Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Syariefuddin Hasan meminta pemerintah fokus mengeluarkan kebijakan dan "all out" dalam melakukan aksi nyata melawan pandemi COVID-19. Syarief dalam keterangannya di Jakarta, Kamis menilai, COVID-19 sangat berbahaya sehingga tidak ada jalan lain kecuali perlu kerjasama yang kuat antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat Indonesia.
Menurut dia kerjasama itu untuk mengambil langkah cepat dalam upaya melawan dan menghilangkan wabah, agar tidak ada lagi korban sekaligus memberikan perlindungan serta menciptakan rasa aman untuk seluruh rakyat Indonesia. (antara)
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan kinerja ekspor komoditas sektor kelautan dan perikanan nasional menunjukkan angka yang menggembirakan di tengah terdampaknya ekonomi global akibat pandemi COVID-19. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Nilanto Perbowo, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis mengatakan, menurut data yang ia terima, nilai ekspor mengalami lonjakan yang besar dibanding periode yang sama 2019, naik sebesar 10,5 persen. (antara)
Utusan Khusus PBB untuk Kawasan Danau Besar Afrika Huang Xia mengatakan jumlah kasus infeksi virus corona di kawasan itu terus bertambah. Walaupun hingga saat ini pertumbuhannya masih rata-rata bila dibandingkan kawasan lain di dunia. Huang dalam keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamis (23/4) dan dilansir The Associated Press mengatakan, sudah lebih dari 4.700 kasus dan hampir 131 kematian yang dilaporkan di kawasan ini.
Negara-negara yang dilaporkan Huang mencakup Burundi, Republik Afrika Tengah, Kongo, Rwanda dan Sudan Selatan. Huang mengatakan negara-negara itu mengambil tindakan yang sama seperti negara-negara di kawasan lain untuk membatasi penyebaran. Antara lain membatasi pergerakan warga, memberlakukan jam malam, menerapkan pembatasan sosial dan karantina wilayah. Mereka juga menutup perbatasan kecuali untuk pergerakan kargo. (republika)
Menteri Pertahanan Israel Naftali Bennett telah membatalkan inisiatif yang diambil oleh tentaranya terkait pengujian virus corona atau Covid-19 pada sampel yang datang dari Jalur Gaza yang diblokade. Hal ini dilaporkan media Israel dan dilansir di Anadolu Agency, Kamis (23/4). Harian Maariv dalam laporannya menyebut, Pemerintah Israel membatalkan inisiatif tersebut karena tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh tentaranya karena kurangnya komunikasi.
Tentara Israel baru-baru ini mengumumkan inisiatif untuk melakukan 50 pengujian virus corona per hari pada sampel dari Jalur Gaza. Inisiatif ini berlangsung selama dua hari dan hanya 100 sampel yang diuji di salah satu pangkalan militer di pinggiran Jalur Gaza. (republika)