ofra voi

ofra voi

01
January

Menyambut pergantian tahun dalam kondisi pandemi tentu tak terbayangkan sebelumnya.  Ada negara yang berusaha menahan tidak melakukan perayaan pergantian tahun secara besar-besaran untuk menghindari terjadinya kerumunan masyarakat yang membahayakan sebaran covid19, seperti Indonesia . Namun beberapa negara tetap menyelenggarakan perayaan malam pergantian tahun.  Di New York Amerika Serikat misalnya Hitungan mundur ke 2021 tetap dilakukan penurunan bola besar di Times Square, Kota New York. Meski kerumunan yang berjarak secara sosial akan lebih sedikit tahun ini Waterford tetap memegang tradisi yang sudah dijalaninya selama ini. Atau perayaan yg sudah direncanakan beberapa waktu sebelumnya, Seperti yang dilansir dari ABC News, pada Rabu, 30 Desember 2020,  Perth akan menjadi tuan rumah di pertunjukan jalanan dan hiburan, yang akan menampilkan pertunjukan seperti pemain sirkus, pengamen, wahana karnaval, dan pasar di North. 

Bagaimanapun cara penyambutannya mau tak mau, siap tidak siap, waktu sudah berganti. 

Pertanyaan besarnya adalah 2021, apakah Covid masih akan menghantui? Tentu semua pihak berharap vaksin yang ditemukan akan menjadi jawaban dari persoalan covid19 di berbagai negara. 

Program vaksinasi virus corona sudah dimulai di sejumlah negara seperti Inggris dan Amerika Serikat. Sementara beberapa negara masih baru mulai mempersiapkan pemberian vaksin ini.  Mungkinkah persoalan Covid 19 di tahun 2021 teratasi  seiring dengan vaksin yang segera dibagikan?   Dr. Soumya Swaminathan dari WHO mengharapkan masyarakat dunia tidak lengah meski ada  vaksin covid19.  Karena belum semua orang bisa mengakses vaksin ini  sehingga herd immunity tidak bisa segera datang. herd immunity sendiri bisa didefenisikan sebagai   ‘kekebalan populasi’.  Konsep yang digunakan untuk imunisasi, di mana suatu populasi dapat terlindung dari virus tertentu jika suatu ambang cakupan imunisasi tertentu tercapai. 

Namun tentu kita paham, khusus untuk Indonesia misalnya tentu butuh banyak sekali jumlah vaksin agar sekitar 200 juta masyarakat Indonesia bisa kebal terhadap virus Covid 19 ini. Tentu bukan hal yang gampang dan mudah untuk mendapatkan vaksin sebanyak ini. Belum lagi persoalan distribusi vaksin yang tentu memakan waktu dan mungkin hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya. 

Sepertinya dengan kondisi ini 2021 masih akan banyak mengalami Naik turun tantangan penanganan masalah Covid19ini. 

Namun demikian setelah vaksin diberikan sebenarnya sudah hampir terlihat jalan keluar Utama  yang dibutuhkan dalam penanganan Covid 19 ini. Hanya saja memang segala sesuatunya membutuhkan waktu.

01
January

VOI PESONA INDONESIA Pesona Indonesia kali ini, memperkenalkan kepada anda Kue Meuseukat, Dodol Khas Aceh. Dodol adalah kuliner khas Indonesia yang pada umumnya terbuat dari tepung ketan, santan kelapa, gula merah dan garam. Setiap daerah di Indonesia punya ciri khas dodolnya masing-masing. Di Aceh, terdapat kuliner dodol berwarna kuning yang dikenal dengan nama Meuseukat. Meuseukat berbentuk bundar besar, berwarna kuning keputihan. Sementara teksturnya halus dan kenyal. Berbeda dengan bentuk dodol pada umumnya, kuliner ini  diberi ukiran yang membuatnya makin menarik.

Meuseukat terbuat dari campuran tepung terigu, air, gula, mentega, nanas, dan air jeruk. Awalnya nanas dan jeruk akan disaring terlebih dahulu agar halus dan tidak berserat dalam adonan. Lalu, adonan tepung terigu dan mentega ditambahkan ke dalam air gula. Adonan dimasak dengan api kecil sambil terus diaduk dengan sendok kayu, selama minimal dua jam. Bila telah matang, meuseukat dibentuk dengan beragam bentuk hiasan, seperti bunga mawar, bunga melati dan pintu rumah Aceh. Kuliner khas Aceh ini punya cita rasa manis dan legit.

Bagi masyarakat Aceh, meuseukat memiliki kedudukan paling tinggi atau utama diantara kue tradisional lainnya. Meuseukat dikatakan sebagai "ulee" atau "kepala" kue dalam bahasa Aceh.
Karenanya, meuseukat lebih banyak disajikan dalam hari-hari besar untuk menyambut kedatangan tamu. Misalnya perayaan Idul Adha dan Idul Fitri.  Meuseukat juga menjadi kue hantaran dari pengantin wanita (dara baro) ke pengantin pria (linto baro) sebagai balasan seserahan pada upacara pernikahan masyarakat Aceh. Bagi masyarakat Aceh, Meuseukat punya makna filosofis yang mendalam
. Warna kuning keputian melambangkan kejernihan hati masyarakat Aceh yang sangat memuliakan tamu, baik dalam berperilaku maupun saat menyajikan makanan. Kini, di Aceh juga banyak yang menjual meuseukat berbentuk kotak kecil. Bahkan terdapat pula meuseukat tanpa hiasan dengan bentuk silinder panjang seperti umumnya dodol. Meuseukat dalam bentuk kecil ini sering dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Aceh.

28
December

VOI PESONA INDONESIA Pantai Karang Bolong Kebumen merupakan salah satu objek wisata yang cukup populer di kawasan Jawa Tengah. Hal ini disebabkan karena kawasan pantai ini  memiliki panorama pantai yang unik dengan batuan karang yang berlubang ditengahnya.

Di sisi lain, Pantai Karang Bolong Kebumen memiliki pasir hitam campuran, ada yang halus dan kasar. Pasir pantainya cukup luas untuk menutupi bagian tepi pantai sehingga kontur dari pantai ini menjadi landai. Batas pantai berupa perbukitan dan kelompok batuan unik, membuat keindahan yang ada semakin menawan.

ada begitu bayak aktivitas seru lainnya yang bisa dilakukan pengunjung pada saat berada di kawasan wisata pantai ini. Salah satunya  adalah bersepeda dan memancing.

Di pantai ini juga terdapat sebuah goa yang terkenal akan sarang burung waletnya. Goa tersebut dinamai Goa Karang Bolong yang letaknya berada di sisi timur pantai. Gua ini cukup luas dengan panjang mencapai 30 meter dan lebar sekitar 10 meter.

Ada sebuah ritual khusus yang perlu dilakukan bila hendak memanen sarang walet yang ada di goa ini.

Pantai Karang bolong Kebumen berada di Desa Karang bolong, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Bagi pengunjung yang memulai perjalan dari kota Yogyakarta dapat mengikuti Jalan Daendels hingga mendapati penujuk arah menuju pantai Suwuk. Selanjutnya ikutilah jalan ini hingga ke Alun Alun Karangbolong.

Dari alun alun lanjutkan perjalanan mengikuti jalan kemudian ambil jalur kanan pada saat menjumpai pertigaan. Ikuti jalan ini sampai menemukan lokasi pantai Karang Bolong Kebumen.

Harga tiket masuk pantai Karang Bolong Kebumen adalah sebesar Rp 5.000 saja. Kemudian, tarif parkir untuk motor sebesar Rp 5.000 dan untuk mobil sebesar Rp 10.000.

Fasilitas pantai ini juga sudah cukup lengkap mulai dari tempat parkir, tempat makan, gazebo untuk beristirahat, kamar mandi, hingga tempat beribadah.

28
December

Jumlah kasus COVID-19 yang merebak di Indonesia sejak awal Maret 2020 semakin hari semakin meningkat. Sampai Minggu (27/12/2020) jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 bertambah lebih dari 6500 kasus, sehingga total positif kasus COVID-19 di Indonesia mencapai lebih dari 713 ribu kasus. 

Meningkatnya kasus positif COVID-19 akhir-akhir ini salah satunya disebabkan oleh klaster keluarga yang mulai muncul pada September 2020. Hal tersebut dikatakan  spesialis paru dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia  Dr. Anna Rozaliyani di Jakarta, Minggu. Ia mengingatkan masyarakat perlu mewaspadai penularan COVID-19 yang terjadi pada klaster keluarga.  

 

Selama ini masyarakat menganggap keluarga merupakan tempat yang aman dari penularan COVID-19.  Padahal, menurut dr. Anna, lingkungan keluarga juga memiliki risiko penularan COVID-19 . Terutama apabila ada anggota keluarga yang masih bekerja atau berkegiatan di luar rumah dan tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar ketika di luar ataupun saat kembali ke rumah. Dokter ini menyebut kemungkinan anggota keluarga bisa menjadi "super spreader", yaitu pembawa virus dan bisa menularkan ke banyak anggota keluarga lainnya tanpa tahu dirinya telah terinfeksi virus COVID-19.  

Aktivitas masyarakat karena faktor ekonomi dan alasan lain seperti bosan atau stress berkepanjangan karena terlalu lama berdiam di rumah tidak dapat dihindarkan. Masyarakat mulai jenuh di rumah terus.     Di samping itu banyak yang memang tetap harus ke luar rumah karena membutuhkan pemasukan keuangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Restoran, bioskop dan tempat wisata mulai dibuka agar roda ekonomi dapat berjalan, walau dengan protocol Kesehatan yang ketat. Apalagi menjelang libur akhir tahun, ketika sebagian masyarakat merasa membutuhkan penyegaran dan pemerintah daerah serta pelaku bisnis hiburan dan pariwisata membutuhkan pemasukan agar bisa bertahan di tengah pandemi. 

 

Memang merupakan sebuah dilema. Di satu sisi, masyarakat harus sehat dan terhindar dari virus mematikan itu dengan membatasi gerak sosial dan ekonomi. Namun di sisi lain, masyarakat juga membutuhkan pemasukan untuk bisa bertahan hidup.   

 

Meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia pada klaster keluarga mengharuskan masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan dengan benar dan disiplin. Jangan sampai seseorang pulang ke rumah dengan membawa virus dan menganggap dirinya sehat karena tidak merasakan gejala, sehingg akhirnya menulari angggota keluarga yang lain. Kepatuhan dan kedisplinan masyarakat harus ditingkatkan. Memang tidak mudah untuk melaksanakan hal tersebut, karena masih banyak masyarakat yang abai dan menganggap virus COVID-19 tidak ada.  

Selain patuh dan disiplin pada protokol kesehatan, masyarakat juga harus meningkatkan imun tubuh dengan pola makan atau asupan nutrisi yang baik, berjemur serta berolahraga.