Selandia Baru berencana melonggarkan lockdown nasional pada pekan depan setelah mengklaim sukses mencegah ledakan kasus covid-19. Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, Senin (20/4). Ardern mengatakan Selandia Baru telah melakukan apa yang dapat dilakukan sedikit negara di dunia.
Selandia Baru sukses menghentikan gelombang pandemi COVID-19. Dia mengatakan Selandia Baru akan menurunkan status siaga dari maksimum tingkat empat, ke tingkat tiga pada Senin (27/4) malam. Status itu akan dipertahankan selama dua pekan sambil dievaluasi. (mediaindonesia)
Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Meutya Hafid, mengatakan, pemerintah telah memastikan perusahaan pers di Indonesia akan mendapatkan insentif pajak untuk keberlangsung industri media yang terdampak pandemi Covid-19. Meutya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR dengan Komsi Penyiaran Indonesia dan Dewan Pers secara virtual, Senin mengatakan, pihaknya berkoordinasi akhir pada Jumat (17/4) dalam Rapat Terbatas Menko Perekonomian bersama Menteri Keuangan. Ia mengatakan, saat ini pemberian insentif itu dalam tahap finalisasi karena semua perusahaan pers tidak sama namun intinya perusahaan pers akan dibantu pajaknya oleh pemerintah. (antara)
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan hingga saat ini belum ada investor yang menyatakan untuk mundur atau membatalkan investasi di Indonesia. Bahlil Lahadalia dalam paparan melalui konferensi video di Jakarta, Senin, mengakui sejumlah investor memang mengulur waktu realisasi investasi karena terdampak pandemi virus corona jenis baru (COVID-19).
Ia menjelaskan upaya menjaga iklim investasi di tengah pandemi COVID-19 memang cukup berat. Namun, sebagai mantan pengusaha, ia menilai Indonesia akan selalu bisa mengambil peluang dalam setiap kesempatan. (antara)
Jumlah kasus infeksi virus corona di Amerika Serikat sudah lebih dari 750 ribu. Sementara, sebanyak 40 ribu pasien Covid-19 meninggal dunia. Hampir dua kali lipat dibandingkan Italia yang berada di posisi kedua negara dengan jumlah kasus infeksi terbanyak di dunia. Berdasarkan perhitungan kantor berita Reuters pada Senin (20/4) butuh waktu 38 hari sejak hari kasus pertama pada 29 Februari jumlah kasus kematian di Amerika mencapai 10 ribu pada 6 April.
Tapi hanya perlu lima hari hingga jumlah kasus kematian mencapai 20 ribu kasus. Sementara itu, hanya butuh empat hari jumlah kematian akibat Covid-19 di Amerka naik dari 30 ribu menjadi 40 ribu, setelah jumlah kematian pasien meninggal di New York City yang tak diperiksa Covid-19 tapi mungkin disebabkan penyakit itu dihitung. (republika)