Andy Romdoni

Andy Romdoni

15
June

 

VOInews, Jakarta: Indonesia dan Denmark membahas upaya penguatan kerja sama bilateral, khususnya di sektor energi dan kesehatan. Hal itu terungkap dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Denmark, Lars Løkke Rasmussen, di Kopenhagen, Denmark.

Retno Marsudi menjelaskan, sektor energi dan kesehatan merupakan dua sektor kerja sama yang memiliki potensi untuk diperkuat oleh Indonesia dan Denmark. Menurut Retno, di bidang energi terdapat potensi penguatan kerja sama kedua negara, salah satunya pada sektor energi surya. Sementara di bidang kesehatan, Indonesia mengharapkan kerja sama untuk penguatan kemandirian kesehatan.

“Di sektor energi, terdapat potensi untuk pengembangan smart grid, energi surya, bayu dan hidro. Saya juga dorong realisasi komitmen dukungan Denmark terhadap implementasi Just Energy Transition Partnership (JETP) di Indonesia. Di sektor kesehatan, Indonesia mengharapkan kerja sama untuk penguatan kemandirian kesehatan, termasuk melalui kerja sama antara Bio Farma dan Nova Nordisk untuk mengatasi penyakit diabetes,” kata Retno dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (14/6).

Denmark merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia di wilayah Nordik pada tahun 2022. Menlu Retno menjelaskan, tahun lalu, perdagangan kedua negara naik hingga 132 persen mencapai hampir 1 miliar dolar AS. Menurutnya kedua Menteri luar negeri juga membahas upaya untuk mempercepat penyelesaian perundingan Indonesia-EU CEPA setelah perundingan putaran ke-14 akhir bulan lalu.

“Kenaikan ini tentu kita sambut baik, dan kedua Menlu yakin jika perundingan Indonesia-EU CEPA sudah dapat diselesaikan, maka hubungan perdagangan akan semakin kuat,” katanya.

Retno menambahkan, kedua Menteri luar negeri juga membahas penguatan perdagangan hanya dapat dilakukan jika kedua belah pihak dapat menghilangkan hambatan perdagangan. Oleh karena itu, menurutnya, kesempatan pertemuan bilateral tersebut menjadi sarana untuk membahas upaya untuk menghilangkan hambatan perdagangan.

Dalam kaitan inilah saya kembali menyampaikan concern terkait kebijakan diskriminatif Uni Eropa, termasuk regulasi deforestasi yang baru-baru ini dikeluarkan oleh Uni Eropa,” katanya.

Di akhir pertemuan, kedua Menteri Luar Negeri menyaksikan penandatanganan Implementing Agreement untuk MoU on Infrastructure Project Financing dengan nilai 1 miliar Euro atau sekitar 16 triliun rupiah. Menurut Retno, penandatanganan ini merupakan hal penting untuk penguatan kemitraan kedua negara dalam kerja sama proyek infrastruktur strategis di Indonesia.

14
June

 

 

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Norwegia Anniken Huitfeldt dalam kerangka Joint Commission on Bilateral Cooperation (JCBC) ke-5 di Oslo, Norwegia. Pertemuan ini merupakan bagian dari kunjungan 2 hari Menlu Retno ke Norwegia pada 12-13 Juni 2023.

Dalam pertemuan itu, Menurut Retno, Indonesia dan Norwegia sepakat untuk terus mengimplementasikan Indonesia-European Free Trade Association (EFTA) Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk meningkatkan kerja sama perdagangan kedua pihak.

“Beberapa hal yang saya sampaikan antara lain bahwa perdagangan dua negara mengalami peningkatan dua kali lipat tahun lalu. Kedua negara juga berkomitmen untuk terus mengimplementasikan Indonesia-EFTA CEPA. Indonesia mengajak Norwegia untuk meningkatkan investasi, baik di bidang pembangunan industri hilir maupun energi hijau,” kata Menlu Retno dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (13/6).

Dalam kesempatan itu, kedua Menteri Luar Negeri menyambut penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk mendukung pengurangan emisi dari Forestry and Other Land Use (FOLU). Menurut Retno, kerja sama ini sudah mulai berjalan dan akan sangat berguna untuk mendukung upaya Indonesia menurunkan emosi dari sektor kehutanan.

“Indonesia juga menyambut baik komitmen Norwegia sebesar USD250 juta dalam rangka implementasi Just Energy Transition Partnership (JETP) di Indonesia,” kata Retno.

Selain itu, kedua Menteri Luar Negeri, juga membahas mengenai dialog HAM dan sepakat untuk terus memperkuat ke depan dengan tujuan untuk saling memperkuat, bukan saling tunjuk jari. Menurut Retno, dialog tahun ini akan dilakukan di Indonesia.

Kita juga sepakat untuk berkolaborasi untuk memajukan hak-hak perempuan, termasuk di Afghanistan,” tambahnya.

Norwegian dan Indonesia akan menjadi co-host Development Leaders’

Conference tahun 2023 dan 2024.Selain isu bilateral, JCBC ke-5 juga membahas isu regional dan kerja sama multilateral, termasuk antara lain isu Myanmar dan Afghanistan. Retno Marsudi juga menggunakan kesempatan itu untuk meminta dukungan Norwegia untuk pencalonan Indonesia di Dewan HAM 2024-2026 dan DK PBB 2029-2030.

05
June

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengenalkan konsep Gotong Royong kepada peserta Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) 2023. Menurutnya sejumlah krisis global yang yang sedang dihadapi dunia saat ini, mulai dari perang hingga persaingan geopolitik, hanya dapat diatasi dengan solusi global.

“Tidak ada negara yang dapat mengatasi tantangan global sendirian. Masalah global membutuhkan solusi global,” katanya dalam sambutan pada pembukaan BSBI 2023 di Jakarta, Senin (5/6).

Terkait hal ini, Menlu Retno menyampaikan, Indonesia sebagai negara yang memiliki keberagaman, memahami pentingnya kerja sama dalam menghadapi tantangan. Ia menjelaskan, Indonesia berpegang teguh pada konsep Gotong Royong yang telah menjadi jalan hidup dan bukan sekedar kearifan lokal.

“Saat anda memulai perjalanan, anda akan menyaksikan secara langsung bagaimana budaya Gotong Royong, budaya keragaman, dianut di setiap pelosok negeri,” katanya.

Meskipun demikian, ia menambahkan, kerja sama dalam konsep Gotong Royong bukanlah hal yang mudah dilakukan di Indonesia yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau dan lebih dari 300 suku. Oleh karena itu, menurutnya, Indonesia memilih untuk mengedepankan toleransi dan persatuan.

“Tapi kami mengubah keragaman kami menjadi kekuatan karena kami memilih toleransi, bukan ketidakpedulian, dan kami berjuang untuk persatuan, bukan permusuhan,” katanya

Lebih lanjut Menlu Retno mengatakan semangat Gotong Royong telah memandu Indonesia untuk berinteraksi dengan negara lain. Menurutnya, Indonesia secara konsisten senantiasa menjembatani bangsa-bangsa dan membuat konsensus.

“Peran-peran ini telah memungkinkan diplomasi kita berkembang dari memprakarsai Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 hingga memimpin Presidensi G20 yang sukses tahun lalu. Dan kami berusaha untuk membangun warisan ini sebagai Ketua ASEAN tahun ini untuk menjadikan ASEAN penting dan memperkuat Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan,” tandasnya.

 

05
June

 

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi secara resmi membuka Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) 2023. BSBI 2023 diberikan kepada 45 penerima dari 34 negara, yang terdiri dari 33 peserta wanita dan 12 peserta pria.

“Saya senang bisa bersama anda pagi ini, para penerima Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia 2023,” katanya dalam sambutan pembukaan BSBI 2023, di Jakarta, Senin (5/6).

Menlu Retno mengatakan beasiswa seni dan budaya diberikan kepada para generasi muda untuk mendorong mereka menjadi pendukung kerja sama global. Menurutnya para penerima beasiswa seni dan budaya Indonesia 2023 merupakan generasi muda yang memiliki kreativitas dan potensi untuk menjadi bagian dari solusi permasalahan global.

“Gunakan kesempatan ini untuk memperluas jaringan. Di negara masing-masing, kalian akan menjadi jembatan yang menghubungkan Indonesia dengan komunitas kalian. Pertemanan yang kita bangun hari ini akan membuka kesempatan untuk kolaborasi di masa depan,” kata Menlu.

Selain itu, menurut Menlu, Beasiswa Seni Budaya Indonesia 2023 juga diharapkan dapat menguatkan peran anak muda sebagai agen perdamaian. Menurutnya, soft power seperti seni dan budaya dapat menciptakan harmoni di tengah masyarakat.

“Gunakan kesempatan ini untuk belajar dari satu sama lain, memperluas perspektif anda, dan merangkul keragaman. Dengan begitu anda bisa menjadi aset diplomasi yang penting, menumbuhkan pemahaman yang lebih besar di antara bangsa-bangsa,” katanya.

BSBI merupakan salah satu program unggulan Kementerian Luar Negeri RI untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia. Sejak penyelenggaraan pertama di tahun 2003, BSBI telah menghasilkan 1.024 alumni dari 83 negara.

Tahun ini, BSBI mengangkat tema “Indonesia, Home of Diversity". Para peserta akan mengikuti pelatihan seni budaya Indonesia selama 2 bulan di 5 sanggar seni, yaitu Sanggar Seni Semarandana (Bali), Sanggar Langlang Buana (Banyuwangi), Sanggar Ayodya Pala (DKI Jakarta), Gubang Art Community (Tenggarong–Kutai Kartanegara), dan Sanggar Tari dan Musik Syofyani (Padang).