12
June

 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar pemerintah Pakistan memberlakukan kembali lockdown atau pembatasan ketat dan intermiten untuk membatasi penyebaran virus corona yang tinggi. Sebab, kasus-kasus di negara Asia Selatan itu meningkat secara eksponensial setelah sebagian besar pembatasan dicabut. Kepala WHO Pakistan, Palitha Mahipala mengatakan, negara itu tidak memenuhi salah satu dari enam kriteria teknis WHO untuk membuka lockdown.

Dikutip Aljazirah, Kamis (11/6) dalam surat tersebut, WHO mengatakan tingkat jumlah pasien positif Covid-19 di Pakistan terlalu tinggi atau 24 persen yang menunjukkan bahwa tidak cukup pengujian yang dilakukan. Badan global itu merekomendasikan agar Pakistan meningkatkan pengujian harian menjadi lebih dari 50 ribu per hari. (republika)

12
June

 

Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, pada Kamis (11/6), menyatakan ada 11 kasus baru yang dikonfirmasi karena covid-19 dan empat kasus covid-19 tanpa gejala pada 10 Juni. Semua kasus baru yang dikonfirmasi tersebut, menurut komisi itu dalam sebuah pernyataan, melibatkan pelancong dari luar negeri. 

Laporan dari CNA menyebutkan, sehari sebelumnya, hanya ada 3 kasus baru yang dikonfirmasi covid-19 dan 5 kasus covid-19 tanpa gejala. Jumlah total infeksi di daratan Tiongkok saat ini sebanyak 83.057. Angka kematian tidak berubah, yaitu 4.634. Tiongkok tidak menghitung pasien tanpa gejala, yakni yang terinfeksi dengan virus covid-19, tetapi tidak menunjukkan gejala, sebagai kasus yang dikonfirmasi dengan covid-19. (mediaIndonesia)

12
June

 

Jepang berencana mengizinkan jumlah terbatas turis asing sebagai bagian dari langkah menuju normal baru setelah status darurat COVID-19 selama dua bulan. Otoritas mungkin mulai memperbolehkan 250 turis asal Australia, Selandia Baru, Thailand dan Vietnam per hari, demikian laporan Kyodo pada Kamis, yang mengutip sumber pemerintah.

Menurut laporan tersebut, Jepang, yang menerapkan larangan masuk untuk 111 negara dan kawasan, memilih empat negara tertentu karena ikatan ekonomi yang solid dan karena mereka berhasil mengendalikan wabah. Pengusaha seperti eksekutif dan insinyur akan diprioritaskan, sementara rincian lainnya mengenai rencana tersebut sedang dimatangkan oleh otoritas Jepang. (antara)

12
June

 

Contemporary Amperex Technology Ltd (CATL) di Ningde, Tiongkok siap memproduksi baterai mobil listrik yang tahan hingga 16 tahun atau 2 juta kilometer. Baterai yang baru diluncurkan tersebut mengadopsi teknologi yang bisa melakukan perbaikan otomatis agar bisa memperpanjang usia dan mengontrol penggunaan bahan aktif litium. Dibandingkan dengan baterai yang ada di pasaran saat ini yang hanya mampu bertahan selama delapan tahun atau 250 ribu kilometer, baterai baru tersebut jauh lebih panjang usianya dan hemat biayanya.

CATL memiliki pengalaman dalam bidang teknologi, namun data teknis tetap diperlukan untuk memastikan apakah baterai tersebut memang layak. Demikian dikatakan Liu Yong dari Tiongkok Industrial Association of Power Sources dikutip Global Times, Kamis. Menurut dia, penggunaan baterai tersebut berbeda sesuai dengan kondisi, misalnya daya tahan baterai bisa saja berkurang pada suhu yang lebih rendah. (antara)