VOI PESONA INDONESIA Kali ini, akan memperkenalkan kepada anda objek wisata “Goa Jatijajar”, salah satu destinasi unggulan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Goa ini terletak di kawasan pegunungan kapur yang membentang di sisi selatan Kecamatan Gombong, Kebumen, tepatnya berada di Desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Jarak goa dari Kota Kebumen sekitar 32 kilometer dengan waktu tempuh kurang-lebih satu jam. Tiket masuknya sebesar Rp. 12.500,- per orang dengan tarif parkir Rp. 5000,- untuk mobil dan Rp. 2000,- untuk motor.
Gua Jatijajar ini memiliki panjang 250 meter, tinggi 12 meter, lebar 15 meter dan berada di ketinggian 50 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Menjelang masuk kawasan Gua, terdapat logo fosil dinasaurus. Ada pula patung raksasa dinosaurus yang mengeluarkan air menjelang sampai mulut goa. Masuk ke dalam goa, anda akan melihat pesona keindahan stalagmit dan stalagtit yang menggantung di dinding dan di lantai gua. Selain stalagtit dan stalagmit, terdapat pula banyak tiang kapur. Fenomena tiang kapur itu merupakan pertemuan stalagtit dan stalagmit yang terbentuk selama jutaan tahun.
Ada pula beberapa sendang atau kolam di dalam Goa Jatijajar yang menjadi sumber aliran sungai. Terdapat empat sendang yaitu sendang Puser Bumi, Sendang jombor, Sendang Mawar, dan Sendang Kantil. Air di keempat sendang itu juga dipercaya memiliki khasiat masing-masing. Air Sendang Puser Bumi dan Sendang Jombor dipercaya dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan menurut kepercayaan masing-masing. Sementara Sendang Mawar dipercaya dapat membuat seseorang awet muda jika mandi atau mencuci muka disana. Sedang Sendang Kantil, konon dipercaya jika seseorang mandi atau mencuci muka di sana, niat dan cita-citanya akan mudah tercapai.
Goa Jatijajar juga tidak lepas dari legenda Raden Kamandaka – Lutung Kasarung. Cerita ini memang khas Jawa Barat karena berasal dari Kerajaan Padjajaran. Karenanya, Gua ini juga dipercantik dengan 8 diorama dan 32 patung yang mengisahkan legenda Raden Kamandaka Putera Mahkota dari Kerajaan Pajajaran atau dikenal Lutung Kasarung dengan versi cerita rakyat Jawa Tengah. Patung-patung ini juga diberi lampu-lampu dan terlihat lebih estetik. Sepanjang jalan gua juga dilengkapi penerangan. Saat di dalam gua Anda perlu hati-hati karena cukup licin. Setelah menikmati gua, Anda bisa mengunjungi taman labirin untuk bersantai. Disana juga terdapat tempat main anak-anak. Fasilitas lain yang tersedia adalah toilet, mushola, tempat makan dan parkir.
VOI PESONA INDONESIA Papua Barat tak hanya Raja Ampat. Ada banyak destinasi yang mengagumkan dari ujung barat Papua. Provinsi yang beribukota di Manokwari ini punya deretan tempat wisata yang tidak kalah sama Papua. Salah satunya adalah Danau Framu, surga tersembunyi di Papua.
Tak banyak yang mengetahui keberadaan danau ini. Selain karena lokasinya di Papua, danau ini juga berada di tengah hutan.
Danau Framu terletak di dalam hutan. Dari jalan utama menuju danau Framu anda harus jalan kaki sekitar 10 hingga 15 menit menyusuri hutan kecil Papua Barat yang didominasi dengan tumbuhan semak belukar. Di antara rerimbunan semak belukar itulah danau yang didominasi warna biru toska ini berada.
Danau indah ini begitu bersih karena orang Papua asli alias penduduk lokal menjaganya. Danau Ayamura menyimpan banyak ikan yang sering diambil oleh penduduk setempat untuk makan sehari-hari. Karena memberi manfaat, maka penduduk lokal merawat danau ini.
Meski indah luar biasa, namun hati-hati jika ingin berenang di danau ini. Airnya yang tenang pertanda bahwa danau ini cukup dalam. Katanya kedalaman danau ini bisa mencapai 6 meter. Namun, anda dapat berenang di tepian danau atau sekedar menceburkan kaki dan berjalan di bebatuan yang jelas terlihat dari pinggir danau.
Danau Framu adalah bagian dari Danau Ayamaru yang terletak di Kota Ayamaru, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, sekitar 216 kilometer arah barat dari Kota Sorong. Dari kota Sorong menuju Ayamaru bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum selama 4 hingga 5 jam perjalanan.
Jalan menuju Danau Framu lumayan sulit karena tidak semua rutenya melalui jalan raya beraspal mulus. Hampir semua jalannya merupakan jalan kecil dan bergelombang serta berbatu. Kondisi jalan yang seperti inilah yang membuat Danau Framu tak sering dijamah oleh para pengunjung.
VOI PESONA INDONESIA Brekecek adalah salah satu masakan tradisional khas Cilacap Jawa Tengah yang menggunakan kepala ikan, yaitu ikan Jahan sebagai bahan dasarnya. Makanan ini sangat unik dan memiliki cita rasa yang khas, sehingga masyarakat Cilacap dan sekitarnya juga wisatawan asing yang datang ke sana menggemari masakan ini.
selain mempunyai cita rasa yang khas, nama Brekecek juga sangat unik, sehingga membuat orang yang tidak tahu menjadi penasaran dan ingin mencicipinya. Konon, nama Brekecek diambil dari kata Brek yang mempunyai arti dijatuhkan atau diletakkan dan Kecek yang berarti dikecek atau dicampur.
ada dua jenis Brekecek, yaitu Brekecek ikan dan brekecek basur atau itik serati. Walaupun bahan dasar yang digunakan tidak sama, tetapi bumbu yang digunakan tetap sama. Bumbu tersebut juga akan disesuaikan dengan bahan dasarnya sehingga memiliki cita rasa yang cocok dengan bahan dasarnya. Jenis Brekecek yang paling digemari dan dijual adalah Brekecek ikan. Karena Cilacap merupakan daerah pesisir pantai dan penghasil ikan, maka mudah mencari bahan dasar yang akan digunakan.
kuah brekecek mempunyai rasa yang khas; gurih, manis dan pedas . Rasa ini meresap ke dalam ikan atau daging itik, sehingga memberikan kelezatan tersendiri pada masakan ini. Aroma rempah yang terasa pada kuahnya juga menambah nikmatnya Brekecek ini. Apalagi bila Brekecek ini disajikan bersama dengan nasi hangat. Karena menggunakan kepala ikan sebagai bahan dasarnya, maka pada waktu menikmatinya banyak orang yang suka menyeruput kepala ikan ini. Itulah yang menjadi sensasi dalam menikmati brekecek ini.
Brekecek sangat mudah ditemukan di daerah Cilacap Jawa Tengah, karena di sini banyak warung makan yang menyajikan makanan tradisional ini. Sejalan dengan perkembangan jaman, Brekecek juga disajikan di hotel-hotel dan restoran di daerah Cilacap yang bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan kuliner ini。