ofra voi

ofra voi

14
June

Delegasi Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa di tingkat internasional. Tim Phoenix yang beranggotakan tiga mahasiswa dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB meraih Global Winner pada kompetisi L'oreal Brandstorm Challenge 2019 di Paris. Ketiga mahasiswa itu adalah Johan Poernomo, Rifda Annelies, dan Albert Sahala Theodore. Kompetisi ini diikuti 65 negara dengan peserta lebih dari 40,000 mahasiswa dari seluruh dunia. Setiap peserta mengikuti tahap seleksi di negaranya masing-masing dan pemenang dari setiap negara akan diberangkatkan ke Paris untuk mengikuti final tingkat internasional.

Albert Sahala selaku ketua tim menyampaikan, Tim Phoenix mengusung produk bernama EzBand yang diintegrasikan dengan aplikasi mobile untuk memberikan early detection kepada orang tua, terkait penyakit eczema pada anak-anak mereka. Serta repackaging dari La Roche-Posay Lipikar Baume AP+ yang mudah digunakan oleh anak saat muncul gejala eczema. Eczema atau eksim merupakan penyakit menimbulkan iritasi dan ruam pada kulit dimulai dari masa kanak-kanak. Penyakit ini tidak hanya menimbulkan permasahalan fisik yang terlihat, tetapi juga menimbulkan masalah psikologis dan psikososial bagi penderitanya.

Pada Global Final L’oréal Brandstorm Challenge tahun ini, setiap perwakilan negara harus melakukan pitching produk yang mereka bawa kepada tiga kelompok juri. Setelah itu juri melakukan penilaian secara online yang objektif sehingga didapatkan enam perwakilan negara dengan nilai terdiri. Tim Phoenix sebagai wakil dari Indonesia terpilih menjadi satu dari enam perwakilan negara tersebut yang akhirnya mempresentasikan lagi produknya di stage utama atau tahap final dan dinilai langsung oleh Top Executives dari L’oréal. Tim Phoenix akhirnya terpilih menjadi pemenang dari Global Final L’oréal Brandstorm Challenge 2019. Albert Sahala selaku ketua tim menyampaikan bahwa selain hadiah yang bersifat langsung, tim akan mendapatkan kesempatan untuk ikut magang pada program Intrapreneurship Award di Station F, startup campus terbesar di dunia.

 

14
June

Berbatasan langsung di sebelah barat dengan Samudera Hindia, membuat Bengkulu dianugerahi deretan pantai yang indah. Sebut saja salah satunya Pantai Batu Kumbang. Lokasinya berada di Desa Pulau Baru kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, provinsi Bengkulu, dan berjarak 189 kilometer dari kota Bengkulu. Anda dapat menggunakan transportasi darat menuju pantai ini. Tiba di Batu Kumbang, anda akan disambut suasana tenang dengan keindahan panorama alam dan pasir putih yang halus.

tiba di Batu Kumbang, anda bisa menyusuri Kawasan pantainya sejauh 2 kilometer. Menariknya, di sepanjang garis pantai, anda akan menjumpai ratusan pohon cemara laut yang menjulang tinggi. Sesekali di ujung pantai, anda akan melihat perahu berukuran kecil mendarat. Lokasi ini menjadi dermaga bagi nelayan desa setempat untuk mendarat setelah melaut. Anda pun bisa merasakan kesegaran air pantai Batu Kumbang dengan berenang di pantai ini.

selain alamnya yang indah, Batu Kumbang juga merupakan lokasi pendaratan empat jenis penyu atau 'katung' dalam bahasa Bengkulu. Yakni Penyu hijau (Chelonia mydas), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Empat jenis penyu tersebut rutin membuat sarang untuk bertelur. Tak jauh dari tepi pantai, berjarak sekira 75 meter, anda bisa melihat sebuah bangunan permanen bernama Rumah singgah penyu. Di bangunan itu dijadikan tempat penangkaran tukik atau bayi penyu. Jika anda beruntung, anda juga bisa melakukan pelepasliaran penyu.

13
June

Hari ini akan memperkenalkan Kuliner Khas Cirebon, Mi Koclok.Meski bukanlah kuliner asli Indonesia, Mie atau Mie merupakan kuliner yang sangat mudah dijumpai di banyak kota di Indonesia. Varian jenis makanan berbahan dasar Mie juga sangat banyak. Bahkan tiap daerah punya varian makanannya tersendiri. Misalnya saja jika anda beriwisata ke Cirebon, Jawa Barat, anda akan menemukan varian makanan berbahan dasar dari Mie bernama Mi Koclok. Mie Koclok sendiri merupakan kepanjangan dari "Mie Khasnya Orang Cirebon yang Lebih Okay", diciptakan oleh Pak Edy, seorang pemilik warung Mie koclok pada tahun 1945.

Mie koclok terbuat dari mie basah yang disiram dengan kuah kaldu ayam kental dan sejumlah bumbu serta dilengkapi dengan irisan daun bawang, kembang kol, tauge, telur rebus, suwiran ayam dan taburan bawang goreng. Mi yang digunakan untuk membuat olahan khas ini adalah mi kuning dengan diameter cukup besar. Ukurannya melampaui mi pada umumnya. Berbeda dengan sajian mi di daerah lain, kuah mi koclok ini berwarna putih kental. Warna putih ini berasal dari campuran santan dan tepung maizena.

ketika disantap, mi Koclok terasa gurih dan lezat. Mie terasa lembut, empuk dan kenyal. Kuliner ini sangat lezat disantap dalam kondisi panas. Bagi anda yang suka pedas, anda bisa menambahkan sambal . Karena merupakan kuliner khas Cirebon, tidak sulit menemukan kuliner ini. Ada banyak rumah makan yang menjajakan Mi Koclok. Harganya pun relatif murah, sekitar Rp. 10.000 hingga Rp.20.000 per porsi.

12
June

Paris Van Java adalah julukan yang didapatkan oleh Ibukota Jawa Barat ini pada masa kolonial. Sejuknya hembusan angin yang menyapa setiap orang yang datang membuat Kota ini menjadi tempat favorit untuk berlibur. Kota ini juga mencatat berbagai sejarah penting, di antaranya sebagai tempat berdirinya sebuah perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia Technische Hoogeschool te Bandoeng - TH Bandung, sekarang Institut Teknologi Bandung - ITB. Juga sebagai lokasi ajang pertempuran pada masa kemerdekaan, serta pernah menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika 1955 yang merupakan sebuah pertemuan yang menyuarakan semangat anti kolonialisme, bahkan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru dalam pidatonya mengatakan bahwa Bandung adalah ibu kotanya Asia-Afrika.

Kota Bandung dikenal juga dengan kota yang penuh dengan kenangan sejarah perjuangan rakyat Indonesia pada umumnya, beberapa monumen telah didirikan dalam memperingati beberapa peristiwa sejarah tersebut, diantaranya Monumen Perjuangan Jawa Barat, Monumen Bandung Lautan Api, Monumen Penjara Banceuy, Monumen Kereta Api dan Taman Makam Pahlawan Cikutra. Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada zaman dulu kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh. Kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Dan pada tahun 2007, konsorsium beberapa LSM internasional menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se Asia Timur. Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan.

Selain menjadi kota wisata belanja, kota Bandung juga dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama berarsitektur peninggalan Belanda. Diantaranya Gedung Sate sekarang berfungsi sebagai kantor pemerintah provinsi Jawa Barat, Gedung Pakuan yang sekarang menjadi tempat tinggal resmi gubernur provinsi Jawa Barat, Gedung Dwi Warna atau Indische Pensioenfonds sekarang digunakan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk Kantor Wilayah XII Ditjen Pembendaharaan Bandung, Villa Isola sekarang digunakan Universitas Pendidikan Indonesia, Stasiun Hall atau Stasiun Bandung dan Gedung Kantor Pos Besar Kota Bandung.

Kota Bandung juga memiliki beberapa ruang publik seni seperti museum, gedung pertunjukan dan galeri diantaranya Gedung Merdeka, tempat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika pada tahun 1955, Museum Sri Baduga, yang didirikan pada tahun 1974 dengan menggunakan bangunan lama bekas Kawedanan Tegallega, Museum Geologi Bandung, Museum Wangsit Mandala Siliwangi, Museum Barli, Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan, Gedung Indonesia Menggugat dahulunya menjadi tempat Ir. Soekarno menyampaikan pledoinya yang fenomenal (Indonesia Menggugat) pada masa penjajahan Belanda, Taman Budaya Jawa Barat (TBJB) dan Rumentang Siang.

Kota ini memiliki beberapa kawasan yang menjadi taman kota, selain berfungsi sebagai paru-paru kota juga menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat di kota ini. Potensi kuliner khususnya tutug oncom, serabi, pepes, dan colenak juga terus berkembang di kota ini. Selain itu Cireng juga telah menjadi sajian makanan khas Bandung, sementara Peuyeum sejenis tapai yang dibuat dari singkong yang di fermentasi, secara luas juga dikenal oleh masyarakat di pulau Jawa. Bandung dapat dicapai dengan menggunakan transportasi umum darat seperti Kereta dan bus dalam waktu 3 sampai 4 jam. Saat ini pemerintah Indonesia juga sedang membangun transportasi umum lain bernama LRT atau Light Rapid Transit yang nantinya akan mempersingkat waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung menjadi 45 menit saja.