(Voinews.id)Produk perlengkapan pelabuhan seperti bollard, buoy dan fender buatan Indonesia berkualitas baik dan tersertifikasi internasional. Kami menawarkan kepada Muara Port Company untuk dapat memanfaatkannya sejalan dengan rencana perbaikan dan peningkatan kapasitas pelabuhan Muara”, ucap Drs. Irwan Iding, MSi mewakili Duta Besar RI Bandar Seri Begawan, dalam pertemuan dengan CEO Muara Port Company (MPC) Zeng Caili yang didampingi COO Mohd Fazilah Hj Mohd Yassin, tanggal 4 Agustus 2021.
Wakil Kepala Perwakilan Irwan Iding bersama Tim Ekonomi KBRI BSB dan CEO Muara Port Company juga menjajaki peluang bagi penggunaan kapal angkut di Brunei dalam bentuk kerjasama sewa menyewa, serta kebutuhan tenaga kerja terampil bidang pelabuhan untuk diisi oleh Indonesia. Dibicarakan pula kemungkinan MPC menjalin kerjasama dengan mitra pengelola pelabuhan di Indonesia melalui Port to Port Cooperation, di antaranya pengaturan jadwal pengapalan serta konsolidasi barang-barang ekspor-impor antara Indonesia dan Brunei.
“Terdapat peluang kerjasama antar-pelabuhan kedua negara seiring dengan mulai meningkatnya jumlah kontainer dari Indonesia ke Brunei setiap tahun. Untuk itu, opsi-opsi jalur pelayaran maupun peningkatan kolaborasi antar Pelabuhan perlu terus didorong”, tambah Irwan Iding. Menurut COO Mohd Fazilah, jumlah kontainer dari Indonesia ke Brunei dalam enam bulan terakhir terjadi kenaikan signifikan. Ini merupakan potensi yang perlu dibangun sinergi kerjasama pengaturan jadwal pelayaran antar pelabuhan kedua negara.
Lebih lanjut CEO MPC Zeng Caili mengharapkan agar dapat dilakukan komunikasi dengan perusahaan pelabuhan di Indonesia untuk kerjasama antar-pelabuhan. Keinginan ini terkait dengan rencana Pemerintah Brunei menjadikan Pelabuhan Muara sebagai hub perdagangan dan titik transit arus barang internasional, terutama untuk koneksi Asia Tenggara dengan Pelabuhan Shanghai dan Guangxi di RRT. Untuk itu, MPC berkeinginan terus memperluas kerjasama dengan berbagai pihak termasuk dari Indonesia.
MPC dibentuk sejak 2017 sebagai joint venture antara Darussalam Asset (milik Pemerintah Brunei) dengan Beibu Gulf Holding (Hong Kong) Co.Ltd. Pihak MPC telah mengambil alih keseluruhan manajemen dan kegiatan operasional Pelabuhan Muara baik untuk penanganan kapal penumpang maupun barang. Pelabuhan Muara di Bandar Seri Begawan merupakan gerbang utama untuk arus ekspor dan impor umum di Brunei yang melengkapi pelabuhan khusus migas di wilayah Kuala Belait. VOI/KBRi
(Voinews.id)Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020 setelah menyingkirkan ganda putri China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan pada Senin.
Dalam pertandingan final bulu tangkis ganda putri yang bergulir selama 55 menit di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Greysia/Apriyani memetik kemenangan dalam dua gim dengan skor 21-19, 21-15, seperti dilansir laman BWF.
Chen/Jia merebut poin pembuka pada gim pertama. Namun mereka dapat disusul oleh Greysia/Apriyani dan kedudukan imbang 1-1. Setelah itu, Wakil Garuda berbalik unggul dan meraih poin-poin berikutnya, dengan kondisi Chen/Jia yang terus menempel ketat.
Kedua pasangan itu kembali imbang 12-12. Greysia/Apriyani meningkatkan tempo permainan. Mereka unggul dan memperlebar jarak 19-14 dengan Chen/Jia.
Lawannya berusaha mengejar. Namun Greysia/Apriyani lebih cepat mengamankan poin-poin terakhir, sehingga merebut gim pertama 21-19.
Gim kedua, giliran Greysia/Apriyani yang mencuri poin pembuka. Namun mereka berdua lagi-lagi imbang 1-1. Beruntung, lawannya banyak membuat kesalahan, sehingga Greysia/Apriyani unggul sampai 7-2 dan terus menambah poin-poin berikutnya.
Chen/JIa tertinggal 8-13 dan masih membuat beberapa kesalahan. Kondisi itu pun dimanfaatkan dengan baik oleh Greysia/Apriyani untuk meraup banyak poin.
Semakin memimpin, Greysia/Apriyani melepaskan smash terakhir dengan penuh percaya diri dan menutup laga tersebut dengan kemenangan 21-15.
Dengan hasil tersebut, maka Greysia/Apriyani mendapatkan mahkota juara dan membawa pulang medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Secara head-to-head, Chen/Jia sebetulnya lebih unggul karena mereka merupakan pasangan nomor dua dunia, sedangkan Greysia/Apriyani berada di urutan keenam.
Selain itu, Chen/Jia juga unggul dengan agregat 6-3 dari total sembilan pertemuan mereka dengan Greysia/Apriyani.
Selanjutnya, Indonesia masih memiliki tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting yang akan berjuang memperebutkan medali perunggu melawan pemain peringkat 58 asal Guatemala Kevin Cordon pada pukul 18.00 WIB.
(Antaranews)
(Voinews.id)Kedutaan Besar Peru di Indonesia akan menyelenggarakan serangkaian acara peringatan sebagai bagian dari peringatan Dua Abad kemerdekaannya. Kegiatan ini akan memperingati Proklamasi Kemerdekaan Peru pada tanggal 28 Juli 1821.
Peru, merupakan negara Amerika Selatan yang menghadap ke Samudra Pasifik dan rumah bagi peradaban kuno, terkenal di dunia karena Machu Picchu, benteng Inka yang dinobatkan sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Baru.
Deklarasi kemerdekaan Peru pada tahun 1821 merupakan peristiwa penting dalam sejarah di benua Amerika. Ini berkontribusi untuk menghilangnya kekuatan kolonial Spanyol di Amerika Selatan - yang kursi utamanya terletak di Lima, ibu kota Peru saat ini -, dalam proses yang pasti berakhir pada tahun 1824 dengan kekalahan pasukan militer Spanyol yang tersisa di Andes Peru. Dengan cara ini, Peru dan republik Amerika Latin lainnya yang baru lahir memastikan kemerdekaan mereka dari bekas kerajaan Spanyol.
Serangkaian acara sedang diselenggarakan di Indonesia untuk memperingati peristiwa bersejarah tersebut. Yang pertama telah berlangsung di SDN Menteng 02 (Sekolah “Republik Peru”) pada 22 Juli 2021 lalu. Sehubungan dengan pandemi Covid-19, telah diadakan perayaan simbolis, termasuk peresmian prasasti peringatan dan kegiatan virtual dengan para siswa sekolah.
Acara kedua akan diadakan pada 28 Juli 2021 di Monumen Nasional Indonesia (Monas), di mana akan diterangi dengan warna bendera Peru (merah putih).
Acara ketiga adalah upacara formal untuk Hari Kemerdekaan Peru. Sekali lagi, dalam rangka pencegahan Covid-19, upacara akan digelar secara virtual dan disiarkan langsung pada 28 Juli 2021, dari Kediaman Kedutaan Besar Peru. Mewakili Pemerintah Republik Indonesia, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Y.M. Ibu I Gusti Ayu Bintang Darmawati, akan menyampaikan ucapan selamat pada acara tanggal penting ini. Selain itu, upacara tersebut akan mencakup pertunjukan budaya terkemuka yang memamerkan makanan, budaya, tradisi, sejarah Peru, serta pertunjukan musik dan tarian langsung yang menghadirkan tiga tarian tradisional Peru, yaitu El Condor Pasa, Valicha dan Cilulo.
Dalam hal ini, Kuasa Usaha a.i. Kedutaan Besar Peru di Indonesia, Bapak Francisco Gutiérrez Figueroa menekankan bahwa rangkaian acara peringatan ini akan mempererat hubungan diplomatik antara Peru dan Indonesia.
Peru memandang Indonesia sebagai salah satu negara kunci di kawasan Asia-Pasifik dan secara konsisten menyoroti keinginan kuat untuk meningkatkan dan mengembangkan hubungan bilateral lebih lanjut.
Pendirian Kedutaan Besar Peru di Jakarta pada tahun 1992 dan Kedutaan Besar Indonesia di Lima pada tahun 2002 melambangkan komitmen kedua negara untuk kemitraan jangka panjang yang berkelanjutan. Hubungan bilateral di bidang politik berorientasi sangat baik dan diwujudkan dalam bentuk saling mendukung dalam pencalonan calon di organisasi internasional dan dalam kontak antar pemerintah di berbagai tingkatan.
Secara komersial, hubungan bilateral juga membuahkan hasil. Selama periode 2020-Mei 2021 total perdagangan kedua negara meningkat 50,08% dari USD 95,7 juta menjadi USD 143,6 juta. Neraca perdagangan meningkat 58,69% dari USD 50,4 juta menjadi USD 79,99 juta. Ekspor Indonesia ke Peru meningkat 53,05% dari USD 73 juta menjadi USD 111,8 juta; dan ekspor Peru ke Indonesia meningkat 40,49% dari USD 22,6 juta menjadi USD 31,8 juta.
Produk pertanian dan manufaktur adalah barang perdagangan utama antara kedua negara. Ekspor Peru diwakili oleh biji kakao, anggur segar, tepung ikan, kalsium fosfat alami dan produk manufaktur. Di sisi lain, Indonesia mengekspor kendaraan dan suku cadangnya ke Peru, kertas, alas kaki dan produk tekstil.
Perjanjian perdagangan bilateral yang saat ini sedang dipertimbangkan oleh kedua belah pihak, diharapkan dapat meningkatkan secara signifikan neraca perdagangan antara Indonesia dan Peru.
Dalam hal investasi, PT AJE Indonesia adalah perusahaan yang berakar dari Peru. Perusahaan AJE, yang berbasis di Lima, Peru, didirikan pada tahun 1988 oleh keluarga Añaños-Jerí dari Ayacucho, Peru. Di Indonesia didirikan pada tahun 2010 dan lini bisnisnya meliputi pembuatan minuman ringan dan air berkarbonasi. Terkenal dengan merk BIG COLA, PT AJE Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) di seluruh nusantara. PT AJE Indonesia milik Grup AJE yang beroperasi di Peru, Ekuador, Republik Dominika, Venezuela, Meksiko, Kosta Rika, Guatemala, Honduras, El Salvador dan Thailand.
Peningkatan kerjasama antara Peru dan Indonesia didasarkan pada pengembangan potensi kedua negara dan didasarkan pada kemitraan bilateral yang saling menguntungkan. Indonesia dan Peru memiliki misi yang sama untuk meningkatkan hubungan dengan mitra regional. Dalam hal ini Indonesia dengan kawasan Amerika Latin dan Peru dengan kawasan Asia khususnya dengan anggota ASEAN. (kedutaan PERU)