Berbagai inovasi terus dilakukan oleh anak bangsa. Salah satu Tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) dari Universitas Sebelas Maret (UNS) membuat inovasi berupa desain botol untuk konversi air laut menjadi air bersih yang dapat dikonsumsi. Tim ini beranggotakan Delta Nur Septianingsih dan Abdillah Husein Sanjani yang merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Fisika 2017, serta Fitrandi Rahayu dari Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) 2018. Menurut Delta Nur Septianingsih, ide inovatif ini berangkat dari keresahan untuk lebih memanfaatkan air laut yang melimpah namun belum dimanfaatkan dengan maksimal dalam kebutuhan sehari-hari. Mengingat kebutuhan air bersih yang terus meningkat, mereka akhirnya memutuskan untuk menghadirkan alternatif pemenuhan kebutuhan air bersih dan air minum konsumsi bagi masyarakat dari konversi air laut, terutama bagi masyarakat yang berada di daerah pesisir pantai. Diharapkan hal ini nantinya menjadi solusi dari masalah kekurangan air minum.
Abdillah pun menambahkan, sebenarnya penelitian tentang alat konversi air laut menjadi tawar sudah banyak dilakukan. Hanya saja, dari hasil pencarian referensi yang dilakukan, alat-alat yang telah ada mempunyai produk fisik dengan ukuran yang cukup besar dan kurang efisien. Sementara itu, produk ini memiliki keunggulan yaitu berupa portable atau bisa dibawa kemana-mana, lebih efisien untuk dikembangkan, dan lebih mudah digunakan. Produk ini mempunyai tinggi 20 centimeter dan diameter tabung 15 centimeter dengan kapasitas penampungan wadah air laut sebanyak 700 ml (0,7 L) serta perkiraan air minum yang dihasilkan yaitu 140 mililiter.
Cara kerja alat tersebut juga cukup sederhana dengan melalui proses destilasi sederhana yang menjadi dasar prinsip kerja alat. Pertama-tama air dialirkan melalui saringan mikro untuk menyaring kotoran kecil. Kemudian air ditampung dan akan dipanaskan melalui heater. Setelahnya, uap air akan naik ke cooling coil untuk pross pendinginan dan akan diteruskan pada tahap filtrasi. Air akan disaring melalui carbon filter dan batuan mineral untuk menjernihkan air. Selepas melalui proses filtrasi, air akan dialirkan ke wadah yang sudah disediakan dan air siap untuk digunakan.
Pesona Indonesia kali ini, akan memperkenalkan kepada anda objek wisata yang saat ini sedang viral di media sosial di Indonesia. Letaknya di kabupaten Pengalengan, Jawa Barat. Sempat viral di media sosial, karena objek wisata bernama Wayang Windu Panenjoan menawarkan beragam spot selfie dengan panorama indah perkebunan teh di segala penjuru dan suasana alam yang asri. Kata “panenjoan” sendiri berarti selayang pandang atau penglihatan. Jadi sejauh mata memandang, keasrian, dan kesejukan yang terlihat.
Wayang Windu Panenjoan terletak di Kebun Teh Kertamanah yang memiliki luas mencapai 13 hektar dan berada di ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut (mdpl). Harga tiket masuknya adalah Rp 10.000 per orang, dengan tarif parkir Rp 3.000 untuk sepeda motor, dan Rp 5.000 untuk mobil. Ada beragam aktivitas wisata menarik yang bisa dilakukan disana. Anda bisa menikmati suasana asri Pengalengan. Bagi yang suka foto, disini tersedia beragam spot selfie. Ada menara pandang tinggi yang terbuat dari kayu. Dari sana anda bisa melihat pemandangan Pangalengan dari ketinggian sekaligus berfoto dengan latar belakang alam yang hijau. Ada pula jembatan kayu yang melintang di atas hamparan kebun teh. Selain itu ada juga ornamen menyerupai pintu yang terbuka yang terbuat dari kayu. Selain berfoto dengan latar belakang langit cerah Pangalengan, jangan lupa juga menantikan momen sunset yang jadi ikon dari Wayang Windu Panenjoan.
Anda juga bisa datang pada malam hari, untuk mendapatkan lukisan langit malam yang indah dengan bintang- bintang yang terang. Selain spot foto, ada pula wahana wisata lainnya yang bisa dicoba. Pengelola menyediakan wahana ATV mengelilingi kawasan Wayang Windu Panenjoan. Tarifnya Rp 50.000 untuk satu putaran. Setiap putaran jaraknya kurang lebih 1,2 kilometer. Jika ingin berkemah, anda juga bisa melakukannya di sini. Tersedia beberapa spot yang bisa digunakan sebagai camping ground. Untuk tarif camping ground terdiri dari tiket masuk Rp 20.000, belum termasuk biaya keamanan Rp 10.000. Ada pula biaya parkir Rp 6.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil. Wayang Windu Panenjoan punya fasilitas yang lengkap, seperti toilet, mushola, rumah makan,hingga gazebo. Bagi anda yang suka foto dan panorama alam yang asri, Wayang Winduu Panenjoan cocok menjadi destinasi wisata anda selanjutnya.
Indonesia memperingati Hari Nusantara setiap tanggal 13 Desember. Sejarah Hari Nusantara dimulai dengan deklarasi Perdana Menteri Indonesia, Djuanda Kartawidjaja, pada 13 Desember 1957 mengenai batas laut Indonesia. Pernyataan yang kemudian dikenal sebagai Deklarasi Djuanda ini menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia, menjadi satu kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia – NKRI.
Secara hukum, penetapan Indonesia sebagai negara kepulauan sekaligus negara maritim tertuang dalam United Nations Convention on theLaw of the Sea - UNCLOS 1982 atau Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut. Melalui UNCLOS 1982, kawasan Indonesia bertambah menjadi 5,8 juta kilometer persegi yang terdiri dari laut teritorial dan perairan pedalaman seluas 3,1 juta kilometer persegi dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) seluas 2 juta kilometer persegi.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki garis pantai terpanjang nomor 2 di dunia, atau sepanjang 108.000 km setelah Kanada, Indonesia memiliki potensi unggulan, dipandang dari sudut geo-politik, geo-strategis dan geo-ekonomi. Indonesia juga memiliki kekayaan sumber daya alam kelautan yang berlimpah, baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya non-hayati dan jasa kelautan yang belum tergarap secara optimal.
Potensi bahari Indonesia mempunyai peran penting dalam mengembalikan perekonomian Indonesia yang belum stabil sejak pandemi COVID-19 merebak di awal tahun 2020. Potensi bahari ini bukan hanya sektor kelautan dan perikanan tetapi juga potensi wisata bahari, yang perlu ditingkatkan meski di tengah pandemi.
Selain itu kehadiran teknologi digital juga berperan penting dalam mendongkrak dan memperkenalkan potensi bahari, baik produk kelautan dan perikanan maupun potensi pariwisata bahari. Masyarakat maupun pelaku usaha perikanan dan pariwisata bahari pun dapat menggunakan teknologi digital untuk memperkenalkan produk, mencari peluang dan merencanakan perjalanan wisata bahari. Hal itu sesuai dengan tema Hari Nusantara 2020 yakni "Penguatan Budaya Bahari Demi Peningkatan Ekonomi Era Digital".
Semoga Hari Nusantara 2020 dapat membawa kekuatan dan kekompakan baru bagi bangsa Indonesia dalam memperkenalkan potensi bahari Indonesia. Sehingga dapat membangun kembali perekonomian nasional di tengah pandemi.
Tahun ini peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke 71 pada 10 Desember akan menjadi catatan sepanjang masa karena di tahun ini ada sesuatu hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu pandemi COVID-19.
Tahun ini, tema Hari HAM Sedunia terkait dengan pandemi Covid-19 dan berfokus pada kebutuhan untuk membangun kembali dengan lebih baik dengan memastikan hak asasi manusia adalah inti dari upaya pemulihan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berupaya mencapai tujuan global bersama dengan menciptakan peluang yang sama untuk semua, mengatasi kegagalan yang diekspos dan dieksploitasi oleh Covid-19, dan menerapkan standar hak asasi manusia untuk mengatasi ketidaksetaraan, pengucilan, dan diskriminasi yang mengakar, sistematis, dan antargenerasi.
Tanggal 10 Desember adalah kesempatan untuk menegaskan kembali pentingnya hak asasi manusia dalam membangun kembali dunia yang kita inginkan, kebutuhan akan solidaritas global, serta keterkaitan kita dan kemanusiaan bersama.
Di awal masa penyebaran Covid 19 Sekjen PBB Antoni Guetteress sempat menyebutkan bahwa pandemik ini cenderung membuat orang tidak memperdulikan HAM. Karena Covid, pintu-pintu Perbatasan ditutup, hak melintas dibatasi, suaka dihentikan pemberiannya. Tentu agar Covid bisa segera diatasi. Di beberapa aspek, betapa antisipasi sebaran Covid 19 dirasakan membuat penegakkan HAM dinomerkesekiankan.
Peringatan Hari HAM tanggal 10 Desember yang mengangkat tema Recover Better, Stand Up for Human Rights atau Pulih Lebih Baik, Perjuangkan Hak Asasi Manusia menunjukkan harapan bahwa ketika proses penemuan dan penuntasan vaksin COVID-19 ini sudah semakin menuju titik terang, maka diharapkan penegakkan HAM juga akan semakin baik, mampu berkembang lagi lebih baik dan memastikan HAM terpenuhi selama pandemi sebagai bagian dari upaya pemulihan.
Misalnya saja diperlukan untuk menciptakan standar hak asasi manusia dalam mengatasi ketidaksetaraan, pengucilan, dan diskriminasi yang terjadi selama Covid-19. Setiap orang sedunia memiliki peluang yang sama untuk memperoleh hak ini. Misalnya saja dengan mengakhiri segala bentuk diskriminasi dalam prosesi penanganan covid, Perlu adanya dorongan dan kontrak sosial untuk memajukan serta melindungi hak ekonomi, sosial, dan budaya dalam “kebiasaan hidup baru" (new normal) serta langkah lainnya.
Apa yang diputuskan menjadi fokus dan tema besar Peringatan hari HAM Internasional sungguh merupakan catatan dan refleksi tiap negara selama perjalanan mengawal pandemi. Saatnya setiap negara menyentuh nurani mengoreksi langkah penanganan covid selama ini, untuk penegakan HAM yang lebih baik.