VOInews, Jakarta: Sebanyak 1.384 warga negara Indonesia ikut serta melaksanakan shalat Idul Adha 1444 H yang diselenggarakan oleh KBRI Bangkok, Kamis (29/6). Meskipun dilaksanakan di hari kerja, namun tidak mengurangi antusiasme masyarakat Indonesia untuk datang ke lapangan sepak bola KBRI Bangkok guna melaksanakan shalat Idul Adha.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, KBRI Bangkok menyampaikan shalat Idul Adha tahun ini tidak saja diikuti oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di Bangkok tapi juga para wisatawan.
“Shalat Idul Adha kali ini tidak hanya dihadiri oleh warga negara Indonesia yang tinggal di Bangkok dan kota-kota disekitarnya saja, melainkan juga diikuti oleh masyarakat Indonesia yang sedang berlibur ke Thailand,” tulis KBRI Bangkok.
Bertindak selaku Imam shalat Idul Adha 1444 H kali ini adalah Ustadz Romli bin Abdulwahid dari Masjid Daarul Aman Bangkok. Sedangkan Khotib adalah Ustadz Habib Sayid Akhmad Auliya Faturahman Al Bahasyim dengan Bilal yaitu Ustadz Asep Saepuddin Muhajir, Guru Pelajaran Agama Islam pada Sekolah Indonesia Bangkok.
Perayaan Idul Adha kali ini mengambil tema “Ibadah Qurban, Cerminan Keikhlasan dan Ketaatan dalam Bingkai Solidaritas Kemanusiaan.” Dalam khutbahnya, khatib menggaris bawahi pentingnya memaknai ibadah qurban sebagai wujud keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
“Perlunya umat Islam memiliki totalitas iman dan takwa kepada Allah SWT di atas kecintaan terhadap apapun yang dimiliki, mengenai kemuliaan nyawa manusia dimana Nabi Ismail diganti dengan domba oleh Allah swt, dan hakikat pengorbanan dalam wujud harta, benda, fikiran dan waktu,” tulis KBRI Bangkok.
Selain itu disampaikan pula bahwa ibadah qurban mengajarkan umat Islam mengenai pentingnya solidaritas kemanusiaan dengan saling memberi selain kesolehan yang tinggi kepada Allah SWT.
Usai pelaksanaan shalat Idul Adha, masyarakat Indonesia berswafoto ria dan berbincang ringan di beberapa sudut lapangan sepak bola KBRI Bangkok. Masyarakat Indonesia juga berkesempatan menikmati makanan ringan nusantara seperti risoles dan arem-arem sebagai pelepas rindu terhadap makanan ringan Tanah Air.
Pelaksanaan Shalat Idul Adha menjadi salah satu momen yang berharga bagi masyarakat Indonesia di Thailand. Masyarakat Indonesia, khususnya mahasiswa Indonesia di Thailand menantikan momen ini, karena dapat melepaskan rasa rindu suasana lebaran Idul Qurban ala Indonesia di negeri Gajah Putih tersebut sekaligus bersilaturahmi dengan masyarakat Indonesia lainnya.
Pada perayaan Idul Adha tahun 2023, Masjid Assafier KBRI Bangkok menfasilitasi warga negara Indonesia yang ingin melaksanakan ibadah Qurban yaitu berupa pemotongan satu ekor sapi dan 3 ekor kambing. Pemotongan hewan kurban tidak dilaksanakan di lingkungan KBRI Bangkok, melainkan di wilayah Minburi, Thailand. Adapun daging qurban tersebut diberikan kepada kaum dhuafa, fakir miskin, dan fisabilillah di daerah Minburi, Bangkok, Thailand.
VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengunjungi Ulanbataar dalam lawatan kerja pertamanya ke Mongolia. Menlu Retno dijadwalkan akan menghadiri pertemuan Menteri Luar Negeri Perempuan keesokan harinya.
Setibanya di Ulanbataar, Menlu Retno bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mongolia Battsetseg Batmunkh.
“Kami menjajaki peluang untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Mongolia,” kata Retno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (28/6).
Didalam pertemuan tersebut terungkap rencana Mongolia untuk membuka kembali Kedutaan Besar di Jakarta.
“Kami senang dapat menandatangani MoU tentang Peningkatan Kerja Sama di Bidang Diplomasi dan Hubungan Internasional,” katanya.
Pada pertemuan kedua Menteri Luar Negeri itu, Retno Marsudi menyoroti sejumlah isu. Mulai dari kerja sama ekonomi hingga isu kawasan.
“Dalam kerja sama ekonomi, kami menyambut baik kerja sama B-to-B antara perusahaan Modena dari Indonesia dan Nomin Holding dari Mongolia. Ini merupakan investasi signifikan pertama dari Indonesia untuk membangun saluran distribusi peralatan rumah tangga di Mongolia,” kata Retno.
Kedua Menlu juga sepakat untuk mendorong fasilitasi perdagangan dan menekan hambatan perdagangan. Menurut Retno, Indonesia tertarik untuk meningkatkan komoditas ekspor potensial ke Mongolia seperti produk farmasi dan alat elektronik.
“Kedua negara juga sepakat menjalin hubungan antara Kamar Dagang dan Industri masing-masing,” sambungnya.
Hal kedua yang dibahas oleh Menlu Retno dan Menlu Battsetseg Batmunkh adalah hubungan people-to-people. Menurut Retno, Indonesia dan Mongolia sepakat untuk mengintensifkan kolaborasi di sektor pariwisata, termasuk dengan mempromosikan lima destinasi wisata super prioritas Indonesia kepada wisatawan Mongolia.
“Kami senang memiliki Pusat Kebudayaan Mongolia di Tanjung Lesung, Indonesia, dan merupakan Pusat Kebudayaan Mongolia pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara yang didirikan sejak 2017,” tutur Menlu Retno.
Hal lain yang juga menjadi perhatian kedua menteri luar negeri adalah terkait isu perempuan, perdamaian, dan keamanan. Isu ini dibahas karena kedatangan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Mongolia adalah dalam rangka menjadi pembicara dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri Perempuan.
“Saya akan menyoroti pentingnya untuk melihat peran perempuan di tengah konflik melalui sudut pandang yang berbeda. Perempuan harus diberikan kesempatan yang lebih luas untuk memainkan perannya sebagai agen perdamaian,” kata Retno.
Lebih lanjut Retno Marsudi mengatakan dalam konteks hubungan bilateral kedua menteri luar negeri juga sepakat untuk memperkuat kerjasama dalam peningkatan kapasitas untuk operasi penjaga perdamaian terutama dalam meningkatkan partisipasi perempuan dalam pasukan penjaga perdamaian.
Sementara terkait isu kawasan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan perihal Keketuaan Indonesia di ASEAN kepada Menlu Battsetseg Batmunkh. Retno Marsudi mengatakan Indonesia bersama dengan anggota ASEAN lainnya akan melakukan yang terbaik untuk menjadikan ASEAN Matters, dan mampu melanjutkan perannya dalam berkontribusi untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan dan untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai Epicentrum of Growth.
“Indonesia juga akan melakukan segala upaya untuk membantu rakyat Myanmar untuk keluar dari krisis politik dengan dilandaskan pada 5 Poin Konsensus,” kata Retno.
Dalam kesempatan tersebut Retno Marsudi juga menekankan pentingnya membangun kepercayaan di antara seluruh pihak yang berkepentingan di Myanmar untuk membuka kemungkinan terjadinya dialog yang inklusif.
“Kekerasan harus dikecam dan ASEAN berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan berdasarkan prinsip ‘tidak ada yang tertinggal’,” kata Retno.
Ia pun menyampaikan persiapan yang dilakukan oleh Indonesia menjelang pertemuan ASEAN Minister Meeting and Post Ministerial Meeting (AMM/PMC).
“Salah satu pertemuan yang akan dilaksanakan adalah ASEAN Regional Forum (ARF) dan Mongolia adalah salah satu anggota dari forum itu,” katanya.
Di akhir pertemuannya, Menteri Retno Marsudi menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus membina kerja sama yang erat dengan Mongolia.
“Saya menantikan partisipasi Menteri Battsetseg pada Pertemuan ARF di Jakarta bulan depan,” tutupnya.
VOInews, Jakarta: Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) telah berhasil memulangkan 14 Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dari Myanmar, pada Selasa (27/6).
“Pemulangan ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Luar Negeri, KBRI di Yangon, dan Mabes TNI,”kata Kemlu RI dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (28/6).
Para WNI tersebut kini kembali ke tanah air setelah menggunakan pesawat Hercules TNI-AU yang ada di Yangon, setelah sebelumnya membantu dalam misi pengiriman bantuan kemanusiaan di Myanmar. Ke-14 WNI korban TPPO sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan online scam di Laukkaing, Shan State, yang berbatasan dengan Tiongkok.
“Mereka telah ditampung di KBRI Yangon sejak 23 Juni 2023. Para WNI berasal dari Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Jawa Tengah,” tulis Kemlu.
Sebelum dipulangkan, para WNI telah melalui proses sesuai hukum di Myanmar, termasuk pembayaran denda keimigrasian secara mandiri. Setelah proses tersebut selesai, mereka diterbangkan kembali ke Indonesia menggunakan pesawat Hercules TNI-AU pada 27 Juni 2023 pukul 13.25. Pesawat tersebut tiba di Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 21.30 WIB pada hari yang sama.
“Keberhasilan pemulangan ini merupakan hasil dari upaya diplomasi KBRI Yangon dengan pihak berwenang di Myanmar, serta dukungan dari Kementerian/Lembaga seperti TNI AU, BNPB, dan BP2MI,” tulis Kemlu.
Menurut Kemlu, pemulangan 14 WNI terduga korban TPPO dari Myanmar ini menegaskan kembali komitmen pemerintah dalam melindungi WNI di tengah situasi keamanan yang rumit di Myanmar. Di sisi lain, upaya pencegahan harus terus diperkuat, termasuk penegakan hukum yang tegas terhadap perekrut dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai modus penipuan sebagai online scammer.
VOInews, Jakarta: KJRI Sydney kembali menyelenggarakan program Indonesia Goes to School di sekolah Australia. Kali ini KJRI Sydney menyambangi sekolah Our Lady of Good Counsel di Forestville, New South Wales (NSW). Kegiatan di sekolah dasar kali ini agak berbeda dari biasanya, karena pada kegiatan kali ini untuk pertama kalinya Pencak Silat diperkenalkan melalui program IGTS kepada sekolah dasar di Australia, Kamis (22/6/2023). Program ini diselenggarakan atas kerja sama KJRI Sydney, Our Lady of Good Counsel, Balai Budaya dan Bahasa Indonesia (BBBI) NSW, dan NSW Pencak Silat Association Inc.
Konsul Penerangan, Sosial, dan Budaya KJRI Sydney, Abdul Nazar, menyampaikan apresiasinya terhadap kepala sekolah serta guru Bahasa Indonesia di Our Lady of Good Counsel yang giat mengajarkan Bahasa Indonesia kepada para murid ditengah tren penurunan minat belajar terhadap Bahasa Indonesia di Australia selama dua dekade terakhir. Abdul Nazar menekankan bahwa mempelajari bahasa dan budaya Indonesia dapat memperkuat people-to-people connections kedua negara.
"Tentunya kita semua berkeinginan, suatu hari pencak silat dapat menjadi salah satu extracurricular activities di Australia," kata Nazar dalam keterangan KJRI Sydney yang diterima di Jakarta, Minggu (25/6).
Selaras dengan pernyataan Abdul Nazar, Kepala Sekolah Our Lady of Good Counsel, Paola Brannan, menyambut baik pelaksanaan program Indonesia Goes to School ini dan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap KJRI Sydney atas penyelenggaran program tersebut dan berharap para murid bisa lebih mengenal Indonesia baik dari segi bahasa, budaya maupun kesenian. Menurutnya, dengan program ini para murid dapat langsung merasakan pengalaman mulai dari berbicara langsung dengan native speaker maupun memperagakan seni dan budaya Indonesia yang selama ini telah mereka pelajari secara teoritis di sekolah.
Program Indonesia Goes to School diikuti kurang lebih 80 murid dari kelas 3 hingga kelas 4 yang terbagi menjadi 4 kelompok. Program ini terdiri dari 4 kegiatan yaitu workshop angklung, story telling dengan dwi Bahasa, presentasi interaktif tentang Indonesia, dan demo Pencak Silat.
Pada kegiatan workshop angklung, para murid dengan antusias belajar dan mempraktikkan lagu “Twinkle Twinkle Little Star” yang dituntun oleh Satya Rizky, dari KJRI Sydney. Pada kesempatan ini para murid belajar cara dasar memainkan angklung dan juga mengetahui lebih jauh asal-usul alat musik angklung serta koneksitasnya dengan kehidupan budaya masyarakat Indonesia.
Tak hanya itu, murid-murid juga berkesempatan mengenal fakta menarik tentang Indonesia, dari mulai tempat wisata, makanan, alat musik, sejarah, suku, hingga bahasa Indonesia. Denganpresentasi yang dibuat interaktif, para murid terlihat sangat antusias.
Pada kesempatan yang sama para murid juga mendengarkan story telling tentang “Bawang Merah dan Bawang Putih” yang dibawakan oleh Sari Puspita Dewi, salah satu anggota Balai Budaya dan Bahasa Indonesia (BBBI) NSW. Story telling ini dikemas dengan dwi bahasa, sehingga para murid bisa sekaligus belajar kosa kata baru dalam bahasa Indonesia.
Keceriaan para murid juga terlihat di ruangan tempat berlangsungnya demo dan praktik gerakan Pencak Silat. Para murid mengikuti langkah dan gerakan pencak silat yang dipandu oleh anggota NSW Pencak Silat Association Inc, Ghazali dan Yun. Para murid terlihat kagum dan antusias karena ini pertama kalinya KJRI Sydney memperkenalkan pencak silat dalam rangkaian program Indonesia Goes to School.
“Pada prinsipnya pencak silat selain sebagai sebuah seni dalam pertahanan diri, pencak silat juga mengandung unsur pendidikan mental serta nilai-nilai persahabatan,” ungkap Ghazali.
Program Indonesia Goes to School disambut baik oleh murid-murid Our Lady of Good Counsel. “Terima kasih Pak/Bu” adalah kata yang kerap mereka ucapkan disertai dengan senyum yang lebar di setiap akhir sesi kegiatan.
Our Lady of Good Counsel merupakan salah satu sekolah dasar di Sydney yang memiliki program bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia diajarkan mulai dari taman kanak-kanak hingga Kelas 6. Perkembangan Bahasa Indonesia di Our Lady of Good Counsel tidak dapat dilepaskan dari dukungan penuh kepala sekolah serta dedikasi para guru, di antaranya Michaela Joseph, Natalie Cox dan Diana Weir.