(Voinews.id)Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mendorong urgensi pengembangan food estate atau lumbung pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.
"Urgensi pengembangan food estate adalah dinamika lingkungan strategis ketahanan pangan terkait jumlah penduduk, perubahan iklim, situasi sosial, ekonomi, dan politik dunia. Selain itu masih terdapat beberapa komoditas pangan yang masih dipenuhi dari impor. Untuk itu sangat penting memaksimalkan produksi dalam negeri sebagai upaya mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan," ujar Plt Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Andriko Noto Susanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, hal yang juga penting adalah menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan, karena beberapa daerah tidak mampu menghasilkan pangan sendiri sehingga pangan tersebut tidak tersedia dan harganya relatif mahal karena didatangkan dari luar daerah.
Karena itu Andriko menegaskan pentingnya pemerataan ketersediaan pangan di seluruh wilayah dan juga pengentasan daerah rawan pangan, daerah terdampak bencana dan 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal).
“Food estate dapat berperan dalam penyelenggaraan cadangan pangan pemerintah, dimana NFA berperan dalam menyinergikan penyerapan hasil oleh Bulog untuk cadangan pangan pemerintah maupun penyerapan oleh BUMN Pangan untuk skema komersil,” katanya.
Selain itu dia memaparkan pentingnya mengkorporasikan petani sebagai upaya mengembangkan model bisnis melalui konsolidasi petani dan usaha tani yang mampu memberikan nilai tambah, memperkuat kelembagaan petani, meningkatnya posisi tawar petani sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
“Untuk mendukung keberhasilan, model korporasi petani perlu mempertimbangkan kondisi existing agar berkelanjutan. Pemerintah memberikan penguatan kapasitas bagi para pelaku yang sudah berjalan dan dukungan lain seperti irigasi, benih, asuransi dan regulasi serta penyuluhan dan litbang,” kata Plt Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi tersebut.
(Voinews.id)Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan umat Muslim tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama menjalani ibadah di bulan Ramadhan agar tidak terpapar COVID-19.
"Selamat datang bulan Ramadhan 1443 H, selamat menjalankan ibadah puasa bagi umat Muslim. Kelonggaran-kelonggaran jangan membuat masyarakat lengah, tetap disiplin dan patuhi prokes karena tidak ingin angka penularan COVID-19 kembali naik," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dia bersyukur karena di bulan Ramadhan tahun ini, umat Muslim bisa menjalankan salat tarawih berjamaah di masjid namun harus tetap mengikuti anjuran pemerintah.
Puan mengimbau umat Muslim untuk mengikuti petunjuk pengelola tempat ibadah yang sudah berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 dalam pelaksanaan ibadah selama bulan Ramadhan.
"Saya senang, ormas-ormas Islam seperti Muhammadiyah sudah membuat aturan secara rinci tentang pelaksanaan ibadah Ramadhan di masjid. Langkah itu untuk melindungi jamaahnya, agar tetap aman menjalankan ibadah di bulan suci tanpa mengurangi kekhusukan,” ujarnya.
Dia juga menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan dilakukan selama menjalani ibadah di bulan Ramadhan karena diharapkan angka penularan COVID-19 akan terus menurun.
Selain itu Puan mengimbau kepada masyarakat yang belum menerima vaksin COVID-19 agar segera mendatangi sentra vaksinasi untuk mendapatkan vaksin.
Dia menilai, vaksinasi dapat membantu memberikan perlindungan dari bahaya virus COVID-19.
"Bagi warga yang belum vaksin, segera vaksin, termasuk yang belum booster. Karena selain melindungi diri, vaksin juga dapat melindungi orang lain, termasuk keluarga dan orang-orang yang kita sayang," katanya.
Menurut dia, vaksin tersebut juga penting apalagi bagi masyarakat yang akan mudik karena jutaan orang akan bergerak serempak ke berbagai daerah.antara
(Voinews.id)Pemerintah Indonesia dan China sepakat untuk menghilangkan hambatan yang masih dihadapi dalam kegiatan perdagangan bilateral sebagaimana didiskusikan dalam pertemuan kedua Menlu di Tunxi, China.
Dalam press briefing yang diikuti dari Jakarta, Kamis, Menlu RI Retno Marsudi mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik peningkatan volume perdagangan dan kian menyusutnya angka defisit perdagangan.
Menurut dia, berarti perdagangan kedua negara telah semakin seimbang. “Perdagangan Indonesia-China tahun 2021 meningkat 54 persen dan mencapai lebih dari 110 miliar dolar AS,” ujar Menlu pula.
Guna terus mendorong kerja sama perdagangan kedua negara, Retno Marsudi dan Menlu China Wang Yi telah membahas sejumlah hambatan perdagangan yang masih dihadapi oleh kedua negara dan sepakat untuk menghilangkan hambatan tersebut.
Selain soal perdagangan, Retno dan Wang Yi juga membahas sejumlah isu kawasan dan internasional.
“Tentunya situasi di Afghanistan dan Ukraina kami bahas secara mendalam dalam pertemuan,” kata dia lagi.
Terkait situasi di Afghanistan, Retno menekankan kembali pentingnya mendorong Taliban untuk segera memenuhi janji yang pernah disampaikan, termasuk soal kemajuan akses pendidikan bagi perempuan di negara itu.
Adapun soal Ukraina, Retno menjelaskan pentingnya bagi semua pihak, termasuk China, untuk mendorong segera diakhirinya perang agar krisis kemanusiaan tidak kian memburuk.
Pertemuan bilateral antara Menlu RI dan Menlu China dilakukan di sela kegiatan di Tunxi, China,. Menlu Retno menghadiri kegiatan pertemuan Neghboring Countries of Afghanistan + Afghanistan Foreign Ministers Dialogue.
Selain dengan Menlu China, Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Iran dan Menlu Rusia.antara
(Voinews.id)Bandara Changi Singapura bersiap untuk menerima penumpang lebih banyak saat negara itu melonggarkan perjalanan dan pembatasan COVID-19 lainnya di tengah harapan akan melihat kembalinya tingkat pergerakan sebelum pandemi.
Dengan hampir 7.500 penerbangan dalam sepekan pada Maret 2019 dan 68 juta penumpang di tahun itu, Changi merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia dan sudah dinobatkan sebagai bandara terbaik dunia setidaknya delapan kali, berdasarkan badan kajian bandara Skytrax.
Namun, layaknya industri perjalanan secara keseluruhan, Changi sangat terdampak oleh pandemi, dengan volume penumpang anjlok hingga hanya 1,5 persen dari jumlah biasanya.
Singapura memiliki kendali perbatasan yang ketat nyaris sepanjang 2020 dan 2021. Pekan lalu, negara itu menghapus karantina dan syarat perjalanan COVID bagi pelancong yang sudah divaksin lengkap per 1 April mendatang.
Negara Asia Tenggara yang berpenduduk 5,5 juta jiwa itu ingin memulihkan volume penumpang pesawat hingga setengahnya dari tingkat sebelum pandemi pada akhir 2022, kata pemerintah.
Upaya itu termasuk mengendurkan aturan-aturan ketat pergerakan melalui bandara dan membolehkan pelancong untuk menggunakan fasilitas, layanan, toko, dan restoran terminal.
Pemerintah juga sudah memberikan komitmen senilai 500 juta dolar Singapura (Rp5,2 triliun) untuk mendukung perusahaan-perusahaan dan para pekerja penerbangan di tahun anggaran mendatang seiring meningkatnya perjalanan udara, kata menteri transportasi sebelumnya.
Menteri Transportasi Singapura S Iswaran mengatakan pada Rabu (30/3) bahwa industri penerbangan tengah berupaya untuk merekrut lebih banyak pekerja.
“Kegembiraan dan optimismenya sangat terasa,” katanya. “Karena saya pikir mereka semua ingin melihat Bandara Changi ramai kembali,” ujarnya.
Sumber: Reuters