Pergantian tahun dirayakan dengan meriah di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Tiap kota di Indonesia, memiliki kegiatan beragam seperti hiburan musik, pesta kembang api hingga kegiatan religi. Kota-kota besar dan destinasi wisata di Indonesia memiliki keriaan dan keriuhan dalam merayakan malam tahun baru. Ibu kota Jakarta menjadi tempat yang paling meriah dan pilihan yang tepat dalam merayakan pergantian tahun. Bundaran Hotel Indonesia menjadi pusat kegiatan menyaksikan detik-detik pergantian tahun di kelilingi gedung-gedung pencakar langit.
Deretan panggung hiburan, musik dan pertunjukkan tradisional juga mengisi kemeriahan. Kompleks Monumen Nasional, Ancol dan Taman Mini Indonesia Indah juga menyelenggarakan pesta pergantian tahun yang meriah.
Yogyakarta punya sejumlah titik perayaan tahun baru yang meriah. Beberapa di antaranya adalah Jalan Malioboro, Pantai Parangtritis, Alun-Alun Keraton, hingga Bukit Bintang Wonosari. Tak hanya menyaksikan pesta kembang api, pengunjung juga diberi suguhan pertunjukan musik dan hiburan lainnya. Jika ingin suasana pergantian tahun yang lebih tenang dan kental akan unsur tradisional, wisatawan lokal dan mancanegara biasanya menyaksikan pagelaran wayang kulit di depan Gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta yang digelar semalaman suntuk.
Rasanya tidak mungkin jika tidak memasukkan Bali ke daftar kota dengan perayaan tahun baru paling meriah se-Indonesia. Bali punya banyak sekali titik wisata yang menyuguhkan acara meriah sepanjang tahun. Pergilah ke Pantai Kuta, Legian, Seminyak, Nusa Dua, atau pantai lainnya yang selalu punya cara untuk menarik pengunjung dengan berbagai kemeriahannya. Sejak Sabtu kemarin, pemerintah kota Denpasar menyelenggarakan Denpasar Festival, festival seni dan budaya tradisional dan kontemporer untuk memeriahkan pergantian tahun di Bali.
Pulau Kasa adalah salah satu pulau tak berpenghuni di wilayah Propinsi Maluku yang berlokasi di Kabupaten Seram Bagian Barat, Kecamatan Seram Barat Piru. Pulau Kasa ini telah ditunjuk sebagai kawasan konservasi, daratan serta kawasan hutannya telah ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa dan perairan di sekeliling pulau Kasa di jadikan sebagai Taman Wisata Alam laut yang di kelola oleh dinas pariwisata Kabupaten Seram Bagian Barat. jarak antara Pulau Kasa dan Pulau Ambon, tepatnya dari Pelabuhan Tulehu, sekitar 55,56 kilometer. Jika menggunakan kapal cepat, waktu tempuh tidak lebih dari 1,5 jam. Tiba di pulau Kasa, hamparan pasir putih di daratan sekitar 900 hektar akan menyambut anda.
Selain indahnya pantai dengan pasir putih, Pulau Kasa juga memiliki beberapa jenis flora dan fauna. Beberapa potensi flora Pulau Kasa adalah Anggrek Bulan Ambon, Cemara Laut, Waru Laut, Bintanggor, Pandan Laut dan Beringin Pantai. Sementara Potensi faunanya merupakan burung Camar, Burung Pantai, dan Burung Maleo. Pulau ini telah ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat sebagai Taman Wisata Alam Laut dengan luas keseluruhan pulau 1100 hektar. Pulau ini memiliki pemandangan alam yang indah dengan sumber daya alam laut begitu besar, seperti beraneka ragam terumbu karang dan ikan yang berwarna-warni.
Pulau ini sangat cocok bagi anda yang menyukai wisata bahari karena anda dapat menikmati keindahan bawah laut dengan menyelam atau pun snorkeling. Selain menikmati pesona wisata alamnya, anda juga dapat mencicipi kuliner setempat, terutama ikan lautnya.
Bagi masyarakat di Jawa Timur khususnya masyarakat Using di desa Macan Putih, kabupaten Banyuwangi, untuk mencari jodoh, ternyata ada cara unik yang mereka lakukan. Pria lajang yang tertarik dengan wanita tertentu harus datang langsung ke rumah si wanita untuk melakukan aksi goda-menggoda.
Tradisi ini dinamakan Gredoan yang dalam bahasa setempat berarti “menggoda”. Tradisi Gredoan diselenggarakan setahun sekali. Tidak hanya untuk ajang pencarian jodoh, Gredoan juga diselenggarakan untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Tradisi ini dimulai pada pagi hari dimana, masyarakat terlebih dahulu mengadakan hajatan di masjid. Kemudian pada malam harinya para gadis biasanya membantu orang tuanya memasak di dapur. Saat itulah berlangsung tradisi Gredoan.
Laki-laki yang tertarik pada gadis tertentu, akan datang ke rumah si gadis. Ia akan memasukkan lidi lewat celah dinding rumah yang masih terbuat dari bambu. Si gadis kemudian akan mematahkan lidi jika ia bersedia untuk berkenalan dengan si laki-laki. Kemudian mulailah si laki-laki berkenalan sambil merayu si gadis. Namun obrolan mereka dibatasi dinding bambu di mana si gadis berada di dalam rumah dan si laki-laki di luar rumah.
Kini aturan tradisi Gredoan ini sedikit berbeda. Ketika lidi sudah dipatahkan, mereka tidak lagi berkenalan dan ngobrol dengan dibatasi dinding bambu. Kini, si laki-laki akan diundang masuk dan ngobrol di ruang tamu, tentunya dengan didampingi oleh orang tua si gadis. Namun khusus pada malam tradisi ini, mereka diberi keleluasaan untuk bercengkerama hingga larut malam. Tak jarang, pasangan yang mengikuti tradisi ini berakhir di pelaminan.
Tradisi Gredoan berlangsung sangat meriah. Warga lainnya, mulai anak-anak hingga dewasa berpawai keliling desa menyuguhkan berbagai macam atraksi untuk memperingati tradisi ini. Ada yang melakukan atraksi tongkat api, memainkan musik daerah hadrah dan karnaval boneka raksasa.
Di antara beragam atraksi tersebut, atraksi tongkat api yang paling ditunggu-tunggu. Atraksi tongkat api menggunakan bambu dan tali yang dibakar ujungnya. Dalam atraksi ini, para pemuda desa setempat unjuk kebolehan memainkan tongkat api. Mulai dengan pamer kebolehan membentuk formasi, atraksi mayoret hingga seni bela diri.
Memanfaatkan tanaman lokal Indonesia, mahasiswa Universitas Airlangga menciptakan obat sariawan. Inovasi itupun meraih medali perak dalam ajang Advanced Innovation Global Competition (AIGC) di Nanyang Technological University (NTU), Singapura pada November lalu.Inovasi mereka adalah prototipe produk dari tanaman ketul yang diubah menjadi obat stomatitis atau sariawan. Menurut Annisa,ketua tim, inovasi tersebut muncul karena telah dilarang produksinya salah satu merek obat sariawan. Menurutnya, tidak banyak orang yang mengetahui bahwa tanaman ketul yang mudah ditemui dimana-mana itu memiliki banyak manfaat.
Keunggulan dari produk mereka adalah seratus persen obat yang digunakan berasal dari ekstrak tanaman ketul dan tidak menggunakan campuran bahan kimia, sehingga aman untuk digunakan.Indonesia merupakan salah satu negara dengan biodiversity terbesar di dunia. Masih banyak potensi alam yang belum di eksplorasi salah satunya adalah tanaman ketul. Tanaman ini sering dianggap sebagai tumbuhan liar atau gulma di tepi jalan, di kebun-kebun pekarangan, di perkebunan-perkebunan, atau pada lahan-lahan telantar.
Sebelum mengikuti kompetisi itu, Annisa beserta tim harus membuat abstrak yang diseleksi hingga lolos. Annisa mengatakan bahwa setelah mengetahui abstrak mereka lolos, kemudian mereka mempersiapkan full paper, poster, serta produk inovasi yang mereka presentasikan ke Singapura. Annisa menjelaskan, terdapat tiga poin penting dalam penilaian juri. Yakni, inovasi yang diusung, presentasi, dan performa serta kepraktisan inovasi yang dinilai langsung dari booth mereka. Menurutnya, kelebihan inovasi yang mereka usung sehingga mendapat medali perak adalah inovasi mereka dibidang kesehatan yang menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di Indonesia.