ofra voi

ofra voi

05
August

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dan membutuhkan kemampuan militer yang kuat untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara.  Selain membutuh alat utama sistem senjata yang canggih -alutsista sebagai salah satu syarat pertahanan menjaga kedaulatan, Indonesia juga melakukan latihan militer bersama dengan negara lain guna meningkatkan kemampuan militer baik dari segi taktik, penggunaan persenjataan dan kemampuan personel. Untuk mewujudkan hal tersebut, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat –TNI AD melakukan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat di Sumatera Selatan. Latihan bersama ini bertajuk Garuda Sheild 15 / 2021’ yang merupakan latihan terbesar yang pernah dilakukan oleh kedua negara dan melibatkan 2.161 prajurit TNI AD dan 1.547 personel AD AS. Latihan ini diselenggarakan pada 1-14 Agustus 2021.

Dikutip dari Kompas (4/8), Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Andika Perkasa didampingi Commanding General The United States Army Pacific, Jenderal Charles A Flynn saat membuka latihan bersama TNI AD dan Angkatan Darat Amerika Serikat, Rabu (4/8) di Pusat Latihan Tempur TNI AD, Martapura-Baturaja, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, mengatakan bahwa Garuda Shield ke-15 tahun 2021 merupakan latihan terbesar sepanjang sejarah kerjasama militer antara Indonesia dan AS.

Sementara itu, berdasarkan informasi Kedutaan Besar Amerika Serikat, latihan militer ini bertujuan memperkuat Kemitraan Pertahanan Utama AS-Indonesia serta mendorong kerjasama dalam mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Selain itu, Amerika Serikat  juga meyakini Garuda Shield 2021 dapat memberikan peluang yang sangat baik untuk pertukaran profesional dan budaya yang memperkuat kemitraan kedua negara melalui pembelajaran dan pelatihan bersama.

Sejatinya, latihan bersama Garuda Shield yang pertama dilakukan di Bandung, Jawa Barat pada 2009 bertujuan untuk mempererat hubungan bilateral dan dapat pula dikatakan sebagai bentuk riil dari diplomasi pertahanan untuk memperkuat hubungan militer kedua negara.  Selain dengan Amerika Serikat, Indonesia juga membangun latihan gabungan militer dengan berbagai negara tetangga seperti MALINDO dengan Malaysia yang kadang mengikut-sertakan negara lain seperti Singapura, Australia dan beberapa negara ASEAN lain. Tujuan  latihan militer ini adalah membangun kerjasama dan kemitraan strategis dengan berbagai negara. Selain itu, meningkatnya ketegangan di Laut Tiongkok Selatan bisa jadi latihan militer bersama dengan negara besar akan menambah kewaspadaan dan meningkatkan kemampuan personel militer Indonesia dalam menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dari segi keamanan dan efek-efek ancaman dari luar wilayah Indonesia. Selain melakukan latihan militer bersama di Baturaja, Sumatera Selatan, TNI AD dan AD Amerika Serikat juga melakukan latihan di Amborawang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dan Makalisung, Minahasa, Sulawesi Utara.

04
August




Propinsi Jawa Barat memiliki banyak obyek wisata alam yang indah dari gunung api, seperti objek wisata dari letusan gunung sunda purba yang terjadi beberapa juta tahun silam. Salah satunya adalah objek wisata alam Rengganis, namun warga sekitar lebih mengenalnya dengan nama Cibuni. Perubahan nama ini terjadi lantaran adanya perubahan pengelolaan wilayah di kawasan Ciwidey yang saat ini dikelola oleh Agrowisata Rancabali. Objek wisata Rengganis ini berada di wilayah  PT Perkebunan Nusantara VIII yang membidangi perkebunan teh di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Kawah Rengganis memiliki suasana sangat asri. Dengan pemandangan pepohonan yang menjulang tinggi. Sehingga, menambah asrinya kawasan ini. selain itu di sini, anda tidak akan mencium bau belerang yang menyengat. Kolam kawah bisa digunakan untuk mandi dan sebagai sebuah terapi kesehatan, karena Kawah disini dilalui dan dialiri oleh arus air sungai yang cukup bersih. Sehingga, aman digunakan untuk berendam.

Rengganis sendiri tidak terlalu jauh dari kawasan wisata Kawah Putih, Objek wisata ini berada di tengah-tengah hamparan kebun teh yang sejuk membuat lokasi Kawah Rengganis mempunyai keistimewaan tersendiri. Kombinasi udara sejuk sekitaran kebun teh bercampur hangatnya air jika kita berendam seakan menjadi perpaduan istimewa dan sempurna. Selain itu, kadar belerangnya mampu menyembuhkan penyakit kulit. Karena banyak dimanfaatkan sebagai terapi pengobatan dan kesehatan oleh para pengunjung, arus air panas di Rengganis ditata oleh pengelola dengan membuat sebuah tempat pemandian. Lokasi pemandian dan berendam para pengunjung ini terletak di dalam area wisata. Alasan lain mengapa anda wajib mengunjungi tempat ini adalah hadirnya fasilitas spa. Disini ada dua geyser kecil atau mata air panas yang bisa menyembur ke atas. Hasil semburan ini menciptakan uap yang cukup besar. Sehingga, anda bisa menggunakan tempat ini untuk mandi sauna alami. Rasakan pengalaman berbeda, dalam menikmati sauna nan panas langsung di alam. Kawah Rengganis juga mempunyai lokasi berupa lumpur. Konon katanya lumpur ini mempunyai khasiat khusus yaitu, mampu mengencangkan serta menghaluskan kulit.


Untuk mengunjungi objek wisata ini. anda bisa datang pada pukul 8 pagi hingga pukul 5 sore. Dengan tenggang waktu buka yang cukup panjang kita dapat menikmati sepuasnya suasana air panas apalagi jika berkunjung untuk melakukan terapi. Menuju ke kawasan ini sebenarnya cukup mudah, dari Kota Bandung, ibukota Propinsi Jawa Barat, kita menuju Selatan ke arah Ciwidey tepatnya ke Situ Patenggang atau Glamping Lakeside Rancabali setelah sampai disitu silahkan lanjutkan lurus sejauh kurang lebih 2 ,5 KM dan kalianpun sudah sampai di kawasan pintu masuk Kawah Rengganis. Begitu juga bagi mereka yang ingin mengunjungi Kawah Rengganis dari wilayah Garut bagian Selatan. Harga tiket masuk kawasan ini adalah 5 ribu rupiah saja serta uang parkir sebesar 5 ribu rupiah untuk motor dan 10 ribu rupiah untuk mobil. Fasilitas disini pun cukup lengkap mulai dari kedai makanan, toilet dan penginapan.

02
August

Pemerintah Indonesia memacu program vaksinasi untuk mengendalikan pandemi  Covid-19 dan menekan tingkat keparahan akibat Covid-19. Tetapi, pemerataan program vaksinasi di sejumlah daerah di Indonesia menghadapi masalah. Padahal vaksinasi adalah salah satu kunci penting dalam penanganan pandemi Covid-19. Berdasarkan pengalaman di sejumlah negara, semakin tinggi rasio penduduk yang divaksinasi, maka tingkat fatalitas dapat dikurangi.

Pemerintah pun menggencarkan program vaksinasi untuk mencapai target minimal 70% dari total populasi guna menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yang dirilis dalam laman Kemenkes.go.id Kamis (29/7), baru 44,6 juta penduduk yang telah divaksinasi. Jumlah itu setara dengan 16,5% dari total penduduk Indonesia yang sebanyak 270,2 juta jiwa pada 2020. Sementara yang sudah mendapatkan vaksinasi kedua sebanyak 17,9 juta penduduk atau 6,6% dari populasi.

Masalah Logistik  juga menjadi faktor lain ketidakmerataan, karena belum semua Puskesmas di seluruh Indonesia memiliki logistik yang mendukung program vaksinasi. Keterbatasan jumlah tenaga vaksinator,juga juga menjadi alasan  belum meratanya cakupan vaksinasi di Indonesia. Hingga saat ini, Kemenkes memang belum merilis secara khusus  data jumlah vaksinator corona yang berada di seluruh provinsi. Namun, sebaran jumlah vaksinator itu dapat diperkirakan dari data tenaga kesehatan yang ada saat ini, mengingat tenaga kesehatan merupakan profesi utama yang direkrut untuk melakukan vaksinasi.

Berdasarkan rilis Kemenkes, Juru Bicara untuk Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengakui pasokan vaksin memang terbatas, baru berjumlah 30 persen atau 151,9 juta dari total kebutuhan sekitar 462 juta dosis serta masih adanya berbagai kendala, khususnya terkait distribusi vaksin. Dengan demikian, seluruh stakeholders perlu bergandengan tangan dan bekerja keras untuk dapat mengatasinya.

Kita Berharap berbagai permasalahan tersebut, mulai dari distribusi vaksin dan kesiapan logistik, khususnya keterbatasan jumlah vaksinator harus segera  diatasi dan diminimalisir untuk memastikan vaksinasi corona merata di seluruh Indonesia. Selain itu, penetapan  skala prioritas daerah yang menerima vaksin yaitu di daerah dengan jumlah kasus penularan tinggi dapat terselesaikan. Dengan demikian, target herd immunity yang ditetapkan oleh pemerintah dapat dicapai dengan segera.

  

29
July

 

 

 

VOI KOMENTAR Koperasi secara umum telah memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah per Desember 2020,  Koperasi aktif di Indonesia yang berjumlah total 127.124 unit mampu memberikan kontribusi terhadap Produk Domestic Bruto (PDB) sebanyak 5,2 persen dan menyerap 0,45 persen dari total angkatan kerja di Indonesia. 

Dalam rencana pengembangan ekonomi Indonesia dalam lima tahun ke depan, pemerintah Indonesia menargetkan peningkatan kontribusi Koperasi terhadap PDB nasional menjadi sebesar 5,5%, dan pengembangan 500 Koperasi modern pada akhir 2024.

Pandemi Covid-19 menjadi tantangan berat untuk mencapai target peningkatan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 5,5%. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki menyebutkan, terdapat 1.785 Koperasi terdampak pandemi. Menurut Teten Masduki, permasalahan utama yang dihadapi koperasi di masa pandemi Covid-19 adalah kekurangan permodalan (47%), penjualan menurun (35%), dan produksi terhambat (8%).

Dengan adanya permasalahan tersebut, koperasi harus melakukan kreasi baru agar kegiatan penjualan lebih aktif secara online ditengah pandemi Covid-19. Untuk itu, koperasi dapat tetap produktif dan  berkontribusi terhadap PDB nasional yang telah ditargetkan. 

Pemerintah Indonesia, seperti disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Airlangga Hartarto pada Rabu (28/7/2021), tengah mendorong modernisasi Koperasi untuk meningkatkan kualitasnya agar tetap produktif dan mampu bersaing baik secara offline maupun online. Tentunya, Koperasi modern dengan tata kelola yang baik atau Good Cooperative Governance -GCG akan mampu meningkatkan daya saingnya karena adaptif terhadap perubahan baik pemasaran maupun teknologi.

Dalam upaya modernisasi Koperasi, pemerintah juga perlu melibatkan kalangan milenial mengingat generasi milenial sangat akrab dengan teknologi. Tentunya, keterlibatan kalangan milenial profesional dan fasih teknologi digital dalam Koperasi sangat membantu percepatan tumbuhnya Koperasi modern yang siap bersaing di kancah nasional dan internasional.