ofra voi

ofra voi

23
May

15 Juni sampai 13 Juli 2019, Festival seni terlama di Indonesia, Bali Arts Festival akan dihelat. Festival Seni Bali akan menampilkan kekayaan seni dan budaya Bali. Puluhan ribu seniman Bali dijadwalkan ambil bagian dalam festival ke-41, yang akan merayakan angin sebagai sumber kehidupan melalui tema "Bayu Pramana: Memuliakan Sumber Daya Angin". Bali Arts Festival akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada malam 15 Juni setelah parade jalanan. Upacara pembukaan akan diadakan di Pusat Seni Werdhi Budaya, sebuah kompleks budaya yang luas di Denpasar Timur.

Bali Arts Festival dibuka pada tanggal 15 Juni dengan kegiatan Pawai jalanan. Pada kegiatan ini menampilkan lebih dari 1.500 pemain di Jalan Raya Puputan Renon Denpasar dengan mengelilingi monumen Bajrasandhi. Selain menampilkan pertunjukan seni dan budaya dari seluruh Bali, pawai ini akan melibatkan rombongan seni  dari daerah lainnya di Indonesia dan luar negeri, seperti Papua, Sumenep di Jawa Timur, India, dan Tiongkok. Selain pertunjukan seni,  ada pula pameran seni dan kerajinan, lokakarya, seminar, kompetisi, dan acara kuliner masakan Bali otentik.

Festival Seni Bali untuk pertama kalinya diadakan pada tahun 1979 ketika gubernur saat itu Ida Bagus Mantra memutuskan bahwa pemerintah harus menyediakan ruang dan dana untuk mempromosikan budaya lokal dan memelihara komunitas estetika. Bali Arts Festival telah menjadi media untuk menemukan kembali dan melestarikan seni dan budaya Bali yang unik dan ternama, sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Melalui acara tahunan khusus ini, diharapkan kebijaksanaan dan filosofi otentik masyarakat Bali tidak hanya dipertahankan namun juga akan tumbuh dan menyebar ke belahan dunia lain.

 

23
May

Bagi anda yang suka camping, sambil melihat keindahan langit biru, Yogyakarta menjadi destinasi wisata yang cocok untuk anda. Disana, tepatnya di kabupaten Gunung Kidul, ada Bukit Kosakora, lokasi ideal untuk berkemah. Dari atas bukit ini, anda bisa menyaksikan indahnya panorama laut selatan dari ketinggian. Lokasinya berada di Banjarejo, Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, Jogja. Waktu tempuh dari Jogja sekitar 1 hingga 2 jam. Untuk masuk ke Bukit ini, anda bisa masuk melalui Pantai Drini, dengan tiket masuk Rp.10.000 per orang.

dari pantai Drini, untuk mencapai puncak bukit Anda harus melewati medan jalan tanah bervariasi dengan jarak tempuh sekitar 800 meter. Menariknya, di sepanjang jalan, Anda bisa melihat banyak keindahan alam sekitar. Puncak Kosakora adalah hasil fenomena eksokarst di Gunungkidul. Sebuah bukit karst yang berada dalam satu garis dengan deretan pantai-pantai cantik Gunungkidul. Pantai Ngrumput, Pantai Drini, Pantai Watu Kodok, Pantai Sepanjang, Pantai Kukup bahkan Mercusuar Pantai Baron yang jauh di barat pun dapat terlihat dari bukit Kosakora ini. Lokasi bukit yang memiliki area datar cukup luas, menjadikan lokasi ini ideal untuk berkemah dan menyaksikan matahari terbenam dan terbit di Kosakora.

Nama Kosakora tercipta ketika ada beberapa pecinta alam yang datang ke sana kemudian mendirikan tenda. Para pecinta alam tersebut tidak membawa apapun sebagai bekal di tasnya, hanya tersisa selembar koran yang kemudian membuat nama Kosakora tercetus. Kosakora, merupakan akronim dari “Koran sak lembar, kopi ora ono”, yang dalam bahasa Jawa berarti koran satu lembar, kopi tak ada. Bagi anda yang tertarik berkunjung ke Kosakora,datanglah ke bukit ini sekitar pukul 15.00 WIB, dimana udara tidak terlalu panas. Jika Anda ingin berkemah di sana dan tidak ingin keberatan membawa tenda, Anda bisa menyewanya pada penjual warung yang ada di bukit.

22
May

untuk anda kali ini saya hadirkan lagu religi dari Atta Halilintar berjudul “Ramadhan Sudah Tiba.”

anda mungkin lebih mengenal Atta Halilintar sebagai YouTuber. Memang, Atta Halilintar adalah orang pertama baik di Indonesia dan Asia Tenggara yang memiliki 10 juta subscriber pada Februari 2019. Kini, Atta Halilintar sudah punya 15 juta subscriber.

Namun, hampir satu tahun sebelum memiliki 15 juta subscriber, Atta Halilintar merilis satu lagu untuk menyemarakkan bulan Ramadan 2018. Judulnya adalah “Ramadhan Sudah Tiba.” Liriknya cukup sederhana, menggambarkan kegembiraan menyambut bulan suci Ramadan. Selain itu, nampak pula semangat untuk berpuasa dan tidak meninggalkan shalat. Pada deskripsi video klip “Ramadhan Sudah Tiba” yang sudah ditonton lebih dari 1 juta kali, Atta berharap bulan Ramadan bisa membawa berkah bagi semua.

22
May

Kota kecil di Nusa Tenggara Timur yang bernama Ende memiliki pesona tersendiri untuk di kunjungi. Kota ini terletak di pesisir selatan Pulau Flores dan berpenduduk 30.000 jiwa. Menurut sejarah, dahulu Ende merupakan sebuah kerajaan dimana penduduknya disebut sebagai orang Lio-ende. Selama beberapa dekade, Ende menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan, dan aktivitas politik. Kota ini juga pernah menjadi tempat Pengasingan Presiden Pertama Indonesia Soekarno pada masa kolonial. Di bawah pohon Sukun di Kota kecil ini, Presiden Soekarno merancang dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila.

Ende dikelilingi oleh tiga gunung nan eksotis, yaitu Gunung Meja, Gunung Iya, dan Gunung Wongge. Sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia, Ende bukan hanya memiliki kekayaan wisata alam yang elok tetapi juga ragam wisata sejarah dan budaya yang menarik. Danau Kelimutu menjadi salah satu ikon wisata di Kabupaten Ende yang banyak menarik perhatian wisatawan. Danau tiga warna yang begitu eksotis di puncak Gunung Kelimutu ini konon memiliki arti warna yang berbeda dengan nuansa mistis yang menyelimutinya.

Ende juga memiliki beberapa destinasi lainnya seperti Pantai Batu Cincin, Pantai Batu Biru, Pantai Ena Bara Maurole, Pantai Mbu'u, Pantai Ria Ende, Air Terjun Murundao Ende, Air Terjun Kede Bodu Bukit Cinta Ende Dan Kampung Adat Saga. Museum Pengasingan Bung Karno juga merupakan salah satu destinasi wisata yang wajib And kunjungi jika berkunjung ke Kota Ende. Rumah yang berdiri menghadap ke timur ini adalah salah satu bangunan bersejarah. Di sinilah rumah pengasingan Ir Soekarno atau Bung Karno di Kota Ende pada zaman kolonial.

Tidak banyak perubahan dari bentuk asli rumah yang didirikan pada tahun 1927 itu, kecuali atapnya. Bagian lain seperti bentuk rumah bahkan pintunya masih sama seperti saat dulu digunakan oleh Soekarno.

Tidak hanya menyuguhkan tempat-tempat wisata yang cantik, Anda juga bisa mempelajari budaya menenun khas perempuan Ende, yaitu Zawo. Hasil tenunan yang berukuran cukup panjang seperti sarung ini dikenakan oleh kaum perempuan. Umumnya, masyarakat membuat tenun Ende dengan berbagai motif dan jenis yang jika dilihat sekilas tidak jauh berbeda dengan motif dan jenis kain tenun dari daerah lain di NTT. Jadi tidak Ada alasan untuk tidak mengunjungi Kota Ende yang mempesona dengan wisata Alam dan budayanya yang unik.