ofra voi

ofra voi

29
July

VOI PESONA INDONESIA Bubur, kuliner dengan ciri khas agak lengket dan kental ini terbuat dari beragam bahan, seperti beras, kacang hijau, ataupun tepung ketan. Rasanya tentu bermacam-macam, ada yang gurih ataupun manis, bergantung dari bahan-bahan pembuatnya. Namun uniknya, di kota Singkawang, Kalimantan Barat, anda akan menemukan jenis bubur yang tak seperti bubur pada umumnya. Namanya bubur gunting. Bubur ini terdiri dari potongan cakwe yang disajikan dalam mangkuk kecil dan disiriam dengan kuah kental berisi kacang hijau. Cakwe sendiri terbuat dari tepung ketan, garam, air kapur sirih dan air daun suji. Semua bahan-bahan ini diaduk rata hingga menjadi adonan yang kemudian dibentuk bulat memanjang.

Bubur gunting merupakan makanan turun-temurun dari warga keturunan Tionghoa di Singkawang. Namanya juga sering disebut liuk theu san, yang artinya bubur kacang hijau serasa intan. Diberi nama Bubur Gunting, karena salah satu bahan utamanya, yakni cakwe berukuran panjang, sehingga pedagang biasanya memotongnya dengan gunting. Kuah bubur gunting berasal dari rendaman biji kedelai atau kacang hijau yang kulitnya telah dikupas, dicampur dengan tepung kanji, air, daun pandan, dan gula. Setelah diolah, kuah menjadi kental dan berwarna bening. Saat disajikan, cakwe biasanya dipotong kecil-kecil dengan gunting. 

Bubur Gunting sangat nikmat disantap selagi hangat. Rasa manisnya begitu terasa. Pada saat Ramadhan, bubur ini akan sangat mudah dijumpai, karena masyarakat Banjar hampir setiap hari menikmatinya sebagai makanan berbuka. Untuk mencicipinya, tak sulit menemukan Bubur Gunting di Singkawang, karena banyak penjual bubur gunting yang menjajakan dengan gerobak-gerobak di seluruh penjuru kota Singkawang. Namun karena biasanya dinikmati untuk sarapan pagi, pedagang bubur gunting hanya menjual dagangannya pada pagi hari. Harganya sangat murah, sekitar Rp. 5.000 hingga Rp. 10.000 per porsi.

28
July





VOI PESONA INDONESIA Bagi Anda yang senang dengan destinasi wisata alam yang eksotis, ada sebuah danau indah yang dapat Anda kunjungi di Bandung, Danau Sanghyang Heuleut namanya. Danau yang satu ini memiliki air jernih bernuansa kehijauan yang berpadu indah dengan tebing batu berukuran besar di sekelilingnya. Di sela-sela bebatuan, Anda dapat menemukan pepohonan dan rerumputan hijau yang menyegarkan mata. Bebatuannya yang tinggi itu bahkan kerap digunakan sebagai tempat wisatawan untuk meloncat indah menuju danau purba tersebut. Danau Sanghyang Heuleut memiliki kedalaman sekitar tiga meter. 


Danau Sanghyang Heuleut diyakini berasal dari letusan gunung api purba yang bernama Gunung Sunda. Ketika Gunung Sunda meletus, letusannya tersebut menghasilkan bebatuan besar yang membentuk seperti tebing batu, sementara cekungan di tengahnya kemudian dialiri aliran sungai Citarum lama dan membentuk danau. Ketika menyambangi Danau Sanghyang Heuleut, Anda dapat berenang, berendam, sekadar bermain air, atau hanya menikmati eksotisme danau ini dan dua gua yang menyertainya. Di sekitar Sanghyang Heuleut, Anda bisa menemukan dua gua yakni Gua Sanghyang Tikoro dan Sanghyang Poek. Sanghyang Heuleut memiliki arti yang unik. "Sanghyang" berarti sesuatu yang dianggap suci, dan "Heuleut" berarti jeda, batas sesuatu atau waktu. Dalam bahasa Sunda kuno, sebutan "Sanghyang" ditujukan untuk menghormati seseorang atau sesuatu yang dianggap suci atau memiliki kekuatan supranatural. Tak heran, warga setempat percaya bahwa Danau Sanghyang Heulet kerap dijadikan sebagai tempat para bidadari menyucikan dirinya dan mandi. Bukan hanya karena namanya yang indah dan menunjukkan sisi magis saja, tetapi juga karena lokasinya yang tersembunyi dan terpencil.


Sanghyang Heuleut berlokasi di Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Letaknya tak begitu jauh dari PLTA Saguling. Namun untuk bisa sampai ke sana, Anda membutuhkan kondisi tubuh yang prima. Sebab medannya cukup curam dan didominasi bebatuan. Apabila hujan turun, bebatuan ini akan terasa sangat licin. Karena itu, akan lebih baik jika Anda datang pada musim kemarau. Bukan hanya karena medannya akan jadi lebih mudah karena tidak becek dan berair, tetapi juga karena air danau juga akan terlihat lebih jernih.Tidak lengkap rasanya jika Anda berkunjung ke suatu tempat tanpa berfoto ya. Untuk mendapatkan foto dengan pemandangan terbaik saat berada di Danau Sanghyang Heuleut, Anda harus naik ke puncak tertingginya. Untuk bisa mencapainya, Anda membutuhkan waktu sekitar 1,5-2 jam trekking. Jadi persiapkan diri Anda untuk bertualang tentunya dengan tetap melakukan protokol kesehatan ya.


26
July

VOI KOMENTAR Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi inisiatif pengusaha swasta membuat Rumah Oksigen Gotong Royong untuk menampung pasien terinfeksi Virus Corona. Fasilitas itu diharapkan bisa mengurangi tekanan di rumah sakit, terutama di sejumlah provinsi dengan tingkat keterisian tempat tidur yang tinggi.

Presiden Jokowi saat meninjau langsung Rumah Oksigen Gotong Royong pertama yang berlokasi di daerah Pulo Gadung, Jakarta Timur, Sabtu lalu (24 /7) mengatakan, pembuatan Rumah Oksigen Gotong Royong yang mampu menampung 500 pasien akan selesai 100 persen pada awal Agustus 2021. Pada kesempatan itu, Presiden berharap inisiatif serupa bisa dilakukan tidak hanya di Jakarta, melainkan juga di daerah lain. Menurut Jokowi, adanya penambahan kapasitas ini menjadikan angka keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate-BOR) rumah sakit bisa sedikit berkurang.

Rumah Oksigen Gotong Royong sendiri merupakan fasilitas kesehatan semipermanen yang khusus dilengkapi dengan peralatan suplai oksigen dan tempat tidur perawatan bagi pasien Covid-19 dengan gejala sedang. Fasilitas tersebut didirikan berdekatan dengan pabrik oksigen sehingga dapat menjamin ketersediaan oksigen dengan aksesnya langsung lewat pipa dari pabrik oksigen ke Rumah Oksigen Gotong Royong.

Kehadiran rumah oksigen tersebut diharapkan bisa membantu pasien Covid-19 dengan gejala sedang yang membutuhkan akses terhadap oksigen medis. Sementara rumah sakit dapat digunakan untuk mereka  yang memerlukan penangan lebih intensif,

Rumah Oksigen Gotong Royong, memang memerlukan kerjasama komprehensif antara semua pihak, baik pemerintah maupun swasta. Hal itu  demi menyediakan fasilitas kesehatan dalam menangani pandemi Covid-19 yang saat ini angka penyebarannya masih tinggi. Diharapkan,  pembangunan Rumah Oksigen Gotong Royong di  Jakarta akan diikuti dengan  pembangunan serupa  terutama di daerah-daerah dengan angka positif terinfeksi Covid-19 masih tinggi.  

Di samping itu, kesadaran masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat juga sangat diperlukan untuk menahan laju penyebaran Covid-19 di Indonesia. Seperti kata pribahasa, Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati.

09
August

Ada berita yang menggembirakan bagi bangsa Indonesia menjelang akhir pekan kemarin. Badan Pusat Statistik [BPS] mengumumkan pada hari Kamis lalu [5/8] bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 atau periode April-Juni mencapai 7,07 persen secara tahunan dan 3,31 persen secara kuartalan. Pertumbuhan positif ini membuat Indonesia keluar dari situasi resesi akibat pertumbuhan negatif yang sudah terjadi sejak kuartal II 2020 karena pandemi Covid-19.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua lebih baik dibandingkan kuartal pertama 2021. Sedangkan pada pada periode yang sama tahun lalu, tercatat minus 5,32%. Yuwono juga menerangkan selain karena mulai  terjadinya pemulihan ekonomi, faktor lain tumbuhnya ekonomi kuartal II karena rendahnya basis data pembanding (low base effect) pertumbuhan tahun lalu. Disamping itu pertumbuhan ekonomi juga didorong kenaikan ekspor. Total  ekspor Indonesia tercatat 53,97 miliar dolar Amerika, naik 10,36 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Menurutnya, perekonomian global pada triwulan kedua pun mengalami peningkatan. Ini terlihat dari pergerakan Purchasing Manufactring Index pada bulan Maret dan  Juni 2021 yang  terus meningkat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pekerjaan rumah pemerintah selanjutnya adalah lebih meningkatkan usaha pengendalian Covid-19 yang meski sudah mulai menunjukkan penurunan namun belum sepenuhnya teratasi. Mesin pertumbuhan, menurut Airlangga Hartarto, sudah bergerak dan tumbuh secara positif sedang  potensi global juga sudah bergerak. Sementara menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, salah satu strategi pemulihan ekonomi Indonesia  yang cukup berhasil berasal dari bantuan sosial. Bantuan sosial mampu menjaga tingkat kemiskinan dan konsumsi rumah tangga masyarakat bawah. Sri Mulyani berharap pemulihan konsumsi juga menular ke kelompok menengah atas.

Semoga dengan adanya kebijakan fiskal dan moneter yang tepat, percepatan vaksinasi, pemberian bantuan sosial, serta kedisiplinan semua pihak dalam menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, akan dapat melanjutkan momentum pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III yang diprediksi sekitar 3,7- 4,5%.