya memperkirakan kerugian material mencapai Rp1 miliar lebih.

"Banyak akses yang rusak di Pantai Gemah, seperti jembatan, talud, warung pedagang hingga wahana wisata air yang ada di Pantai Gemah," ucapnya.

 

antara