ofra voi

ofra voi

17
February

Supermoon adalah fenomena alam ketika Bulan purnama (atau bisa juga Bulan baru), berada pada jarak kurang dari 362.000 kilometer dari Bumi. Dengan kata lain, walaupun Bulan sedang berada di perigee (jarak terdekat bulan dan bumi), namun jaraknya masih lebih jauh dari 362.000 kilometer dari Bumi, maka ia tidak akan dikategorikan sebagai Supermoon. Setelah sebelumnya muncul pada 21 Januari kemarin di Indonesia, Supermoon kembali terjadi pada 19 Februari ini. Bulan purnama pada 19 Februari ini  diperkirakan mencapai jarak kurang lebih sekitar 356.846 kilometer dari Bumi. Jarak tersebut sudah kurang dari "batas" kategori Supermoon, sehingga disebutkan sebagai Bulan purnama. Supermoon kali ini merupakan fenomena alam Supermoon yang terlama dari supermoon-supermoon sebelumnya.

Pada peristiwa supermoon 19 Februari ini, posisi bulan akan berada dalam jarak terdekat dengan Bumi untuk tahun ini, yaitu sekitar 356.000 kilometer. Karena jaraknya ini pula, Bulan akan terlihat lebih besar daripada biasanya sehingga bisa diamati lebih jelas lagi. Ukuran bulan pun terkesan membesar dengan kisaran kurang dari 10 persen. Untuk menyaksikannya, siapapun harus berada di sisi malam bumi dengan menghadap bulan. Untuk melihat lebih jelas supermoon, faktor cuaca dan tempat sangat mempengaruhi.

Fenomena langit ini akan berpengaruh pada pasang surut air laut seperti purnama biasa. Menurut Rukman Nugraha, astronom di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terjadinya Supermoon secara umum memiliki dampak, namun detailnya bergantung juga pada kondisi pantainya serta tipe pasang surut di pantai tersebut. Supermoon membuat air laut menjadi naik sekitar 5 sentimeter karena adanya tarikan gravitasi yang lebih besar daripada biasanya. Namun, peristiwa ini tidak akan membuat terjadinya bencana alam. Supermoon 19 Februari ini merupakan supermoon kedua yang terjadi di Indonesia. 21 Maret mendatang akan terjadi kembali Supermoon ketiga di Indonesia. 

17
February

Kota Tegal adalah salah satu wilayah otonom di provinsi Jawa Tengah. Kota Tegal ini berada di jalur pantai utara Jawa Tengah, kurang lebih 165 Kilometer sebelah barat kota Semarang atau 329  Kilometer sebelah timur Jakarta. Selain terkenal dengan kulinernya, Tegal juga mempunyai banyak destinasi wisata yang menarik, salah satunya adalah Pasar Slumpring. Pasar ini terletak di desa Cempaka, kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.

apabila anda berada di Tegal pada hari Minggu , pagi-pagi anda bisa berjalan-jalan ke tempat yang unik yaitu Pasar Slumpring . Mengapa hari Minggu? Karena pasar ini hanya ada pada hari Minggu, mulai jam 07.00 pagi sampai jam 12.00 siang. Dinamakan pasar Slumpring,  karena  sesuai dengan tempatnya. Slumpring dalam bahasa Jawa artinya kebun bambu atau daun yang menempel di bambu. Pasar ini mempunyai suasana yang asri, sejuk khas pedesaan dan teduh  karena banyak pohon bamboo yang lebat menutupi area tersebut. Karena tempat ini banyak  pohon bambunya, maka  uang yang digunakan untuk berbelanja di sinipun  menggunakan  mata uang dari bambu  yang dibentuk menjadi kotak dan dicetak khusus. Mata uang ini disebut  irat. Inilah keunikan pasar Slumpring. Untuk mendapatkan  uang irat, anda bisa menukarkannya di tempat penukaran yang ada di pasar ini. Satu irat senilai 2500 Rupiah.

di pasar Slumpring ini anda bisa  menemukan aneka kuliner tradisional seperti ubi rebus,  jagung bakar, serabi ,nasi jagung, minuman bandrek, the poci , wedang tape dan juga makanan lainnya. Bagi anda yang suka narsis, tidak perlu khawatir, karena di tempat ini banyak sekali spot foto yang bagus-bagus, dan instagramable, misalnya  di gerbang masuk pasar atau di bagian  dalam yang juga penuh dengan ornamen-ornamen tradisional.

para pedagang yang berjualan di pasar Slumpring ini  seluruhnya merupakan warga desa setempat.  Pengunjung  sambil menyantap makanan tradisional di bawah rindangnya pohon bambu, bisa sambil mendengarkan musik hidup yang dimainkan oleh pemuda setempat, sekaligus menikmati suasana pedesaan yang sejuk dan alami.

Untuk menuju pasar Slumpring ini aksesnya cukup mudah. Anda bisa menggunakan   mobil atau motor .  Karena sedang naik daun, tempat wisata ini menjadi primadona wisatawan. Apabila anda  ingin merasakan sensasi lain dari pasar sambil wisata kuliner, anda bisa mengunjungi pasar Slumpring ini  pada waktu anda berkunjung ke TegalJawa Tengah.

14
February

Salah satu jenis seni di Bali yang masih digemari oleh masyarakat Bali adalah Arja. Seni ini berbentuk teater atau semacam opera khas Bali yang berupa dramatari. Di Bali Arja muncul pada tahun 1814 yaitu pada jaman pemerintahan

I Dewa Agung Sakti di Puri Klungkung. Drama tari Arja mengambil lakon yang bersumber pada cerita-cerita Panji hanya kadangkala mengambil lakon dari cerita lain seperti Jayaprana, Pakang Raras, Sampik, Rare Angon . Tari Arja pada awalnya hanya ditarikan oleh satu orang saja dan tanpa diiringi gamelan. Arja ini disebut Arja Doyong. Sejak kemunculannya Arja menjadi hiburan masyarakat Bali.

Menurut fungsinya Arja digolongkan ke dalam kelompok Tari Bali berbentuk teater. Arja merupakan seni teater yang sangat kompleks karena merupakan perpaduan dari berbagai jenis kesenian yang hidup di Bali, seperti seni tari, seni drama, seni vokal, seni instrumentalia, puisi , seni peran, seni pantomim, seni busana dan seni rupa. Sebagai bentuk seni teater , Arja ini sangat komunikatif dengan masyarakat penikmatnya. Arja di Bali masih tersebar di banyak wilayah, seperti Bangli, Klungkung, Gianyar, Anlapura, Badung, tabanan, jembrana hingga Singaraja.

Sebagai suatu pertunjukan, Arja mempunyai fungsi untuk pendidikan. Biasanya masyarakat sesudah menonton Arja berhari-hari akan menirukan nyanyian dan lelucon yang ditampilkan oleh kelompok yang baru saja mereka lihat. Gerakan-gerakan lucu atau ungkapan tentang kejadian-kejadian yang menggelitik akan mereka ulangi dalam pergaulan sehari-hari. Dengan demikian Arja merupakan suatu media komunikasi yang sangat ampuh untuk menyampaikan pesan.

14
February

5 Februari kemarin, masyarakat Tionghoa di seluruh dunia merayakan HARI RAYA IMLEK. Berbagai acara dan kegiatan dilakukan masyarakat Tionghoa untuk memeriahkan HARI RAYA IMLEK. Salah satunya melalui kegiatan PEKAN BUDAYA TIONGHOA YOGYAKARTA. Perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta atau PBTY XIV berlangsung pada 13 hingga 19 Februari 2019. Acara tersebut akan dipusatkan di Kampung Pecinan Ketandan Kota Yogyakarta. Pekan budaya yang digelar komunitas Jogja Chinese Art and Culture Centre (JCACC) untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2570 ini disiapkan lebih meriah. Salah satu yang paling ditunggu adalah karnaval Malioboro Imlek Festival dan perlombaan Jogja Dragon Festival atau Festival Naga Barongsai pada 16 Februari 2019 di sepanjang Jalan Malioboro.

 

, pada Jogja Dragon Festival ada sedikitnya 20 tim yang ikut berlaga. Sedangkan untuk karnaval yang digelar akan diikuti 31 tim.

Karnaval Jogja Dragon Festival kali ini akan diramaikan tiga naga raksasa. Tiga naga raksasa tersebut adalah tim Naga Hijau asal Magelang Jawa Tengah sepanjang 90 meter, Naga Jogja (pemegang rekor MURI tahun 2018) sepanjang 165 meter, dan Naga Nusantara asal Selama PEKAN BUDAYA TIONGHOA JOGYAKARTA berlangsung, mulai pukul 16.00 hingga  22.00 WIB juga diadakan pameran budaya di beberapa titik di Kampung Ketandang, yaitu di Rumah Budaya Ketandan dan Dreamlight. Di Rumah Budaya Ketandan setiap hari ada pertunjukkan wayang Poetehi, sekaligus pameran kerajinan Wayang Poetehi dari para perajin kampung Guhdo, Jombang Jawa Timur. Ada pula workshop bagi yang berminat belajar membuat wayang potehi. Pengunjung juga dapat mengikuti berbagai lomba yang berkait dengan kebudayaan Tionghoa, seperti lomba karaoke Mandarin, lomba melukis kepala wayang potehi, lomba Chinese Paper Cutting, lomba Kaligrafi Tiongkok, lomba mendongeng dalam bahasa Mandarin. Ada pula berbagai lomba yang dapat diikuti para pelajar, misalnya lomba mewarnai, lomba desain batik, dan dance competition.

Tangerang dengan panjang 67 meter. Karnaval itu juga akan melibatkan enam reog raksasa asal Ponorogo Jawa Timur.

Selama PEKAN BUDAYA TIONGHOA JOGYAKARTA berlangsung, mulai pukul 16.00 hingga  22.00 WIB juga diadakan pameran budaya di beberapa titik di Kampung Ketandang, yaitu di Rumah Budaya Ketandan dan Dreamlight. Di Rumah Budaya Ketandan setiap hari ada pertunjukkan wayang Poetehi, sekaligus pameran kerajinan Wayang Poetehi dari para perajin kampung Guhdo, Jombang Jawa Timur. Ada pula workshop bagi yang berminat belajar membuat wayang potehi. Pengunjung juga dapat mengikuti berbagai lomba yang berkait dengan kebudayaan Tionghoa, seperti lomba karaoke Mandarin, lomba melukis kepala wayang potehi, lomba Chinese Paper Cutting, lomba Kaligrafi Tiongkok, lomba mendongeng dalam bahasa Mandarin. Ada pula berbagai lomba yang dapat diikuti para pelajar, misalnya lomba mewarnai, lomba desain batik, dan dance competition.