ofra voi

ofra voi

16
September

.

Bukit Siguntang di Palembang mungkin tidak sepopuler Jembatan Ampera yang membelah sungai Musi. Bukit ini merupakan tempat sakral yang menyimpan cerita dan kisah dari Kerajaan Sriwijaya. Bukit Siguntang terletak di kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Sumatera Selatan.

 

Di bukit ini dahulunya dipercaya sebagai tempat ibadah keluarga kerajaan serta tempat pertapaan untuk menenangkan pikiran. Hingga saat ini, Bukit dengan ketinggian ketinggian 29-30 meter dari permukaan laut ini, masih tetap dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Biasanya pengunjung yang datang akan melakukan ritual ziarah ke makam-makam para bangsawan Palembang zaman dahulu, dan dianggap sebagai orang penting pendiri Kota Palembang. Bukit ini merupakan titik tertinggi di Kota Pelembang, sehingga dipercaya menjadi lokasi yang paling aman jka terjadi banjir. Di puncak bukit terdapat beberapa makam yang dikaitkan dengan tokoh-tokoh raja, bangsawan dan pahlawan Melayu-Sriwijaya.

 

Cukup mudah untuk menjangkau wisata Bukit Siguntang, karena lokasinya berada di tengah Kota Palembang dengan jarak sekitar 4 Km. Perjalanan bisa ditempuh dari pusat kota dengan menggunakan transportasi tujuan Ampera-Bukit Besar. Akses jurusan ini membawa Anda lansung ke Bukit Siguntang. Memasuki kawasan bukit, pengunjung akan dikenakan biaya tiket sebesar Rp 3000 untuk dewasa dan Rp 2000 untuk anak-anak. Karena lokasinya dekat dengan pusat kota, maka tidak akan kesulitan menemukan tempat-tempat makan. Demikian halnya dengan penginapan, anda dapat mencari hotel-hotel yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.

29
August

Andong merupakan kereta kuda. Jenis transportasi ini mudah kita jumpai di provinsi Yogyakarta. Banyak wisatawan di Yogyakarta menggunakan transportasi ini untuk berkeliling kota. Menariknya kini, tidak perlu lagi tawar menawar untuk membayar tarif setelah menggunakan Andong, karena sudah tersedia aplikasi online untuk pemesanan andong di Yogyakarta. Namanya GrabAndong. Layanan moda tradisional berbasis aplikasi ini resmi diluncurkan Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X pada Jumat, 23 Agustus lalu. 

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi inisiatif Grab yang merupakan kelanjutan dari kemitraan dalam mendukung 'Wonderfull Indonesia' untuk peningkatan kualitas moda transportasi lokal ikonik yang dapat memberikan pengalaman baru pada wisatawan. Arief Yahya berharap, akan semakin banyak wistawan yang mendukung GrabAndong. Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan bahwa, Yogyakarta tidak hanya menawarkan keindahan dari destinasi wisatanya, namun juga keunikan moda trasnportasi yang ada. Adanya GrabAndong ini bisa membuat wisatawan lebih nyaman saat berkunjung ke Yogyakarta.

 Saat ini, terdapat 500 andong yang tersebar di Malioboro, Yogyakarta. Di fase pertama GrabAndong, terdapat 26 andong yang terdaftar untuk proyek awal. Grab rencananya akan menambah sekitar 200 mitra untuk GrabAndong dalam waktu enam bulan ke depan. Adapun sebagian dari pendapatan yang didapat GrabAndong, akan diserahkan ke Paguyuban Andong Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendukung program perawatan kuda Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gajah Mada (UGM). Tarif Grab Andong per jam Rp150.000 dengan rute sekitar Malioboro-Alun-Alun Kidul-Malioboro. Biaya overtime juga sudah dihitung jika sewa lebih dari satu jam. Yakni adanya tambahan Rp 1.250 per menitnya.

29
August

Oktober mendatang, salah satu dari 100 Calender of Event Kementerian Pariwisata bertajuk Festival PesonaKarawo akan berlangsung di Gorontalo. Pada acara tersebut, akan ada parade orang-orang mengenakan kain Karawo,parade menyulam, lomba foto Karawo, sampai lomba motif Karawo. Sesuai namanya, festival ini bertujuan mempopulerkan kain Karawo ke khalayak luas. Karawo merupakan kain sulaman khas Gorontalo.

nama kain tradisional khas Gorontalo ini sebenarnya diambil dari kata Karawo yang berarti sulaman dengan tangan. Kerajinan kain tradisional ini sudah ada sejak abad ke-17, pada masa kerajaan di Gorontalo. Awalnya kerajinankain kerawo ini dibuat oleh masyarakat Gorontalo, khususnya kaum ibu dan remaja putri untuk kebutuhan mereka sendiri. Namun karena keindahan dan keunikkannya, banyak orang yang menyukai kain Karawo, sehingga kini kain ini diperjualbelikan. Baik dalam bentuk kain, maupun pakaian jadi. Harganya juga sangat bervariasi. Untuk kain dan baju perempuan dijual mulai Rp125 ribu sampai Rp250 ribu. Sedangkan untuk baju pria, yang terdiri dari jas wool seharga Rp400 ribu, jas biasa Rp150 ribu, dan kemeja antara Rp100 ribu sampai Rp150 ribu. Selain dibuat untuk berbagai jenis pakaian, kain karawo juga dapat dipakai untuk  berbagai macam barang yang dihiasi sulaman kain tersebut. Barang-barang yang dibuat dengan menggunakan kain Karawo, seperti tas, sapu tangan, dasi, kopiah, taplak meja, sprei, tatakan gelas, topi bahan rotan, mukena, dan kipas.

Kain Karawo memiliki sulaman yang khas dengan berbagai hiasan warna yang menarik. Proses membuat sulaman kain ini tidaklah mudah. Laode M Arif Akbar, Manager Fungsi Pelaksana Pengembangan UMKM(Usaha mikro, kecil dan menengah), kantor Perwakilan Bank Indonesia provinsi Gorontalo dalam sesi wawancara di studio Voice of Indonesia, menjelaskan ada dua proses pembuatan kain karawo.

Insert  Laode M Arif Akbar:

Ada dua proses. Jadi yang pertama kita mendesain, membuat desain karawonya. Yang Kedua kita mengiris kainnya. Jadi kain baju kita iris pak benangnya. Kita cabut benangnya satu-satu sampai terbentuk pola yang bolong-bolong seperti ini. Setelah itu masukin lagi benang baru sesuai dengan desain tadi, kemudian diikat dan kemudian jadilah sulaman.

Motif sulaman pun bermacam-macam, seperti tulip, mawar, dan kupu-kupu. Sehelai sulaman kain kerawang dapat dibuat selama kurang lebih satu minggu hingga satu bulan bahkan bisa lebih lama, tergantung dengan jenis kain, benang, dan motifnya. Kain kerawang berkualitas terbaik dengan menggunakan benang emas dan motif yang rumit memerlukan waktu yang lebih lama.

26
August

 

 

Tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) jurusan Teknik Bioproses Fakultas Teknik UI berhasil menemukan Obat Anti Kanker Serviks yang berasal dari racun duri ikan Lionfish sebagai alternatif obat dari bahan alam untuk sediaan anti kanker serviks. Ketiga mahasiswa UI tersebut adalah Mustika Sari, Sarah Salsabila, dan She Liza Noer.Penelitian yang dilakukan para mahasiswa dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus kematian yang disebabkan oleh kanker serviks di Indonesia. Berdasarkan data tahun 2018 yang dikeluarkan Globoca menyatakan bahwa terdapat 32.469 kasus dan 18.279 diantaranya meninggal dunia.

 

Lionfish juga mengalami species invasive dengan tingkat reproduksi dan distribusi yang tinggi sehingga menyebabkan ledakan populasi hingga 700%. Ledakan populasi tersebut menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem dan penurunan populasi ikan lokal sehingga dapat merugikan nelayan sekitar. Mustika menjelaskan, pengobatan melalui kemoterapi juga belum sepenuhnya efektif karena efek samping yang dihasilkannya.Penggunaan lionfish disini merupakan upaya  untuk ikut serta menjaga ekosistem laut, karena ikan tersebut merupakan salah satu ikan yang merugikan nelayan. Melalui uji laboratorium, hasil menunjukkan bahwa racun Lionfish berhasil membunuh sel kanker.

 

Dipilihnya ikan lionfish sebagai bahan alternatif dikarenakan racun duri lionfish mengandung peptida yang memiliki aktivitas antiproliferatif terhadap sel kanker dengan mekanisme induksi apoptosis, yaitu proses penghambatan proliferasi sel kanker secara selektif.Untuk mendapatkan protein yang memiliki sifat apoptosis terhadap sel kanker serviks, tiga mahasiswa tersebut mengkestraksi racun duri Lionfish yang kemudian dimurnikan dengan presipitasi ammonium sulfat  dengan proses pemanasan. Ekstrak racun dari duri lionfish yang telah diperoleh kemudian diujikan secara in vitro terhadap sel kanker.Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk alternatif pengobatan kanker serviks berbahan alam serta dapat mengatasi permasalahan invasi lionfish di beberapa perairan sehingga tidak mengganggu keseimbangan ekosistem.