ofra voi

ofra voi

09
March





VOI NEWS Wisata ramah lingkungan saat ini tengah menjadi tren di kalangan traveler dan perlu terus mendapat dukungan karena memiliki dampak yang besar untuk mendukung terciptanya lingkungan yang berkelanjutan. Di tengah masa kenormalan baru seperti saat ini, berpergian atau berkunjung ke lokasi luar ruangan menjadi pilihan yang bijak. Karena itu ingin melepas penat dan pergi berwisata ke alam di Indonesia, saat ini model berkemah dan trekking menjadi salah satu pilihan bagi anda yang suka berpetualang. Indonesia banyak memiliki pesona alam yang indah. Salah satunya adalah Gunung Sibayak di Sumatra Utara. Gunung ini berlokasi di dataran tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara dan memiliki pesona luar biasa yang dapat menjadi destinasi wisata Anda berikutnya. Terkenal dengan asap belerang yang beruap dan matahari terbitnya yang berwarna keemasan, Gunung Sibayak, sebuah gunung berapi di Sumatera Utara, menjadi tempat yang ideal untuk melakukan berkemah dan aktivitas trekking atau pendakian ke puncak gunung.


Bagi Anda yang gemar bertualang dapat memulai perjalanan dari dua titik, yakni sebelah barat laut Berastagi atau dari dasar gunung Sibayak. Dari sana, Anda dapat menjelajahi panorama air terjun dan kemudian melakukan perjalanan ke hutan eksotis. Sesampainya di puncak, Anda dapat melihat awan dan asap belerang yang keluar dari lubang ventilasi gunung berapi. Jika cuaca sedang cerah, Anda pun dapat melihat pemandangan Gunung Sinabung dari jauh. Ketinggian Gunung yang kerap menjadi objek pendakian ini mencapai 2.094 meter dari permukaan laut. Secara administratif, hutan alam pegunungan ini masuk dalam dalam kategori Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan. Puncak tertinggi dari Gunung Sibayak bernama “Takal Kuda”. Ini adalah bahasa Karo yang berarti “Kepala Kuda”.

Untuk menuju Gunung Sibayak, anda sebaiknya berangkat dari Kota Medan ibukota propinsi Sumatera Utara, Anda akan menempuh jarak sejauh 77 km dengan waktu kurang lebih 2 jam untuk sampai di Berastagi kota terdekat dengan gunung Siabyak. Anda bisa memilih kendaraan roda dua atau roda empat. Setelah itu, untuk mencapai lokasi, terdapat dua pilihan rute, diantaranya perjalanan dari Berastagi atau dari Desa Semangat Gunung. Pastikan untuk mengemas kebutuhan ekowisata yang dibutuhkan seperti botol air yang dapat digunakan kembali, peralatan makan, makanan, minuman, dan pakaian hangat. Agar tidak tersesat, terutama karena perubahan cuaca yang tiba-tiba, ada baiknya untuk menggunakan jasa pemandu wisata di sana. Dari budaya yang kaya, pemandangan pegunungan yang menakjubkan, hingga masakan yang lezat, Sumatera Utara memiliki segalanya dan patut dinobatkan sebagai salah satu destinasi ekowisata yang ideal.


08
March


Hari ini, 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional. Peringatan tahun ini mengangkat tema “Kesetaraan Gender Hari Ini Untuk Masa Depan Berkelanjutan” (Gender equality today for a sustainable tomorrow). Dalam situs resmi UN Women  disebut, peringatan Hari Perempuan Internasional tahun ini merupakan pengakuan dan perayaan para perempuan dan anak perempuan yang memimpin tugas adaptasi dan respons perubahan iklim, dan untuk menghormati kepemimpinan dan kontribusi mereka menuju masa depan berkelanjutan.

Perubahan iklim diikuti dengan meningkatnya bencana alam. Perempuan memiliki kemungkinan berhadapan dengan ancaman bencana yang lebih besar. Mengutip laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana –BNPB, berdasarkan kajian Oxfam, setiap terjadi bencana alam, non-alam dan bahkan konflik sosial terdapat 60 hingga 70 persen korban adalah perempuan dan anak serta lanjut usia, termasuk di dalamnya kelompok disabilitas. Tetapi, di sisi lain, perempuan memiliki potensi untuk mengambil peran sangat penting dalam penanggulangan bencana. Deputi Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi dalam sebuah webinar pada Jum'at (4/3) mengatakan, peran tersebut dapat dijalankan dalam setiap tahapan penanggulangan bencana, mulai dari pra-bencana, saat tanggap darurat hingga masa pemulihan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia secara khusus memasukkan  Pengarusutamaan Gender di Bidang Penanggulangan Bencana melalui Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13 Tahun 2014.  Peraturan ini bisa menjadi perangkat untuk meningkatkan kapasitas perempuan dalam penanggulangan bencana. Kesempatan dan akses  bagi perempuan Indonesia untuk mendapatkan pendidikan, sosialisasi, penyuluhan, latihan dan simulasi harus ditingkatkan. Karena naluri  perempuan untuk melindungi orang-orang yang dicintainya bisa menjadi  benteng bagi dirinya dan lingkungannya dalam mitigasi bencana.

Perempuan Indonesia bisa mengambil peran utama menjadi pemimpin di lingkungannya dalam setiap tahapan penanggulangan  bencana, mulai dari keluarga, lingkungan dan komunitasnya. Kesempatan lebih besar bagi perempuan dalam kesetaraan akses, kapabilitas, sumber daya dan peluang akan memaksimalkan potensi perempuan Indonesia dalam penanggulangan bencana dan mengatasi perubahan iklim. Tak perlu menunggu lagi mengedepankan kesetaraan gender untuk berperan dalam  menghadapi perubahan iklim. Seperti yang diungkap UN Women, “Tanpa kesetaraan gender hari ini, masa depan yang berkelanjutan dan lebih setara tetap berada di luar jangkauan kita.” .

Selamat Hari Perempuan Internasional!

08
March

 

VOI PESONA INDONESIA Ada objek wisata menarik di Belitung Timur, yang wajib Anda kunjungi jika sedang berada di provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Namanya Geosite Open Pit Nam Salu. Geosite Open Pit Nam Salu merupakan destinasi wisata sejarah tambang timah terbuka yang terdalam dan terbesar di Asia Tenggara yaitu sekitar 100 meter. Formasi Bebatuan Kelapa Kampit ini terbentuk 300 juta tahun yang lalu. Bekas tambang ini beroperasi komersil tahun 1980 hingga 1993 dan telah memproduksi 500 ribu ton bijih timah dengan kadar 2 persen. Ini merupakan endapan bijih timah primer terbesar dalam satu cebakan yg pernah ditemukan.

Wisata berbasis heritage yang ada di kawasan Geosite Open Pit Nam Salu ini menjadi salah satu poin ditetapkannya Geopark Nasional Belitung sebagai UNESCO Global Geopark pada sidang ke-211 Dewan Eksekutif Unesco pada 2021. Selain itu, geosite ini merupakan satu-satunya geosite berbentuk kepulauan di Indonesia. Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, menilai, Geosite Open Pit Nam Salu bisa menjadi alternatif wisata di tengah perhelatan G20 2022. Ini dapat menjadi momentum kebangkitan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat Belitung. Belitung memang menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan side events dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada September 2022.

Geosite Open Pit Nam Salu terletak di Desa Senyubuk Kecamatan Kelapa Kampit - Belitung Timur, kurang lebih 42 kilometer dari Bandara HAS. Hanandjoedin dan sekitar 35 kilometer dari Kota Manggar ibukota Kabupaten Belitung Timur. Untuk mengeksplore Geosite Open Pit Nam Salu, Anda bisa berjalan kaki/hiking ataupun menggunakan sepeda motor kurang lebih 600 meter dengan didampingi oleh lokal guide. Disepanjang track menuju ke Open Pit Nam Salu , wisatawan bisa mendengarkan cerita sejarah penambangan timah oleh lokal guide, menghirup udara segar, melihat monyet-monyet dan hewan-hewan lainnya yang hidup disana. Sesampainya di lokasi wisata, Anda akan langsung melihat lubang besar dimana ditengah-tengahnya terdapat danau nan cantik dan terowongan bawah tanah sepanjang 700 meter di bawahnya. Disini, ada juga beragam aktivitas rekreasi serta hiburan yang bisa Anda lakukan seperti panjat tebing, susur gua (caving) dan kayaking.

07
March

VOI PESONA INDONESIA Pura Batu Bolong adalah salah satu objek wisata yang berada di pesisir pantai Lombok dan di bangun di atas batu hitam. Lebih tepatnya, Pura ini terletak di Dusun Batu Bolong, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat. Lokasi pura ini sangat strategis karena jaraknya hanya sekitar 5 menit dari kawasan pusat pariwisata Pantai Senggigi atau sekitar 20 menit dari pusat Kota mataram.

menurut sejarah, Pura Batu Bolong dibangun pada tahun 1533 oleh seorang resi bernama Dang Hyang Dwijendra yang berasal dari Jawa Timur. Ia membangun pura tersebut saat ia melakukan penyebaran Agama Hindu dari Pulau Jawa menuju Pulau Bali dan terakhir menuju Pulau Lombok. Nama pura ini di ambil dari bentuk batu hitam tempat pura itu dibangun. Batu besar yang berbentuk bukit ini memiliki lubang di bagian pesisir pantai. Lubang ini dulunya merupakan akses jalan bagi para masyarakat sekitar untuk mencari kayu ke hutan Senggigi, sebelum dibangunnya jalan besar di kaki perbukitan yang menghubungkan Kabupaten Lombok Barat dengan Kabupaten Lombok Utara.

Jika air sedang surut Anda bisa melewati lubang batu tersebut dan Anda akan langsung tiba di Pantai Duduk, pantai yang panjang, tidak ada bangunan satupun di sekitar pantai, hanya ada beberapa warung-warung kecil. Cukup dengan membayar Rp 20.000 Anda dapat memasuki kawasan pura. Para penjaga pintu akan memberikan anda selendang kuning yang diikatkan di pinggang, sebagai bentuk apresiasi bahwa Anda adalah tamu pura. Jangan terlalu ribut ketika Anda memasuki kawasan pura, karena ini adalah rumah peribadatan. Di sekitar Pura Batu Bolong juga sudah banyak penginapan yang tersedia jika wisatawan ingin menikmati keindahan alam di sekitar Pura ini lebih lama